Sungai di Korsel Tercemar Darah Babi yang Terinfeksi Virus Mematikan

15 November 2019 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bangkai babi mengapung di sungai. Foto: Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangkai babi mengapung di sungai. Foto: Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
ADVERTISEMENT
Sungai di Yeoncheon, Korea Selatan, mendadak memerah pekan ini. Sebabnya karena darah dari ribuan babi yang disembelih, demikian laporan Live Science.
ADVERTISEMENT
Sebelum darah babi mencemari air bersih untuk kebutuhan minum masyarakat setempat, pejabat di wilayah yang berbatasan dengan Korea Utara itu lebih dulu mengambil tindakan untuk mencegah hal yang tak diinginkan tersebut terjadi. Pemerintah setempat menggunakan tanggul dan pompa untuk menghentikan aliran air yang telah terkontaminasi darah babi agar tidak sampai ke hilir.
Pada Rabu (13/11), pejabat setempat menyatakan bahwa pihak mereka telah berhasil mencegah Sungai Imjin tidak terkontaminasi oleh darah babi.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa babi-babi yang disembelih dinyatakan positif terinfeksi demam babi Afrika. Wabah penyakit menular ini sangat mematikan bagi babi, mesti tak menular pada manusia.
Ada sekitar 50 ribu ekor babi yang telah dimusnahkan di Yeonchon. Bangkai babi rencananya akan diangkut dengan sebuah truk untuk dikuburkan. Sayangnya, hujan lebat telah menghantam wilayah tersebut, sehingga darah dari bangkai babi akhirnya mengalir ke sungai.
ADVERTISEMENT
Peristiwa yang terjadi di luar dugaan ini sempat membuat warga cemas karena takut darah akan mencemari Sungai Imjin. Pasalnya, pasokan air minum untuk warga di sejumlah kota di utara Seoul didapatkan dari sungai tersebut.
Namun, warga kini sudah bisa bernapas lega karena hal yang mereka cemaskan berhasil diantisipasi oleh pejabat setempat.
Tentang demam babi Afrika (African swine fever)
Ilustrasi seekor babi. Foto: REUTERS/Nir Elias
African swine fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang babi peliharaan dan babi liar. Wabah ini tengah marak menjangkiti bagi-babi di sejumlah negara.
Baru-baru ini, wabah tersebut telah menyebar ke wilayah China, Mongolia dan Vietnam, serta beberapa bagian Eropa. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, penyakit ini menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada babi.
ADVERTISEMENT
Meskipun demam babi Afrika tidak menimbulkan risiko bagi manusia, darah babi masih bisa menularkan penyakit lain kepada manusia. Misalnya, saat mereka mengonsumsi produk babi mentah yang bisa meningkatkan risiko trichinellosis, yakni suatu infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang parasit. Risiko penyakit lainnya yakni yang disebabkan oleh Streptococcus suis, bakteri yang dapat memicu meningitis.