Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
Atlet wushu peraih medali di SEA Games 2019 mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Pemberian penghargaan itu dilangsungkan di Wisma Serbaguna Gelora bersamaan dengan pembukaan Wufest Taolu Championships 2019 pada Jumat (20/12/2019).
ADVERTISEMENT
Edgar Xavier Marvelo yang merengkuh medali emas di nomor daoshu gunshu diganjar bonus Rp 100 juta. Peraih emas nomor beregu duilian atas nama Edgar Xavier Marvelo, Haris Horatius, dan Seeaf Naro Siregar diguyur Rp 50 juta per orang dari PB WI.
Kemudian, peraih perak diberikan penghargaan Rp 50 juta. Penerima bonus medali perak antara lain Ade Permana (sanda 48 kg), Pratama Laksamana Pandu (sanda 52 kg), Yusuf Widiyanto (sanda 56 kg), dan Haris Harotius (taolu nandao nangun dan taolu nanquan).
Atlet yang memperoleh perunggu tak luput dari apresiasi bonus. Abdul Haris Sofyan (sanda 65 kg) dan Rosalina Simanjuntak (sanda 48 kg) yang menjadi aktor peraih perunggu SEA Games 2019 masing-masing dihadiahkan Rp 25 juta.
ADVERTISEMENT
Selain atlet, pelatih dan manajer mendapat bonus sebesar Rp 20 juta.
"Bonus tadi diberikan di luar dari apa yang diapresiasi pemerintah. Ini sebagai tali asih saja kepada atlet, pelatih, dan manajer," ujar Airlangga Hartanto, Ketua Umum PB WI.
Menpora Zainudin Amali juga hadir dalam pemberian penghargaan tersebut. Ia menilai atlet wushu laik dijadikan teladan bagi pemuda dan atlet-atlet lainnya.
"Wushu akan kita jadikan model buat teladan para pemuda. Edgar misalnya, dia memberi contoh luar biasa keteguhan hatinya. Dia bisa menyelesaikan tugas membela Merah-Putih sampai berhasil membawa emas di tengah kabar duka ayahanda tercinta berpulang," ujar Menpora Zainudin Amali, Jumat (20/12/2019).
"Ini menjadi inspirasi buat kita. Perjuangan tanpa kenal menyerah. Edgar bilang ada pesan dari ayahnya: Apa pun yang terjadi, harus selesaikan tugas dulu, baru pulang. Pemerintah mengapresiasi dan menghargai tekad serta semangat atlet," lanjutnya.
Apiknya prestasi wushu di SEA Games melahirkan harapan baru. Menpora menginginkan wushu bisa dipertandingkan di Olimpiade.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan wushu dipertandingkan di Olimpiade. Arahan dari Bapak Presiden Jokowi soal mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Saya minta PB WI mempersiapkan atlet sebaiknya dari sekarang," tutur Zainudin.
Bicara mempersiapkan atlet wushu, PB WI menyasar Wufest Taolu Championships sebagai salah satu wadah melahirkan atlet-atlet nasional. Sebanyak 382 atlet wushu junior akan berlaga pada 20-22 Desember 2019.
"Atas nama pemerintah, kami mengapresiasi dan terima kasih PB WI telah menyelenggarakan Wufest. Pembinaan usia dini memang menjadi target. Tidak ada satu prestasi instan tanpa merencanakan dan mempersiapkan atlet sejak usia dini. Saya senang PB WI mempersiapkan lapisan-lapisan atletnya dari berbagai usia," tutur Zainudin.
Tak cuma Olimpiade, wushu pun melirik level nasional. Selama ini, wushu belum dipertandingkan di level pelajar.
ADVERTISEMENT
Airlangga menegaskan perlunya pertandingan wushu di level pelajar guna mendukung pembibitan atlet.
"Kami ingin menyampaikan ke Pak Menpora bahwa wushu belum dipertandingkan di level Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Wushu kiranya menjadi prioritas. Kita sudah punya juara dunia, Asian Games, SEA Games," kata Ketum PB WI.