Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Suasana berbeda menyambut para peserta Prancis Terbuka tahun ini. Komplek Stade Roland Garros kini lebih hijau dan asri. Arena-arena yang ada pun diperbarui, terlihat lebih modern, dan sanggup menampung lebih banyak penonton. Akan tetapi, itu semua tidak mengubah sifat dari Prancis Terbuka sendiri. Ini adalah turnamen tempat kejutan-kejutan terjadi.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu kumparanSPORT pernah membahas secara khusus mengenai lapangan tanah liat , khususnya di Stade Roland Garros ini. Lapangan jenis ini memang unik karena tak bisa ditaklukkan hanya dengan power dan speed semata. Lebih dari itu, permainan tenis di lapangan tanah liat sejatinya tak berbeda dengan permainan catur. Salah satu langkah saja, seorang petenis bisa kehilangan poin di dua, tiga langkah berikutnya.
Maka dari itu, Prancis Terbuka pun menghadirkan tantangan yang berbeda. Apalagi, turnamen ini digelar pada musim panas. Perpaduan panas terik dan lapangan yang berat membuat kejutan jadi hal majemuk di sini.
Musim lalu, Marco Cecchinato menjadi pembuat kejutan itu. Petenis Italia tersebut sanggup menyingkirkan Novak Djokovic hingga akhirnya menembus babak semifinal. Tahun ini, Cecchinato berlaga sebagai unggulan ke-16 dan sekarang gilirannya menjadi korban kejutan tersebut.
ADVERTISEMENT
Cecchinato berhadapan dengan petenis tuan rumah Nicolas Mahut pada babak pertama yang dilangsungkan di Court Simonne Mathieu, Minggu (26/5/2019). Sebenarnya, Cecchinato sudah berhasil memenangi dua set pertama dengan skor 6-2 dan 7-6 (8-6). Akan tetapi, petenis 26 tahun itu kolaps pada tiga set berikutnya. Dia kalah dengan skor 4-6, 2-6, dan 4-6 sehingga harus pulang lebih awal.
Babak pertama Prancis Terbuka ini sendiri digelar dalam tiga hari dan pada hari pertama ini, dari nomor tunggal putra, cuma Cecchinato petenis ternama yang harus angkat kaki lebih cepat. Unggulan-unggulan lain macam Roger Federer, Stefanos Tsitsipas, Marin Cilic, dan Kei Nishikori sanggup melewati adangan lawan-lawannya.
Federer ditantang wakil Italia, Lorenzo Sonego, di Court Philippe-Chatrier. Hasilnya, petenis Swiss unggulan ketiga itu menang mudah 6-2, 6-4, dan 6-4. Kemenangan dengan skor nyaris serupa didapatkan Nishikori dalam laga menghadapi petenis Prancis, Quentin Halys. Unggulan tujuh dari Jepang itu menang 6-2, 6-3, dan 6-4.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya Federer dan Nishikori, Cilic dan Tsitsipas juga mampu menang tiga set langsung. Tsitsipas, unggulan enam dari Yunani, menang 6-2, 6-2, dan 7-6 (7-4) atas petenis Jerman, Maximilian Marterer. Sementara itu, Cilic yang merupakan unggulan 11 asal Kroasia menundukkan Thomas Fabbiano dari Italia dengan skor akhir 6-3, 7-5, dan 6-1.
Angelique Kerber dan Venus Williams Tumbang
Lapangan tanah liat memang bukan sahabat karib Angelique Kerber. Di Prancis Terbuka, unggulan lima asal Jerman ini paling banter hanya mampu menjejak perempat final. Tahun ini, Kerber bahkan harus angkat koper lebih cepat lagi. Melawan Anastasia Potapova dari Rusia, Kerber kalah dua set langsung 4-6 dan 2-6.
Selain Kerber, nama besar lain nomor tunggal putri yang harus tersisih di babak pertama Prancis Terbuka ini adalah Venus Williams. Meski demikian, kekalahan Venus ini tidaklah sememalukan kekalahan Kerber. Venus yang berstatus non-unggulan harus langsung berhadapan dengan unggulan sembilan Elina Svitolina di Court Simmone Mathieu. Hasilnya, Venus kalah 3-6 dan 3-6.
ADVERTISEMENT
Svitolina pun melenggang ke babak kedua. Bersamanya, turut serta pula Sloane Stephens, Karolina Pliskova, Belinda Bencic, serta juara edisi 2016 Garbine Muguruza.
Stephens menundukkan petenis Jepang, Misaki Doi, dengan skor 6-3 dan 7-6 (7-4). Pliskova yang merupakan unggulan kedua itu menang mudah 6-2 dan 6-3 atas wakil Amerika Serikat, Madison Brengle. Lalu, Bencic tanpa kesulitan mengalahkan petenis tuan rumah, Jessika Ponchet, 6-1 dan 6-4.
Di antara empat nama itu hanya Muguruza yang kudu bertarung tiga set. Menghadapi Taylor Townsend, petenis Spanyol yang dijagokan di tempat ke-19 itu kalah 5-7 lebih dulu di set pertama. Namun, setelah itu, dia mampu membalikkan kedudukan dengan kemenangan 6-2 dan 6-2 di dua set berikutnya.
ADVERTISEMENT