Kominfo Tambah Kapasitas Mesin Blokir Ponsel BM di 2021, Ini Alasannya

28 Desember 2020 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMEI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMEI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melakukan peningkatan kapasitas mesin CEIR (Central Equipment Identity Register) yang digunakan sebagai pusat database nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mesin CEIR ini berperan penting sebagai database yang menampung nomor-nomor IMEI dari perangkat seluler dengan status resmi. Mesin ini juga yang akan memblokir ponsel BM (black market) yang beredar secara ilegal di Indonesia sejak peraturan pengendalian nomor IMEI diberlakukan.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, mengatakan kapasitas mesin CEIR yang semula hanya 1,2 miliar akan di-upgrade dengan penambahan 800 juta slot. Peningkatan kapasitas ini akan dilakukan pada awal 2021 mendatang.
"Benar, ditambah 800 juta. Sebelumnya, pemerintah sudah siapkan kapasitas 1,2 miliar sehingga total menjadi 2 miliar slot untuk mendukung kebijakan pengendalian IMEI," jelasnya kepada kumparan, Senin (28/12).
Ismail, Dirjen SDPPI Kominfo. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Lebih lanjut, Ismail mengharapkan ke depan tidak ada lagi masalah teknis yang menghambat proses penerapan kebijakan pengendalian IMEI. Pihaknya bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), dan operator seluler akan selalu berkoordinasi untuk menjalankan aturan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kapasitas mesin CEIR ini pernah membuat geger industri smartphone Tanah Air. Pada saat itu, ada beberapa produsen yang melaporkan mengalami kesulitan untuk registrasi IMEI produk-produk terbaru mereka.
Hal itu terjadi karena total kapasitas mesin CEIR sebesar 1,2 miliar data IMEI, sudah mencapai 95 persen atau sekitar 1,1 miliar. Solusinya pada saat itu, pemerintah melakukan cleansing atau membersihkan nomor IMEI yang usang, tidak aktif, dan tidak dilaporkan realisasinya oleh produsen.
Penuhnya kapasitas mesin CEIR dapat memicu keterlambatan produksi hingga berimbas ke pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan yang bekerja vendor ponsel lokal. Terlebih saat ini industri smartphone dalam negeri sedang tidak baik akibat dampak pandemi virus corona yang membuat penjualan menurun.
ADVERTISEMENT
Penambahan kapasitas mesin CEIR ini akan berdampak baik bagi industri ponsel di Indonesia. Total kapasitas IMEI yang telah di-upgrade menjadi 2 miliar slot nantinya bisa memenuhi total produksi ponsel di Indonesia.
Menurut data Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), setiap tahunnya industri bisa memproduksi ponsel rata-rata 50 juta per tahun atau ada 90 juta data IMEI setahun. Bila dimasukkan ke mesin CEIR selama 5 tahun, maka total akan terisi 450 juta IMEI.