Proyektor Portabel Pilihan Terbaik untuk Kegiatan #dirumahaja

28 Februari 2021 22:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyektor Portabel BenQ GV1 dan GS1 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proyektor Portabel BenQ GV1 dan GS1 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan proyektor dalam beberapa tahun terakhir semakin ramah dengan konsumen rumahan. Dengan desain yang semakin ringkas dan bobot yang menyusut, proyektor portabel bisa jadi pilihan kamu yang mau menikmati hiburan di mana pun dan kapan pun. Kompatibilitasnya dengan smartphone hingga laptop pun menambah pilihan buat kamu untuk menonton film atau main game di layar yang lebih lega.
ADVERTISEMENT
Proyektor juga menyediakan pilihan layar yang lebih beragam. Jadi, kamu enggak bakal bosan menatap ukuran layar yang sama terus-menerus seperti saat menonton layar di TV. Proyektor portabel saat ini juga telah pintar ditunjang oleh ekosistem Android. Lewat dukungan ini, kamu bisa download aplikasi streaming dan menggunakannya tanpa dihubungkan dengan gadget apa pun.
Dengan perkembangan desain dan teknologi itu, proyektor enggak lagi jadi perangkat khusus buat kantoran. Ia juga mampu memenuhi semua kebutuhan hiburan kamu selama masa work from home saat ini. Mulai dari memenuhi kebutuhan nonton film di layar besar hingga mendukung pembelajaran jarak jauh bagi anak, semuanya kini bisa disediakan oleh proyektor portabel.
kumparanTECH berkesempatan menjajal dua proyektor portabel keren dari BenQ, GV1 dan GS2. Kedua produk ini fungsinya sama namun punya spesifikasi, fitur dan banderol yang berbeda, namun tetap menawarkan pengalaman yang seamless dan anti ribet. Kamu bisa melihatnya lewat review berikut.
ADVERTISEMENT
Dalam hal desain, proyektor BenQ GV1 menawarkan tampilan yang lebih ringkas. Dimensi proyektor ini cuma 80 x 155 x 80 mm, dengan bobot 708 gram. Boleh dibilang, ia merupakan proyektor paling portabel di pasaran saat ini. Ukurannya yang kecil itu cukup untuk masuk ke tas hingga memudahkan kamu untuk membawanya ke mana-mana.
Proyektor BenQ GV1. Foto: BenQ
Meski mungil, BenQ GV1 punya build quality yang solid. Ketika dipegang, perangkat ini terasa mantap dan premium dengan balutan warna silver. Ia juga mengusung desain minimalis karena tak banyak tombol dan port di bagian bodinya.
Desain ringkas juga dibawa oleh BenQ GS2. Perbedaannya, proyektor ini punya ukuran dan bobot yang lebih besar. Ia punya dimensi 139 x 144 x 139 mm dengan berat mencapai 1,6 kg. Bobotnya yang berat itu enggak bikin dia jadi sulit dibawa ke mana-mana. Dalam kotak pembelian, BenQ memberikan sebuah tas khusus untuk kamu menenteng GS2.
ADVERTISEMENT
Sama seperti saudaranya, GS2 juga terasa solid dan premium. Dengan bodi berbahan silikon dan warna cokelat, ia tampak cantik sebagai aksesori rumah ketika tidak digunakan. Proyektor ini juga mengusung desain minimalis, di mana semua port di GS2 berhasil disembunyikan dalam cover di bagian sisi kiri.
Proyektor Wireless Mini Portable BenQ GS2 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Karena bodinya yang berbahan silikon itu, GS2 lebih terproteksi ketimbang GV1. BenQ mengeklaim kalau GS2 bisa tahan banting ketika jatuh dari ketinggian 50 cm. Ia juga telah dilengkapi fitur IPX2 yang tahan cipratan air.
Dengan desain yang ringkas dan mudah dibawa ke mana-mana, proyektor GV1 dan GS2 dari BenQ menawarkan solusi yang tepat untuk hiburan di rumah. Melalui perangkat ini, kamu enggak perlu lagi repot-repot atur perabotan rumah buat taruh TV layar besar. Cukup dengan menaruhnya di depan dinding, kamu bisa menikmati film dan hiburan lain dengan layar yang optimal.
ADVERTISEMENT

Cocok untuk me time dan family time

Ngomong-ngomong soal layar, kedua proyektor itu punya sejumlah spesifikasi dan fitur yang mirip dalam urusan proyeksi gambar.
GV1 dan GS2 sama-sama mendukung luas layar 30 hingga 100 inci, tergantung sejauh mana kamu meletakkan proyektor itu dari dinding. Mereka juga punya fitur tilt yang memungkinkan kamu bikin dongak proyektornya hingga 15 derajat. Kalau kamu mau memasang keduanya ke tripod, masing-masing juga punya lubang konektor di bagian bawah.
Meski demikian, karakteristik gambar yang diproyeksikan keduanya berbeda. GV1, misalnya, cuma punya native resolution sebesar 480 pixels dengan aspek rasio default 16:9 yang bisa dikustom dengan 5 pilihan rasio.
BenQ GV1. Foto: BenQ
Meski di atas kertas resolusinya tampak rendah, pengalaman saat menggunakannya tidak demikian. GV1 tetap dapat menampilkan gambar yang terasa tajam dan cerah di kondisi cahaya redup. Namun, karena kecerahannya cuma 200 lumens, ada baiknya kamu pakai proyektor ini hanya di ruangan gelap agar gambarnya tetap terlihat. Oleh karena itu, proyektor GV1 ini lebih cocok buat kamu yang cari perangkat hiburan untuk me time atau saat kumpul-kumpul bareng teman terdekat kamu.
ADVERTISEMENT
Adapun GS2 punya native resolution hingga 720 pixels, juga dengan rasio default 16:9 yang bisa dikustomisasi dengan 5 pilihan. Hasilnya, ia bisa menampilkan gambar lebih tajam lagi ketimbang GV1.
Selain itu, karena kecerahan proyeksinya mencapai 500 lumens, GS2 masih cocok dipakai di kondisi ruangan bercahaya, family time bersama keluarga besar, atau bahkan nonton layar tancep di alam terbuka bersama kerabat.
BenQ GS2. Foto: BenQ
Meski berbeda secara hardware, keduanya mendukung fitur Auto Keystone yang bakal otomatis mengatur ulang orientasi layar ketika kamu menggeser perangkat. Jadi, kamu enggak perlu repot-repot atur orientasi layar proyektor setiap mau pakai atau ketika enggak sengaja tergeser.
Keduanya juga memiliki speaker yang tertanam di bodi perangkat. Baik GV1 dan GS2 bisa menghasilkan suara yang nyaring dan jelas, jadi kamu enggak perlu khawatir suara film yang kamu tonton enggak kedengaran.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk GV1, ia bahkan bisa berfungsi jadi Bluetooth speaker tanpa perlu memproyeksikan gambar apa pun. Untuk mengaktifkan mode Bluetooth speaker ini, kamu cuma perlu tekan tombol Switch Mode yang ada di bagian atas perangkat, lalu hubungkan dia dengan Bluetooth HP atau laptop kamu.
Proyektor Portabel BenQ GV1 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Baik GV1 dan GS2 pun dilengkapi baterai di dalam bodinya masing-masing. Mereka bisa dipakai dalam waktu sekitar 3 jam, cukup untuk menemani pengguna buat nonton 1 film panjang.
Secara garis besar, GV1 dan GS2 merupakan proyektor pintar yang dibangun dengan sistem operasi Android. Jadi, kamu bisa nonton film langsung lewat aplikasi di sana. Kamu juga bisa download berbagai aplikasi streaming drakor dan film dari toko aplikasi Apptoide yang tersedia sejak awal.
BenQ GS2. Foto: BenQ
Masing-masing proyektor juga dilengkapi dengan remote control bawaan. Khusus untuk GS2, ia bahkan bisa dikendalikan tanpa remote karena memiliki tombol navigasi dan ‘OK’ di bodinya, sedangkan GV1 tidak punya tombol navigasi. GV1 hanya punya tombol daya, volume, dan tombol untuk aktifkan Bluetooth.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu lupa taruh remote pun, kamu bisa download aplikasi Smart Remote BenQ di Play Store atau App Store. Lewat aplikasi itu, kamu bisa ubah HP kamu jadi remote control proyektor, dengan syarat HP kamu dan proyektor terhubung dengan WiFi yang sama.
Ketika baru pakai, kita mesti menghubungkan keduanya dengan WiFi yang kita gunakan. GV1 punya Wireless LAN yang sudah terpasang langsung di dalam perangkat, sedangkan GS2 perlu dipasang adapter WiFi yang tersedia di dalam kotak pembelian.
Proyektor Portabel BenQ GV1 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Lewat sambungan WiFi yang sama ini, baik GV1 dan GS2 mendukung proyeksi gambar dari berbagai gadget lain, mulai dari HP Android, iOS, hingga laptop. Jadi, keduanya cocok buat menemani kamu kerja atau belajar dari rumah. Kalau kamu mau menyaksikan detail presentasi di Zoom dengan layar yang lebih jelas dan lega, misalnya, kamu cuma perlu aktifkan fitur cast dari HP kamu ke proyektor tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang paling menarik juga untuk dibahas, adalah bagian user interface pada GV1 dan GS2. Ini sungguh sangat mudah dipahami. Di bagian menu, kita hanya bakal disuguhkan opsi cast dari perangkat lain, aplikasi yang sudah di-download dan berbagai pengaturan esensial di bagian paling bawah.
Nah, lewat user interface yang mudah itu, kamu enggak perlu bingung buat screen sharing dari HP ataupun laptop. Sebab, kita akan diberitahu detail langkah-langkah yang diperlukan secara rinci oleh user interface proyektor tersebut. Good job, BenQ.
Proyektor Wireless Mini Portable BenQ GS2 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kalau kamu enggak mau screencast lewat wireless, kedua proyektor juga bisa menampilkan gambar dari perangkat lain lewat kabel. Dalam hal ini, GS2 lebih unggul karena punya pilihan port yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
GV1, misalnya, cuma memiliki 1 x USB 2.0 Type-C untuk kebutuhan Audio, Power, dan Video. Jadi, kamu cuma bisa menghubungkan perangkat ini lewat kabel dengan HP atau hard-disk saja. Kamu bisa menghubungkan port itu dengan kabel USB Type-C to Type-C yang disediakan di kotak pembelian.
Adapun GS2 punya port yang lebih banyak, terdiri dari 1 x HDMI HDMI Type-A (Audio, Video Input), 1 x USB 2.0 USB Type-C (Audio, Video), 1 x USB 2.0 USB Type-A (Audio, Video Input), dan 1 x 1/8" / 3.5 mm Mini (Audio Output). Jadi, selain hard-drive dan HP, kamu juga bisa menghubungkannya ke laptop.
Proyektor Wireless Mini Portable BenQ GS2 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
GS2 juga punya fitur perlindungan yang ramah anak. Contohnya, ia dilengkapi Parental Timer yang dapat mengatur penggunaan proyektor anak-anak.
ADVERTISEMENT
Proyektor GS2 juga punya fitur Eye-Protection Sensor yang dapat mendeteksi keberadaan orang di dekat sumber cahaya proyektor. Jadi, kalau kamu punya anak yang aktif dan takut dia iseng menatap proyektor dari sumber cahaya, nantinya proyektor akan mematikan cahaya tersebut. GS2 juga dilengkapi Parental Timer yang dapat mengatur penggunaan proyektor anak-anak.
Tak cuma itu, GS2 juga dilengkapi dengan fitur LumiExpert. Lewat fitur ini, proyektor akan secara otomatis mendeteksi level cahaya dan menyesuaikan kecerahan yang tepat.

Kesimpulan

Lantas, proyektor mana yang paling bagus? Jawabannya tergantung kebutuhan kamu.
Kalau kamu suka proyektor yang ringkas, seamless, dan ditujukan untuk perangkat hiburan bagi diri sendiri atau kerabat dalam jumlah kecil, GV1 cocok buat kamu. Perangkat ini ditujukan untuk digunakan pengguna dalam jumlah kecil, mengingat kecerahannya yang cuma 200 lumens mudah terdistorsi oleh cahaya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, proyektor BenQ GV1 cocok sebagai perangkat entertainment personal ketika me-time. Buat kamu yang kangen nonton film di layar besar seperti bioskop saat masa pandemi seperti ini, GV1 menawarkan pengalaman serupa di rumah kamu. Ketika waktunya nanti kamu bisa kumpul lagi dengan teman-temanmu, proyektor ini juga siap untuk menemani quality time kamu dengan mereka, mulai dari nobar bola bareng sampai main game dengan layar besar.
Proyektor Portabel BenQ GV1 dan GS1 Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kalau kamu butuh proyektor yang cocok dibawa dalam acara besar, GS2 lebih cocok buat kamu. Dengan resolusi dan kecerahan yang lebih baik, proyektor ini mampu jadi solusi kebutuhan hiburan ketika acara kumpul keluarga besar atau family time.
Tak cuma proyeksinya yang lebih baik, ia juga punya beragam fitur pengaman, mulai dari anti-jatuh hingga Eye-Protection Sensor. Fitur pengaman itu membuat proyektor GS2 cocok menemani anak-anak dalam masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Tentunya, spesifikasi yang lebih tinggi dan fitur yang lebih beragam itu bikin harga GS2 lebih tinggi daripada GV1.
BenQ membanderol GV1 dengan harga Rp 6,9 juta. Kamu bisa membelinya lewat link berikut. Sedangkan GS2 diberi label harga Rp 12,9 juta, di mana kamu bisa meminangnya lewat link ini.