3 Strategi Sandiaga Uno Pulihkan Pariwisata Bali

12 Juni 2021 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pura Ulun Danu, Bali (PTR) Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Pura Ulun Danu, Bali (PTR) Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, kembali melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster, di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Kamis (10/6) malam. Keduanya membahas langkah-langkah yang dilakukan untuk me-reaktivasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, pada 2019, kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Bali mencapai 54 persen. Namun, akibat pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi di Bali minus hingga 9,3 persen secara kumulatif. Hal ini merupakan kontraksi terdalam yang pernah dialami Provinsi Bali. Untuk itu pemerintah terus melakukan upaya reaktivasi Bali.
Sandiaga Uno melakukan pertemuan untuk membahas reaktivasi sektor pariwisata Bali di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Kamis (10/6). Foto: Dok. Kemenparekraf
Usai melakukan pertemuan tersebut, Sandiaga memaparkan tiga strategi, yakni pertama percepatan program vaksinasi bagi masyarakat Bali. Direncanakan 70 persen penduduk Bali bisa mendapatkan vaksinasi, yaitu sebanyak 3 juta orang, dari jumlah penduduk Bali yang mencapai 4,3 juta orang.
“Kami terus menyiapkan pemulihan pariwisata di Bali. Kami melihat dari penanganan COVID-19 sudah jauh lebih baik, dan vaksinasi ini kami apresiasi, bahwa Bali sebagai provinsi yang mendapatkan persentase vaksinasi tertinggi dari targeted group. Dan sesuai dengan arahan Presiden vaksinasi itu harus sudah diselesaikan pada Juli ini,” ujar Sandiaga seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (12/6).
Ilustrasi wisatawan yang melakukan pemeriksaan kesehatan Foto: Dok. Kemenparekraf
Selain program vaksinasi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga akan diperketat. Sandiaga mengatakan, beberapa program Kemenparekraf untuk membantu hal tersebut di antaranya melalui Gerakan BISA yang masih digulirkan di destinasi wisata yang ada di Bali dan juga daerah lainnya yang ada di Indonesia. Kemudian, sertifikasi CHSE yang jumlahnya akan terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
“Jadi dari segi jumlah destinasi wisata, hotel dan restoran yang tersertifikasi, Bali yang tertinggi dari segi kepatuhannya terhadap CHSE. Mulai bulan Juli, kita akan memulai program CHSE dan Bali kita targetkan dua kali lipat dari tahun lalu, menjadi 1.200 destinasi wisata, hotel, dan restoran yang akan tersertifikasi CHSE,” harap Sandiaga.
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
“Dan terakhir, untuk jangka menengah panjang, penyiapan dari reaktivasi Bali dan diversifikasi ekonomi Bali. Kita harapkan akan mempercepat pemulihan pariwisata di Bali sesuai dengan pengendalian COVID-19 yang lebih baik lagi ke depannya,” lanjutnya.
Rencana jangka menengah panjang tersebut seperti memperbaiki infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara, menyiapkan fasilitas pariwisata seperti kegiatan MICE, dan lainnya.
Di samping itu, Kemenparekraf juga akan hadir untuk membantu pemulihan ekonomi Bali dengan program-program yang tepat manfaat, tepat sasaran, tepat waktu, dan tentunya berkeadilan. Seperti program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang dianggarkan sebesar Rp60 miliar dan pendaftarannya resmi dibuka pada Jumat (4/6).
ADVERTISEMENT
Kemudian, program Dana Hibah Pariwisata yang tahun ini akan diperluas dan diperbesar jumlahnya menjadi Rp3,7 triliun. Selain itu, juga ada dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan (events) seperti Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2021, dan Bali & Beyond Travel Fair 2021 yang berlangsung di Nusa Dua mulai 8-12 Juni 2021.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)