news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Destinasi Wisata di Jawa Barat Jadi Percontohan Penerapan CHSE, Apa Saja?

20 September 2021 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kawah Putih Bandung Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Kawah Putih Bandung Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan enam destinasi wisata di Jawa Barat menjadi percontohan untuk penerapan adaptasi kebiasaan baru yang memenuhi standar CHSE (Cleanlinnss, Health, Safety, and Environmental Sustainability) yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dedi Taufik mengungkapkan, keenam objek wisata yang jadi percontohan Standar CHSE.
Enam destinasi itu yakni Jbound (Kota Bogor), Taman Safari (Kabupaten Bogor), The Lodge (Kabupaten Bandung Barat), Saung Angklung Udjo (Kota Bandung), Glamping Lakeside dan Kawah Putih (Kabupaten Bandung).
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengumumkan 20 tempat wisata yang ikut uji coba pembukaan untuk wisatawan. Adapun 20 tempat wisata tersebut tersebar di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur.
Pengendara motor melewati area parkir saat penutupan Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

306 Hotel Tersertifikasi CHSE

Selain objek wisata, 306 hotel dan restoran di Jabar juga sudah memenuhi standar CHSE. Dedi mengatakan, wisatawan yang diizinkan berkunjung ke tempat wisata adalah yang sudah melakukan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
ADVERTISEMENT
"Syarat utama itu vaksin, pastikan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, pastikan pemesanan melalui aplikasi semua. Selain siapkan antigen di tempat wisata. Karena pasti di destinasi juga ada screening. Agar aman, cari juga tempat yang sudah CHSE," kata Dedi.
Dedi tak menampik jika penurunan kasus COVID-19 cukup dilematis bagi sektor wisata. Di satu sisi, ia khawatir terjadi revenge tourism yang berpotensi meningkatkan kasus COVID-19, namun di sisi lain roda ekonomi harus tetap berjalan.
"Memang dilematis. Tapi yang jelas pengunjung harus taat prokes, tetap waspada. Pengelola objek wisata pun harus taat aturan," kata Dedi, seperti dikutip Antara.
Pengunjung yang sedang bermain angklung Foto: Shutter Stock
Pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar aplikasi PeduliLindungi bisa memuat kapasitas wisatawan di objek wisata dengan pendekatan kawasan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga agar wisatawan bisa memantau objek wisata mana saja yang penuh dan tidak.
"Kemarin saya usulkan, jadi pendekatannya kawasan. Jadi misalkan sekarang kawasan Kabupaten Bandung Barat ada The lodge harus in line dengan Orchid Forest atau misalkan dengan Farm House. Kita usulkan untuk menjadi percontohan PeduliLindungi," jelasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).