Antisipasi Virus Corona, AS Tambah Pengawas Kesehatan di 20 Bandara

29 Januari 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memindai penumpang untuk mencegah penyebaran virus corona di Bandara Internasional Changi, Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memindai penumpang untuk mencegah penyebaran virus corona di Bandara Internasional Changi, Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
ADVERTISEMENT
Virus corona yang bersumber dari Wuhan, China, saat ini membuat dunia khawatir. Wabah virus mematikan itu kian menyebar ke sejumlah negara, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jerman, Kanada, Perancis, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat (AS), saat ini sudah ada lima kasus yang dilaporkan menderita virus corona. Untuk mencegah penyebaran itu, AS berencana meningkatkan keamanan di lebih dari 20 Bandara kepada turis yang datang dari China.
Sejumlah penumpang melewati alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (26/1). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Dilansir Fox News, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mengatakan bahwa mulai Senin (27/1) lalu pihaknya telah menaikan peringatan perjalanan ke China menjadi level 3. Peringatan level 3 artinya menyarankan para pelancong untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke China.
Kekhawatiran atas penyebaran virus corona yang semakin mencekam dunia itu mendorong CDC untuk menambah staf pengawas kesehatan di 20 Bandara AS yang memiliki fasilitas karantina. Pada Minggu (26/1) lalu, Menteri Kesehatan China, Ma Xiaowei, mengatakan bahwa virus dapat ditularkan oleh orang yang belum menimbulkan gejala.
Anggota kru Thai Airways mempersiapkan diri sebelum mendesinfeksi untuk mencegah penyebaran virus corona di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Hal itulah yang membuat AS memutuskan untuk menyaring turis atau warganya yang baru saja melakukan perjalanan dari China, yang memungkinkan menyebarkan virus itu di AS.
ADVERTISEMENT
"Jika orang dapat menularkan dan menginfeksi tanpa gejala, itu tentu memiliki dampak besar pada bagaimana cara Anda melakukan pemeriksaan," ujar Anthony S. Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, seperti dikutip dari The Washington Post.
Untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran virus CDC itu, AS memperluas skrining virus corona dari lima menjadi 20 bandara. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi penumpang yang menimbulkan gejala sepulang dari China.
Aktivitas tim medis Rumah Sakit Wuhan, China saat merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
Sejak Selasa (28/1), CDC akan memperketat pemeriksaan penyebaran virus corona di 20 bandara di AS dan melakukan ekspansi kepada penumpang pesawat yang baru datang dari China.
"Setibanya di AS, para turis dari China mungkin diberi pertanyaan untuk menentukan apakah mereka perlu menjalani pemeriksaan kesehatan atau tidak. Turis dengan tanda dan gejala penyakit (demam, batuk, atau sulit bernapas) akan memiliki penilaian kesehatan dan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata CDC.
ADVERTISEMENT
Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan, Nancy Messonnier, mengatakan bahwa selama melakukan screening, para penumpang pesawat juga diberi pengertian terkait virus corona dan gejalanya. Jika para turis tersebut dicurigai terinfeksi corona, mereka akan segera diarahkan untuk melakukan perawatan medis.