Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Asosiasi Pilot dan Pramugari (APA) Amerika Serikat menuntut secara hukum maskapai penerbangan American Airlines untuk menangguhkan seluruh penerbangan ke China. Protes tersebut terjadi karena virus corona yang menyebar dengan cepat di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Straits Times, hampir seluruh maskapai penerbangan di seluruh dunia telah menangguhkan dan mengurangi layanan penerbangan ke China, salah satunya maskapai penerbangan AS, United Airlines dan Delta Airlines. Kedua maskapai tersebut telah mengumumkan bahwa pihaknya telah membatalkan jadwal penerbangan sejak 9 Februari hingga 27 Maret, tetapi hanya layanan dari Los Angeles.
Dalam gugatan yang diajukan di Texas ini, APA mengatakan bahwa virus corona merupakan kondisi yang amat serius dan belum diketahui ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh virus mematikan tersebut.
Setelah mendapat kecaman yang begitu keras oleh para pilot yang tergabung di APA, American Airlines pun memberi komentar. Pihaknya mengatakan saat ini telah mengambil tindakan untuk mencegah risiko penularan dengan membatalkan penerbangan dari Los Angeles ke Beijing, Shanghai, dan Hong Kong mulai bulan Februari hingga 28 Maret 2020
Diberitakan Reuters, Presiden APA meminta kepada semua pilot untuk menolak ditugaskan menerbangkan pesawat dari AS ke China. Dalam sebuah pernyataan, serikat pramugari American Airlines juga mengatakan bahwa mereka mendukung gugatan para pilot yang tergabung di APA, memintahkan perusahaan maskapai dan pemerintah AS untuk menghentikan penerbangan ke dan dari China.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pilot di United Airlines yang menolak ditugaskan ke China rela tidak digaji demi keselamatan para penumpang pesawat. Gugatan terhadap America Airlines dipicu oleh banyaknya maskapai yang menangguhkan penerbangan ke China daratan, seperti Air France, KLM, British Airways, Lufthansa, dan Virgin Atlantic.
Meskipun banyak maskapai telah membatalkan penerbangan, beberapa maskapai tetap beroperasi melayani penerbangan ke China. Namun, maskapai tersebut tetap memberikan perlindungan khusus, seperti masker dan cairan pembersih tangan.
Seorang pramugari AS baru-baru ini melakukan penerbangan dari kota besar di Amerika menuju China. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat khawatir virus corona dapat menyebar kepada dirinya, khususnya penumpang yang bepergian bersama keluarganya.
"Saya tidak mengerti kenapa saya masih ditugaskan ke sana dalam kondisi yang gawat seperti ini. Sekarang rasanya saya seperti sedang menghitung mundur selama 14 hari," kata pramugari yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, korban jiwa akibat virus corona jenis baru, 2019-nCoV, di China terus bertambah. Saat ini, dilaporkan ada sekitar 213 warga China dinyatakan meninggal dunia dan lebih dari 8.000 orang terinfeksi virus corona.