Beningnya Air di Kalibiru Raja Ampat yang Bukan Isapan Jempol Semata

4 November 2019 7:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air di Kalibiru dapat langsung diminum. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Air di Kalibiru dapat langsung diminum. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terletak di kawasan Teluk Mayalibit, Raja Ampat, beningnya Kalibiru telah menjadi buah bibir di kalangan para traveler. Lantas benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Bertepatan dengan digelarnya Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 beberapa waktu lalu, kumparan sempat berkunjung ke Kalibiru.
Kesempatan ini pun kumparan gunakan untuk membuktikan, apakah benar yang selama ini dikatakan bahwa air di Kalibiru sebening kristal dan sanggup menggoda traveler untuk bepergian dan kemudian berenang di sana?
Lanskap yang menemani perjalanan menuju Kalibiru, Raja Ampat. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Untuk menuju Kalibiru, dari Waisai, kumparan menempuh perjalanan kurang lebih sekitar satu jam menggunakan speedboat. Namun, perjalanan selama itu akan sepadan dengan keajaiban alam yang akan dijumpai, terutama bagi kamu yang senang akan petualangan.
Pasalnya, tak hanya dapat melihat lanskap khas Raja Ampat, kamu nantinya juga harus berjalan masuk ke dalam hutan selama kurang lebih 30 menit, dari muara sungai tempat kapal bisa bersandar.
Perjalanan menuju Kalibiru, wisatawan harus menyeberangi sungai yang sedang surut. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Setelah kapal aman bersandar dan tanpa menunggu lama, kumparan beserta peserta Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 lainnya langsung bergegas memulai petualangan.
ADVERTISEMENT
Siang itu, ditemani embusan angin yang bertiup di antara rindangnya pepohonan membuat perjalanan kumparan menuju Kalibiru semakin bersemangat. Dan setelah berjalan melewati sungai yang cukup lebar dan memakan waktu kurang lebih 30 menit, sampailah kumparan di hadapan Kalibiru, Raja Ampat.
Gapura memasuki kawasan Kalibiru, Raja Ampat, Papua. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Ternyata, memang benar adanya. Warna biru turquoise langsung terpancar dari atas sungai, sinar matahari yang bersinar pun dengan mudahnya menembus permukaan air di sungai yang memiliki lebar empat sampai lima meter itu.
Bahkan, saking beningnya air, kamu dapat menyaksikan dasar sungai yang diselimuti beberapa batuan besar serta pasir putih nan eksotis dengan menggunakan mata telanjang. Untuk kedalamannya sendiri, diperkirakan kedalaman Kalibiru mencapai lima meter.
"Melihat sungai sebening dan sebersih ini menjadi pemandangan langka bagi orang Jakarta," ucap Dona salah satu wisatawan.
Wisatawan yang berenang di Kalibiru. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, kumparan pun menceburkan diri ke dalam sungai. Byurrr! Benar saja, airnya terasa segar dan begitu dingin ketika mengenai tubuh.
ADVERTISEMENT
Karena warnanya yang sangat bening, wisatawan yang ingin berenang diharap tetap berhati-hati karena di beberapa titik Kalibiru bisa memiliki kedalaman sekitar lima meter dengan arus yang kuat.
Beningnya air Kalibiru, Raja Ampat sehingga membuat dasar sungai terlihat. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Usai berenang, Ferdinand, guide yang menemai kumparan saat itu bercerita bahwa air di Kalibiru aman untuk diminum karena bersumber dari mata air alami.
"Peneliti dari Jepang sempat datang ke sini dan mengukur tingkat kejernihan air. Hasilnya, kualitas air di Kalibiru sama dengan air yang matang setelah dimasak di atas api," ucap Ferdinand.
Wisatawan yang berenang di Kalibiru, Raja Ampat, Papua. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Bagi kamu yang hendak datang ke Kalibiru, Raja Ampat, akan dikenakan biaya masuk per orang yaitu Rp 150 ribu (wisatawan lokal) dan Rp 200 ribu (wisatawan asing).
Lebih lanjut, dengan adanya wisata alam Kalibiru, semakin menegaskan bahwa julukan kepingan surga yang jatuh ke bumi pantas disematkan kepada Raja Ampat dan sebagai traveler, sudah selayaknya kita bersyukur dianugerahi alam Indonesia seindah ini dan jangan lupa untuk terus menjaganya agar tetap alami dan lestari.
ADVERTISEMENT