Foto: Mengintip Pesona Taman Bawah Laut di Raja Ampat, Papua Barat

27 Oktober 2019 16:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jika beruntung, wisatawan dapat melihat penyu saat snorkeling di Sawandarek, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Ni Wayan Sambreg
zoom-in-whitePerbesar
Jika beruntung, wisatawan dapat melihat penyu saat snorkeling di Sawandarek, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Ni Wayan Sambreg
ADVERTISEMENT
Tak salah memang jika Raja Ampat mendapat gelar tempat snorkeling dan diving Terbaik Dunia oleh CNN Travel di tahun 2015. Pasalnya seorang ahli karang, Dr. John Veron pernah menyebutkan dalam penelitiannya, bahwa Raja Ampat mempunyai 450 jenis karang yang teridentifikasi masih dalam kondisi berkembang sangat baik.
ADVERTISEMENT
Sebuah lembaga Conservation International (CI) yang bekerja sama dengan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga pernah melakukan sebuah penelitian di tahun 2001 dan 2002.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Raja Ampat memiliki hampir 75% terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Selain itu, perairan Raja Ampat adalah tempat tinggal dari 1000 lebih jenis ikan karang dan 700 jenis Moluska. Dari penelitian tersebut kemudian didapatlah kesimpulan bahwa tak satupun perairan dunia yang memiliki kondisi ini selain Raja Ampat.
Dan bersamaan dengan diadakannya Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 beberapa waktu lalu, kumparan sempat melihat langsung keindahan alam bawah laut Raja Ampat dengan melakukan snorkeling di beberapa titik, yaitu Friwen Wall, Yenbuba, dan Sawandarek.
ADVERTISEMENT
Ketiga titik tersebut masih berada di kawasan Waigeo, Raja Ampat Papua Barat. Terpilihnya tiga titik snorkeling tersebut pun dikarenakan masing-masing titik snorkeling menawarkan keindahan alam bawah laut Raja Ampat yang berbeda-beda.
"Kalau di Friwen Wall, wisatawan dapat melihat beragam jenis dan warna terumbu karang. Sedangkan jika snorkeling di Sawandarek, wisatawan kemungkinan besar dapat melihat penyu," ucap Ian, guide yang mendampingi kumparan snorkeling hari itu.
Betul saja, setibanya di lokasi snorkeling yang pertama yaitu Friwen Wall, kumparan dapat dengan mudah menjumpai aneka ragam karang dari atas speed boat yang ditumpangi.
Maklum saja, tanpa harus menyelam dan masuk ke laut dalam semua isi laut dangkalnya sudah terlihat dan mewakili hampir sebagian besar isi laut dalamnya. Ini dikarenakan juga tingkat kejernihan air laut Raja Ampat yang terus menerus dijaga agar tidak terpapar polusi dari sampah laut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cahaya matahari pun dapat menembus kedalaman laut hingga 30 meter, tentu saja ini sangat baik bagi terumbu karang dan ikan-ikan laut Raja Ampat.
Perlu diingat bersama, snorkeling di Raja Ampat tidak diperbolehkan menggunakan sepatu katak dan wisatawan tidak dibolehkan untuk menyentuh apa pun yang dilihatnya saat sedang snorkeling.
"Hal ini bertujuan untuk menjaga ekosistem terumbu karang dan makhluk hidup lainnya yang ada di laut Raja Ampat. Sebab, apabila karang patah dan rusak, untuk tumbuh kembali membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun lamanya (tumbuh kembali 1-2 cm per tahun)," ungkap Ian.
Sudah penasaran dengan keindahan alam bawah laut Raja Ampat? Berikut kumparan hadirkan keindahannya.
Menurut penelitian LIPI, menunjukkan bahwa Raja Ampat memiliki hampir 75% terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Foto: Muhammad Sri Dipo
Table coral juga memenuhi taman bawah laut Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Muhammad Sri Dipo
Schooling fish juga sering dijumpai saat snorkeling di Friwen Wall. Foto: Muhammad Sri Dipo
Perairan Raja Ampat adalah tempat tinggal dari 1000 lebih jenis ikan karang dan 700 jenis Moluska. Foto: Muhammad Sri Dipo
Sea Fan Coral bisa ditemukan saat snorkeling di Yenbuba, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Ni Wayan Sambreg
Lion Fish bila dilihat dari atas. Foto: Muhammad Sri Dipo
Sebuah penelitian menyebutkan Raja Ampat mempunyai 450 jenis karang yang teridentifikasi masih dalam kondisi berkembang sangat baik. Foto: Muhammad Sri Dipo
Wilayah Laut Raja Ampat meliputi lebih dari 85% dari keseluruhan area Raja Ampat. Foto: Muhammad Sri Dipo
Ikan beraneka ukuran serta jenis, seperti Bat Fish bisa dijumpai di Yenbuba. Foto: Ni Wayan Sambreg
Ikan badut yang sedang bermain dengan anemon terlihat di spot snorkeling Friwen Wall. Foto: Ni Wayan Sambreg
Wisatawan dilarang menyentuh apapun juga ketika snorkeling di Raja Ampat. Foto: Ni Wayan Sambreg
Koral yang bentuknya menyerupai otak. Foto: Ni Wayan Sambreg
Table coral yang berwarna hijau dapat dijumpai saat snorkeling di Friwen Wall, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Ni Wayan Sambreg