Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kalau biasanya wisatawan asal China jadi traveler terbanyak yang menyambangi negara-negara lain saat liburan, rupanya tahun 2018 kemarin IATA mendapat hasil yang berbeda. Dilansir Independent, International Air Transport Association (IATA) mendapati dalam surveinya bahwa pada 2018, sekitar 8,6 persen wisman yang melancong ke berbagai negara adalah orang Inggris .
ADVERTISEMENT
Persentase itu mewakili 126,2 juta orang yang menggunakan layanan pesawat atau transportasi udara untuk menuju destinasi liburannya. Jumlah tersebut kemudian diikuti oleh pelancong berkebangsaan Amerika Serikat, yaitu sebesar 111,5 juta orang atau setara dengan 7,6 persen.
Sementara China berada di posisi ketiga dengan jumlah wisatawan yang melancong ke luar negeri sebanyak 97 juta orang atau sekitar 6,6 persen dari keseluruhan jumlah wisatawan yang traveling ke luar negeri. Hasil ini didapatkan dengan melakukan survei terhadap 10.408 responden dari berbagai negara dalam periode April hingga Juli 2018.
Selain menunjukkan asal negara terbesar yang 'mengimpor' wisatawan untuk traveling ke negara lain, studi ini juga menunjukkan bahwa ada peningkatan penumpang pesawat sebesar 6,9 persen atau sebanyak 4,4 miliar orang pada 2018, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Data tersebut juga menunjukkan bahwa penerbangan rute Gimpo, Seoul, menuju Pulau Jeju di Korea Selatan menjadi penerbangan dengan rute domestik tersibuk di dunia. Karena membawa 14,5 juta penumpang pada tahun 2018, meningkat sebanyak 7,6 persen dari 2017.
Sedangkan untuk rute internasional tersibuk dipegang oleh Hong Kong - Taoyuan, Taipei. Menurut data IATA, pada tahun 2018 ada sekitar 5,4 juta penumpang yang 'hilir mudik' di dua rute ini, baik untuk berwisata maupun untuk kebutuhan bisnis.