Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Rencana Trinity Setelah Usai Tulis Buku Seri Perjalanannya
17 Januari 2019 16:02 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Buku seri perjalanan milik travel blogger Indonesia, Trinity , bertajuk The Naked Traveler resmi rampung. Mengakhiri ‘perjalanan’ di seri kedelapan, The Naked Traveler 8: Farewell seakan jadi ucapan selamat tinggal dari Trinity untuk para pembaca setia buku perjalanan yang diangkat dari blog pribadi miliknya tersebut.
ADVERTISEMENT
“It’s not goodbye but see you. Cuma in a better version,” tuturnya saat ditemui kumparanTRAVEL di acara peluncuran buku sekaligus perayaan ulang tahunnya beberapa waktu lalu.
Dikenal menulis cerita non-fiksi tentang perjalanan, tahukah kamu kalau Trinity punya keinginan untuk menulis cerita fiksi? Ya, hal ini ia ungkapkan dalam kesempatan yang sama.
Meski mengalami kesulitan untuk membuat dan memikirkan karakter setiap tokoh yang akan hadir dalam cerita fiksi, Trinity mengakui bahwa menulis cerita fiksi sebenarnya telah menjadi salah satu agenda dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
“Aku udah ikut kelas penulisan fiksi juga beberapa waktu lalu, dan ternyata cerita fiksi itu memang susah banget. Apalagi buat aku yang terbiasa menulis non-fiksi, karena lebih banyak cerita tentang pengalaman perjalananku sendiri,” kata Trinity.
“Menulis cerita fiksi itu memang sudah jadi agenda di hidup aku sejak lama. Cuma kalau pun jadi ditulis, ceritanya nanti tidak akan jauh dari traveling. Karena hal itulah yang terjadi di kehidupan aku sejak dulu, mulai kecil, kuliah, sampai sekarang,” tambah Trinity.
ADVERTISEMENT
Namun untuk sementara ini, Trinity mengungkapkan bahwa ia masih belum ada rencana pasti selain promo buku dan menyelesaikan tulisannya ketika melakukan residensi penulis di Peru. Perempuan yang memperingati ulang tahun pada 11 Januari itu juga menuturkan bahwa ia masih butuh banyak belajar untuk menghasilkan karya yang baik dan memuaskan.
Wah, menarik ya. Bagi kamu yang jadi pembaca setia Trinity , bagaimana pendapatmu?