Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kamboja melarang pengunjung membawa masuk makanan dan minuman dari luar kawasan kuil Angkor Wat. Seperti yang diberitakan oleh Travel Wire Asia, langkah ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam membatasi jumlah sampah yang dibuang secara sembarangan di kawasan situs kuno tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Khmer Times, pada tahun 2018, Angkor Wat mampu menghasilkan pendapatan sebesar 116, 6 juta dolar Amerika atau hampir mencapai Rp 1,7 triliun dengan jumlah wisatawan asing sekitar 2,5 juta dalam satu tahun. Namun, meski memberikan pendapatan besar, wisatawan yang datang ternyata juga memberikan dampak negatif yang besar.
Pihak pengelola sering kali mendapati para pengunjung meninggalkan sisa-sisa makanan dan sampah di sekitar kawasan kuil. Dengan adanya peraturan baru, Pemerintah Kamboja berharap langkah ini dapat menekan jumlah sampah yang dibuang secara sembarangan di sekitar Angkor Wat.
Juru bicara Apsara Long Kosal mengungkapkan, walaupun tidak ada hukuman yang akan diberikan bagi para pelanggar, tidak ada orang yang diperkenankan makan di dalam kawasan Angkor Wat, terutama di dekat kuil yang merupakan situs keagamaan suci.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kamu diperbolehkan membawa makanan, tetapi bukan ke dalam Angkor Wat. Kamu harus menemukan tempat yang lebih cocok untuk mengonsumsi makananmu,'' kata Kosal.
Direktur Departemen Lingkungan Provinsi Siem Reap, Nuon Mony, mengatakan bahwa larangan membawa makanan akan membantu pemerintah setempat menjaga agar taman tetap asli dan asri.
"Larangan ini merupakan upaya pihak berwenang untuk melindungi lingkungan di kompleks Angkor Wat," tuturnya.
Tak hanya diperingatkan secara general saja, pihak berwenang juga telah memberitahukan larangan tersebut pada pihak penyedia tur. Hal ini agar setiap turis yang datang berkunjung dapat diperingatkan untuk tetap mengetahui aturan yang berlaku, juga menghormati adat-istiadat, agama, dan budaya yang ada di Kamboja .
Terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1992, komplek gugusan candi sekaligus monumen keagamaan terbesar dunia bernama Angkor Wat tersebut mampu mengangkat nama Kamboja sebagai salah satu destinasi populer di Asia Tenggara. Situs kuno yang dibangun pada awal abad ke-12 ini memiliki ukuran 50 kali lebih besar dari reruntuhan kuno Machu Picchu di Peru.
Memiliki luas yang mencapai 402 hektare, kuil Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu itu menjadi salah satu destinasi populer, sekaligus andalan pemerintah setempat. Sejarahnya yang kental karena Kerajaan Khmer dan peralihannya menjadi kuil Buddha jelang akhir abad ke-12 juga menjadi nilai tambah yang membuat Angkor Wat semakin kaya.
ADVERTISEMENT
Mengusung harmonisasi gaya arsitektur Khmer yang klasik, reliefnya yang luas, dan pahatan dewa-dewa di dindingnya, serta fakta bahwa kuil ini pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood Tomb Raider, jadi alasan traveler kerap kali menyempatkan waktunya mendatangi kuil ini. Salah satu waktu terbaik untuk berkunjung ke Angkor Wat di Kamboja adalah pada pagi hari sambil menikmati sunrise. Sudah pernah?