PPKM Dilonggarkan, Tingkat Okupansi Vila di Puncak Bogor Naik 10 Kali Lipat

26 Agustus 2021 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penginapan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penginapan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tingkat hunian (okupansi) vila di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, meningkat sejak dua pekan terakhir setelah PPKM dilonggarkan. Jumlah tersebut mencapai 10 kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya atau sekitar 50 vila berbagai tipe.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh pengelola puluhan vila di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Abdilah Nurul Hilal. Menurutnya saat awal PPKM tingkat hunian vila yang dikelolanya, hanya terisi tiga sampai lima vila paling tinggi per hari.
Namun sejak dua pekan terakhir, permintaan vila kembali mengalami peningkatan sehingga pihaknya terpaksa menawarkan vila milik pengelola lain.
Pantauan arus lalu lintas di Puncak, ramai lancar. Foto: Dok. Istimewa
"Sistem yang kami terapkan pada tamu yang datang, sama halnya dengan hotel, prokes ketat dan aturan yang harus dipenuhi sesuai anjuran pemerintah. Bahkan kami menyiapkan layanan bagi tamu yang membutuhkan cek kesehatan di puskesmas terdekat," katanya seperti dilansir Antara, Kamis (26/8).
Ia memastikan sebagian besar tamu datang berasal dari Jabodetabek, Bandung, dan langganan dari Cianjur. Untuk meningkatkan minat tamu, pihaknya menawarkan harga rendah selama PPKM.
ADVERTISEMENT
Warga menikmati keindahan alam wisata kebun teh, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/5). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
Tidak hanya secara langsung, untuk memudahkan pemesanan vila, Abdilah mengatakan pihaknya menerapkan sistem online bagi tamu dari dalam dan luar kota.

Tamu Vila Kebanyakan Datang dari Luar Kota

Hal yang sama dilakukan Ujang Dedi, pengelola vila di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, yang mempunyai banyak vila dan sedang diminati tamu luar kota.
Suasana sepi di kawasan wisata, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
"Sebagian besar satu keluarga dari berbagai wilayah di Jabodetabek yang menyewa vila. Mereka memilih vila karena sudah jenuh di rumah selama PPKM diterapkan. Mereka lebih banyak menggelar kegiatan di dalam dan halaman vila, karena tempat wisata masih tutup," kata Dedi.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Cianjur, Pratama Nugraha, mengatakan akan melibatkan berbagai kalangan pelaku usaha jasa termasuk pengelola vila dan tempat wisata baru di tingkat desa untuk mendapat pelatihan dan bantuan lainnya, sebagai upaya pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Kami akan memberikan pelatihan tentang berbagai cara agar pengelola tempat wisata, desa wisata hingga pengelola vila mendapatkan tamu yang betah berlama-lama di Cianjur. Termasuk warga sekitar yang ramah terhadap tamu yang akan menghabiskan uang di Cianjur, termasuk penataan dan keseragaman," katanya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)