Sering Jerawatan Saat Traveling? Ini Penyebabnya

14 Januari 2020 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
lustrasi Jerawat Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
lustrasi Jerawat Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Datang dan pergi tanpa diundang dan sering bikin jadi enggak percaya diri, itulah jerawat. Seringnya, jerawat malah muncul secara tak terduga di waktu-waktu yang tidak seharusnya, salah satunya saat liburan.
ADVERTISEMENT
Kamu pernah enggak, sih, merasakan kalau saat traveling atau sepulang jalan-jalan, ada jerawat baru yang entah bagaimana muncul menghiasi wajahmu. Rasanya mood jadi berantakan. Seluruh persiapan untuk bisa foto cantik, pun, jadi terasa sia-sia.
Terkadang, jerawat yang muncul saat liburan juga enggak cuma satu atau dua saja. Tapi, keroyokan, datang ramai-ramai, bisa jadi berukuran besar, atau kecil seperti bruntusan. Lantas, apa penyebabnya?
Ilustrasi tenang saat traveling Foto: Shutter Stocks
Menurut DR. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, FINSDV, FAADV, pakar kesehatan kulit sekaligus founder klinik DNI Skin Centre, breakout saat traveling terjadi karena produksi minyak berlebih di kulit wajah.
Pada kumparan, ia menjelaskan bahwa kulit wajah memiliki jutaan pori-pori yang dilengkapi dengan kelenjar minyak. Saat traveling, ada berbagai faktor yang membuat produksi minyakmu lebih banyak dari biasanya.
ADVERTISEMENT
"Ada banyak faktor yang menyebabkan produksi minyaknya itu meningkat. Misalnya capek, stres, panas matahari juga, karena sering di luar ruangan," katanya saat dihubungi kumparan, Selasa (14/1).
Jerawat membandel bisa jadi salah satu tanda hamil. Foto: Thinkstock
Di luar itu, ketika traveling, kamu biasanya akan lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Ini membuat wajahmu akan dipenuhi dengan debu dan kotoran yang menyumbat pori-pori. Alhasil, produksi minyak berlebih di wajah akan tersumbat dan tak bisa dikeluarkan.
Minyak di wajah itu kemudian mengeras dan membentuk komedo dan/atau jerawat. Perbedaan rutinitas saat liburan dengan aktivitas yang biasa kamu lakukan juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat.
"Ngaruh juga, iya, ngaruh, jadi intinya kebiasaan. Kalau misalnya di AC, kan, kulitnya jadi kering, produksi minyaknya enggak banyak. Tapi kalau di saat keluar ruangan, itu mempengaruhi kulit untuk meningkatkan produksi minyaknya. Akhirnya jadi muncul jerawat begitu," jelas pria yang berdomisili di Bali ini.
Ilustrasi wanita Muslim yang solo traveling (portrait) Foto: Shutter Stock
Selain itu, daya tahan tubuh juga memegang peranan penting, lho. I Gusti Nyoman mengungkapkan bahwa teriknya sinar matahari saat kamu beraktivitas di luar ruangan itu bisa membuat kamu kelelahan. Alhasil, daya tahan tubuh ikut menurun dan mempengaruhi produksi minyak di wajah.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan makanan? Makanan juga salah satu faktor yang kerap disalahkan sebagai penyebab jerawat dan kamu juga pastinya sulit menampik pesonanya saat liburan. Terutama apabila hidangan tersebut merupakan makanan khas yang wajib diicip saat singgah ke suatu destinasi.
Berdasarkan informasi dari Gusti, rupanya makanan memang bisa jadi merangsang produksi minyak di wajah. Hanya saja, tidak sedramatis yang selama ini dipikirkan oleh orang-orang.
"Makanan juga bisa berpengaruh, terutama makan-makanan yang berminyak, goreng-gorengan, pedas, yang intinya merangsang produksi minyak jadinya" tuturnya.
Gorengan ala Gran Melia Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
Terkadang keyakinan seseorang dalam menilai makanan juga bisa merangsang pertumbuhan jerawat. Misalnya saja, kamu sudah percaya dan meyakini bahwa makan kacang bisa bikin wajah berjerawat. Maka keyakinanmu itu akan membuat wajahmu berjerawat usai kamu mengonsumsi kacang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diceritakan Gusti pada kumparan, penelitian telah membuktikan bahwa faktor psikis sangat berpengaruh pada kondisi tubuh. Ketika kamu sudah meyakini sesuatu dan secara sadar atau tidak melanggarnya maka kondisi tersebut akan membuatmu jadi stres.
Stres itulah yang membuat produksi minyak di wajahmu jadi lebih tinggi dan menimbulkan jerawat. "Istilahnya faktor psiko-neuro pada psikis kita itu, kan, bisa merangsang terbentuknya produksi minyak. Itu juga yang kadang-kadang lebih sering berpengaruh selain makanan itu sendiri," ungkapnya.
Tindak Pencegahan dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi jerawat. Foto: Shutterstock
DR. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, FINSDV, FAADV mengatakan bahwa hal utama yang mesti dilakukan traveler untuk mengatasi jerawat saat jalan-jalan adalah melakukan pencegahan. Caranya adalah dengan membersihkan wajah setiap habis beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Bersihkan secara menyeluruh agar pori-pori wajah tidak tersumbat. Misalnya dengan menggunakan milk cleanser, sabun cuci muka, dan kemudian dilengkapi dengan toner.
Usahakan untuk memberikan perhatian ekstra saat membersihkan wajah. Jangan sampai ada sisa-sisa make up yang tertinggal, karena produksi minyak berlebih akan membuat minyak terperangkap dan menjadi jerawat.
Ilustrasi membersihkan wajah. Foto: Shutterstock
Kalau memang jerawat sudah terlanjur muncul, kamu harus segera mengganti produk perawatan wajah dengan produk khusus anti acne. Biasanya produk-produk itu mengandung senyawa bernama keratolytic yang bersifat mengangkat sel kulit mati.
"Karena intinya, sumbatannya itu bukan hanya kotoran, tetapi juga ada sel kulit mati yang juga menyumbat. Jadi harus menggunakan krim yang mengandung keratolytic atau yang mampu mengangkat sel-sel kulit mati, atau formula apa saja yang kurang lebih sama," tambah Gusti lagi.
ADVERTISEMENT
Apabila jerawat di wajahmu sampai bernanah, maka kamu harus menggunakan produk lain yang mengandung antibiotik untuk mengatasi peradangannya. Usahakan untuk tidak memegang atau memencet jerawat. Supaya tidak infeksi atau berbekas.
"Biasanya kalau lagi liburan gitu, kan, malah pengennya cepet hilang, terus dipencetin gitu. Takutnya malah bisa jadi infeksi atau jadi berbekas, yang bekasnya hilang jauh lebih lama dan menghilangkanya jauh lebih susah," tutup Gusti.