Umat Hindu Malaysia Gelar Prosesi Thaipusam, Festival Penghapus Dosa

9 Februari 2020 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat prosesi Thaipusam di Goa Batu, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/2/2020). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat prosesi Thaipusam di Goa Batu, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/2/2020). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
ADVERTISEMENT
Setiap negara memang memiliki tradisi unik yang menarik saat merayakan festival keagamaan dan budaya. Contohnya saja seperti keturunan Tionghoa di Indonesia yang merayakan festival Cap Go Meh saat perayaan Tahun Baru Imlek.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak hanya keturunan Tionghoa, di negara lain juga nyatanya memiliki tradisi keagamaan menarik yang patut diperhatikan. Salah satunya adalah Suku Hindu Tamil di Malaysia yang melakukan prosesi Thaipusam untuk mengenang Dewa Murugan, anak dari Dewa Siwa atas kemenangannya melawan iblis jahat bernama Surapadman.
Untuk kelompok umat Hindu, Thaipusam adalah salah satu festival keagamaan paling populer dan dinanti setiap tahunnya. Thaipusam merupakan festival yang digelar pada saat bulan purnama yang dirayakan para diaspora Hindu Tamil di seluruh dunia. Upacara tersebut digelar untuk memuja Dewa Murugan, dewa perang dan kemenangan berwajah enam.
Seorang umat Hindu mengikuti prosesi Thaipusam di Goa Batu, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/2/2020). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Bagi umat Hindu, festival Thaipusam merupakan hari untuk membersihkan diri dari dosa dan bertobat atas pelanggaran apa pun dalam setahun terakhir. Menurut ahli astrologi India, tahun ini merupakan konsrelasi Pusam akan berada di posisi tertinggi di surga.
ADVERTISEMENT
Sebulan sebelum prosesi ini digelar, para pemuja yang akan membawa Kavadi harus menyucikan dirinya dengan berpuasa, berdoa, mendisiplinkan jasmani dan rohani, tidak melakukan hubungan seksual, dan diet vegetarian.
Dilansir FreeMalaysia, komunitas Hindu Malaysia khususnya yang merayakan Thaipusam akan berkumpul di Batu Caves, tempat yang dianggap suci bagi penganut agama Hindu. Selain Batu Caves, lokasi yang biasa menggelar festival Thaipusam di Malaysia adalah kuil Arulmigu Balathandayuthapani atau yang dikenal sebagai Kuil Waterfall Hill, di Penang.
Seorang umat Hindu menindik lidah dan pipinya saat prosesi Thaipusam di Goa Batu, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/2/2020). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Pada hari Thaipusam, umat Hindu berkumpul dan berpartisipasi dalam prosesi di mana patung dewa Subramaniam, anak bungsu dewa Siwa, diletakkan di atas kereta perak dan diarak diiringi dengan musik tradisional.
Kemudian, para pemuja mengambil kavadi untuk dipikul di atas bahu. Kavadi adalah batang besi atau kayu yang dimodifikasi dengan berbagai bentik dan diletakkan Dewa Murugan atau Ganesha di atasnya. Kavadi tersebut dihiasi dengan bulu burung merak dan dihiasi dengan aneka bunga-bungaan dan aneka dedaun lainnya, sebagai bentuk menghormati dan menyembah dewa Subramaniam.
Suasana saat prosesi Thaipusam di Goa Batu, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (8/2/2020). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Dalam ritual ini, para pemuja thaipusam harus rela menancapkan besi atau logam kavadi ke kulit, lidah, atau bagian tubuh lainnya. Sekilas ritual ini memang tampak kejam. Tetapi, ritual ini dipercaya sebagai bentuk mensucikan diri dari dosa.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, Tetapi festival ini merupakan perayaan penuh semangat yang diiringi musik india yang disebut 'Thavil Vadham'. Penanggung kavadi paku dan kereta kuda menari dan berputar-putar dengan anggun.
Ribuan umat Hindu berbaur dengan turis merayakan Thaipusam di Batu Cave, Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: REUTERS/Lai Seng Sin
Selama perayaan Thaipusam di Batu Caves, para pemuja akan menaiki 272 anak tangga menuju pintu masuk gua kuil, dengan membawa kavadi sambil berarakan.
Yang menarik dari festival ini, mereka yang ikut menjadi peserta arak kavadi konon mencapai keadaan meditatif, dengan cara membebaskan pikiran mereka. Karena itulah mereka tidak merasakan sakit sama sekali.