Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Menu makanan kelas bisnis maskapai penerbangan Garuda Indonesia sempat jadi sorotan publik belum lama ini. Dalam sebuah unggahan pengguna Instagram bernama akun @rius.vernandes ditemukan bahwa menu makanan untuk rute penerbangan Sydney-Denpasar ditulis dengan tulisan tangan dalam secarik kertas.
ADVERTISEMENT
Viralnya catatan menu makanan ini sontak menuai kritik dari warganet dan bahkan 'memecah' pengguna media sosial ke dalam dua kubu. Satu kubu turut kecewa dengan kurangnya persiapan Garuda Indonesia dalam menyiapkan penerbangan, sedangkan kubu lainnya justru menyalahkan pemilik akun @rius.vernandes yang dianggap 'sengaja' menjatuhkan pamor maskapai ini.
Rius Vernandes adalah seorang Youtuber yang bergerak di dalam bidang review penerbangan. Ia dikenal pula sebagai content creator yang senang membagikan tips dan trik meng-upgrade kelas penerbangan menggunakan miles (poin yang dikumpulkan traveler saat terbang), sehingga traveler tak mesti mengeluarkan uang.
Sehingga wajar saja, jika Rius memiliki banyak pengikut, baik di Instagram maupun di channel Youtube-nya. Pada kumparan, Rius bercerita bahwa lembar catatan menu tersebut memang sengaja ditulis oleh pramugari untuk mengatasi tidak adanya menu card dalam penerbangan.
ADVERTISEMENT
Dalam video berdurasi 21 menit yang ia unggah dalam channel resminya, pemilik restoran Sec Bowl tersebut mengungkapkan bahwa walaupun ada kekurangan, awak kabin senantiasa bersikap profesional. Terlihat dari cara pramugari menjelaskan pada penumpang terkait tidak adanya lembar menu yang resmi dari maskapai.
"Maaf, untuk menu card-nya kita lagi dalam proses percetakan. Jadi saya ada menuliskan. Jelek tulisannya Pak, bisa pilih salah satu," kata pramugari yang tengah melayani Rius dan pasangannya kala itu.
Tidak adanya menu card saat terbang dengan Garuda Indonesia seperti yang dirasakannya pada penerbangan Sydney-Denpasar bukanlah yang pertama kali. Pria ini mengakui bahwa sebelumnya ia juga tidak mendapatkan menu card untuk penerbangan Jakarta-Sydney.
Hanya saja, saat itu, awak kabin yang bertugas tidak mencatatkan menu makanan di kertas. Namun menanyakannya secara verbal dengan menyebutkan nama menunya. Rius mengakui bahwa ia memang sempat kecewa dengan kurangnya persiapan maskapai.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia dan pasangannya tersentuh dengan cara awak kabin dalam memperhatikan kebutuhan penumpangnya. "Ketika di dalam pesawatnya, saya masih memvideokan, dan saya juga taruh dalam video Youtube saya,"
"Saya berkomentar di dalam video itu (tepat setelah dibagikan menunya) bahwa 'Wah, sebenarnya memang enggak profesional kalau tidak ada menu'. Tapi kita salut dengan pramugarinya yang warm banget, sangat hangat melayani kita,"
"Sampai kita ngerasa, "Eh enggak apa-apa, ya, kalau enggak ada menu tapi pelayanannya seperti ini, dari pada punya menu tapi pramugarinya judes," ungkap Rius saat dihubungi kumparan pada Senin (15/7).
Dalam salah satu unggahannya, Rius juga bercerita bahwa ia dipanggil oleh Garuda Indonesia ke kantornya. Menurut keterangan Rius Vernandes, saat dipanggil ke kantor Garuda Indonesia, pihak maskapai justru meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ia dapatkan.
ADVERTISEMENT
Pihak maskapai juga menjelaskan bahwa tidak adanya menu card disebabkan adanya pembaharuan dan perubahan menu makanan, sehingga masih dalam proses percetakan. Dan Rius juga mengungkapkan bahwa ia tidak merasa ada masalah dengan hal tersebut.
"Jadi memang saat minta maaf, orang perwakilan Garuda bilang kalau menunya memang tidak ada. Jadi, dia minta maaf karena sedang ada pembaharuan menu. Terus, saya juga bilang 'Iya Pak, enggak apa-apa, enggak ada masalah buat saya," ungkapnya pada kumparan.
Ia mengaku bahwa instastory berisi menu yang dicatat dengan tulisan tangan itu tidak berniat menjelek-jelekkan maskapai Garuda. Apalagi ketika melihat berbagai tuduhan yang dilayangkan warganet karena tunangan dari Elwiana Monica itu pernah bekerja sama dengan maskapai asing dari luar Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya sama sekali, tidak merasa menjelek-jelekan Garuda di instasory saya. Saya tidak bilang ini parah banget, saya tidak bilang jangan terbang sama Garuda lagi, kalau lihat story-nya lagi, saya tidak menggiring apa-apa, saya cuma merasa kecewa saja," katanya.
Ia justru menyayangkan sikap warganet yang terkesan sengaja mencari celah dari pekerjaannya sebagai reviewer pesawat dan juga pasangannya yang adalah awak kabin dari maskapai Singapore Airlines atau yang dikenal pula sebagai SQ. Rius menjelaskan bahwa seluruh unggahannya dan video yang ia dapatkan murni direkam tanpa ada intensi tertentu.
"Emang pekerjaan saya sebagai reviewer juga, ya sudah, saya langsung otomatis, secara natural saya dokumentasiin. Dan di posting-an itu saya cuma tulis, oh, ini menunya dari bisnis kelasnya, dan keterangannya juga saya kasih tahu seperti yang dikatakan pramugari saat itu.
ADVERTISEMENT
'Maaf pak, menunya lagi dalam proses percetakan. Saya bilang enggak apa-apa, di Youtube saya juga ada tulisannya, ada footage-nya ketika pramugarinya ngomong seperti itu. Saya cuma sharing pengalaman saya ketika terbang di Garuda dan kebetulan saja pengalamannya tidak begitu baik," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa walau sempat mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan, Rius akan tetap terbang dengan Garuda Indonesia. "Apakah saya akan terbang lagi dengan Garuda, ya, saya tetap akan terbang dengan Garuda lagi. Jadi saya tidak ada maksud menjelek-jelekan," tandas Rius.
Sementara itu, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan bahwa foto yang tersebar di media sosial merupakan catatan pribadi awak kabin. Sehingga tidak boleh disebarluaskan lebih lanjut, karena dianggap dapat merugikan image Garuda Indonesia dan menimbulkan misleading.
ADVERTISEMENT
"Foto yang tersebar di media sosial adalah catatan pribadi salah satu awak kabin kami yang tidak untuk disebarluaskan lebih lanjut.Catatan tersebut juga bukanlah menu card yang dibagikan kepada penumpang oleh awak kabin kami," kata VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan saat dihubungi kumparan pada Minggu (14/7).
Keterangan tersebut juga diunggah dalam akun Twitter resmi mereka ketika menanggapi pertanyaan warganet.
Menanggapi hal tersebut, Rius mengatakan bahwa ia tidak tahu menahu dari mana pihak Garuda Indonesia mendapatkan informasi tersebut.
"Ya, pertama kali dia minta maaf kan, mereka bilang menunya memang masih dalam proses percetakan karena ada perubahan menu. Terus selebihnya itu saya juga tidak tahu gimana VP nya bilang menunya ada padahal menu enggak ada," pungkas Rius.
ADVERTISEMENT