5 Hormon yang Berpengaruh terhadap Berat Badan

1 Desember 2019 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan Menimbang Berat Badan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan Menimbang Berat Badan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hormon memainkan peran yang cukup penting dalam kehidupan perempuan. Hormon berpengaruh terhadap kesuburan, metabolisme, suasana hati, kekebalan tubuh, hingga pengontrol berat badan.
ADVERTISEMENT
Berbicara spesifik mengenai pengontrol berat badan, ternyata ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan kenaikan berat badan secara drastis. Hal itu terjadi karena hormon bisa membuat Anda memiliki kecenderungan untuk makan yang lebih banyak, sering merasa lapar, dan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak yang berujung pada kenaikan berat badan.
Pertanyaannya, hormon-hormon mana sajakah yang memainkan peran dalam kenaikan berat badan? Melansir Times of India, simak informasinya berikut ini.
1. Estrogen
Hormon yang pertama adalah estrogen. Estrogen sendiri sering dikenal sebagai hormon khas perempuan, karena kadarnya yang memang jauh lebih banyak dibanding laki-laki.
Di perempuan sendiri, hormon ini memainkan peranan yang cukup besar; mulai dari perkembangan seksual, mengatur siklus menstruasi, memengaruhi sistem reproduksi, hingga kenaikan berat badan. Hormon estrogen akan berpengaruh terhadap berat badan ketika jumlah hormon sedang mengalami peningkatan. Ketika hal itu terjadi, maka secara tidak langsung akan memicu peningkatan nafsu makan, dan pada akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.
ADVERTISEMENT
2. Tiroid
Tiroid bertanggung jawab menghasilkan hormon T3 (triiodothyronine) dan T4 (tiroksin), serta kalsitonin yang menjaga metabolisme tubuh. Jika hormon-hormon itu diproduksi dalam jumlah sedikit, maka bisa menyebabkan hipotiroidisme (yang terkait dengan kenaikan berat badan). Anda bisa mencegah hal ini terjadi, dengan mengonsumsi garam beryodium, vitamin D, dan makanan yang kaya akan zinc.
Berat Badan Bertambah sebagai Tanda Hamil Foto: Pixabay
3. Insulin
Insulin bertanggung jawab membawa glukosa ke dalam sel. Glukosa ini sendiri bisa digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai lemak. Jika kadar insulin dalam tubuh mengalami gangguan, maka tubuh pun akan resisten terhadap insulin dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berujung pada kenaikan berat badan. Untuk mencegah situasi ini terjadi, Anda harus banyak mengonsumsi buah dan sayuran, menghindari konsumsi alkohol, serta ngemil di malam hari.
ADVERTISEMENT
4. Ghrelin
Ghrelin adalah hormon yang mengirim sinyal lapar ke otak. Hormon ini dihasilkan oleh lambung dan bekerja dengan hormon lain untuk memperbaiki nafsu makan. Jika produksi hormon ini berlebih, maka bisa memicu nafsu makan yang berlebih pula dan pada akhirnya meningkatkan berat badan. Kondisi ini biasanya terjadi jika Anda kurang tidur. Karena itu, tidurlah 7-8 jam sehari jika Anda tidak ingin produksi hormon ghrelin meningkat dengan tajam.
5. Kortisol
Hormon kortisol atau dikenal sebagai hormon stres juga bisa memicu kenaikan berat badan. Menurut penelitian, gangguan pada pengeluaran hormon kortisol (dalam kondisi normal) bisa memicu kenaikan berat badan sekaligus memengaruhi tempat penyimpanan lemak tubuh.
Jika lemak dari asupan makanan berlebih itu banyak disimpan di dalam perut (dibandingkan di pinggang atau area tubuh lain), maka bisa memicu kenaikan berat badan secara drastis dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular; termasuk serangan jantung dan stroke. Untuk menjaga hormon ini tetap seimbang, maka Anda disarankan untuk menjauhi stres.
ADVERTISEMENT