Cara Tepat Menghadapi Rasa Duka & Kehilangan karena Pandemi Menurut Psikolog

28 Juli 2021 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cara Tepat Menghadapi Rasa Duka & Kehilangan karena Pandemi Menurut Psikolog. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Cara Tepat Menghadapi Rasa Duka & Kehilangan karena Pandemi Menurut Psikolog. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tak ada perpisahan yang tidak menyakitkan. Dan tidak ada kehilangan yang tidak menyedihkan. Rasa sakit dan sedih yang dialami ketika kehilangan sosok yang dicintai untuk selamanya bukanlah hal yang mudah dilalui. Bahkan kesedihan atau rasa duka yang kita rasakan bisa saja baru hilang setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut Psikolog Klinis, Alvieni Angelica M.Psi, Psikolog, kesedihan merupakan reaksi alami yang kita rasakan saat mengalami kehilangan. Ketika berada di posisi tersebut, kita harus memberikan waktu bagi diri sendiri untuk merasakan emosi sedih yang hadir secara penuh.
Ilustrasi perempuan menangis saat berduka dan kehilangan. Foto: Shutterstock
"Kita tidak perlu berusaha menahan atau menekan dengan berpikiran logis karena saat emosi kuat hadir, akan sulit bagi kita untuk bisa berpikir logis," ungkapnya kepada kumparanWOMAN.
Ia menyarankan agar kita bisa menerima emosi yang datang dan menyadari adanya reaksi tubuh yang dirasakan seperti rasa sakit dan sesak di dada. Sebab menerima, menyadari, dan fokus pada emosi serta sensasi yang ada akan membantu kita meregulasi emosi kuat yang dirasakan.
Dengan demikian, kita tidak akan tenggelam pada kecenderungan melakukan perilaku yang destruktif terhadap diri sendiri maupun orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT

Bagaimana cara menghadapi rasa duka dan kehilangan dengan sehat?

Ilustrasi berbagi cerita dan kesedihan dengan orang terdekat. Foto: Shutterstock
Selain menyadari penuh bahwa kita sedang berduka dan baru saja kehilangan, penting juga bagi kita untuk aktif berbicara dengan teman dekat atau anggota keluarga. Hal ini dilakukan agar kita bisa lebih merasa nyaman dan dapat mengekspresikan emosi terpendam lewat kata.
Alvieni Angelica menjelaskan bahwa bantuan terbaik bagi seseorang yang sedang berduka atau kehilangan adalah kehadiran sepenuhnya. Pada momen tersebut, ungkapan kata kuat atau harus tabah memang sangat mudah diucapkan. Namun bukan berarti itu mudah dilakukan. Oleh karena itu, tahap selanjutnya yang bisa diterapkan adalah perlahan-lahan menemukan kembali tujuan hidup supaya tidak kehilangan motivasi.
Ilustrasi Perempuan Foto: Freepik
Menurutnya, kita bisa mengulas kembali hidup yang sudah dijalani selama ini dan apa saja tujuannya. Evaluasi juga peran orang terkasih yang telah tiada dalam pencapaian tujuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia menjadi sosok penyemangat dan pendukung, tentu keinginannya adalah agar kamu bisa berhasil mencapai tujuan. Jika kamu merasa kehilangan semangat dari kehadiran dia, maka kamu perlu berefleksi bersama orang terdekat yang ada saat ini. Selain itu, kamu juga bisa meminta bantuan profesional untuk menemukan kembali alasan yang paling mengakar tentang tujuan hidup," jelasnya.