Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upaya Coca Cola dalam Mengelola Plastik Pasca Konsumsi dengan Plastic Reborn
23 Desember 2020 11:18 WIB
Tulisan dari Mardiah Journey (Mardiaheyyy) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan di Indonesia. Sampah plastik menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu penting sekali mengelola sampah kemasan plastik pasca konsumsi.
ADVERTISEMENT
Sering banget kan pasti kita melihat sampah kemasan berserakan, mulai dari sampah botol minuman hingga sampah kemasan makanan lainnya dan dibuang sembarangan setelah dikonsumsi. Miris banget kan kalau sampah ini terus di diamkan tanpa ada tindak lanjut?
Coca-Cola mengambil tindakan untuk menyiasati penggunaan kemasan plastik pasca konsumsi agar sampah tersebut bisa digunakan kembali dan bisa memiliki manfaat bagi sekitar. Upaya ini diberi nama "Plastic Reborn" untuk mengurangi dampak limbah kemasan pada lingkungan.
Dalam kegiatan ini diharapkan anak muda dapat berpartisipasi dalam membantu program "Plastic Reborn" ini. Melalui Webinar yang dilaksanakan pada 04 November lalu memberikan insight yang sangat menarik mengenai kolaborasi yang sedang dilaksanakan.
Belajar dari penerapan Plastic Reborn 1.0 sebelumnya, bahwa dasar pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah pengumpulan limbah kemasan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya kelanjutan dari Plastic Reborn 2.0 bersama Ancora Foundation berupaya mendorong usaha kolaborasi dari para talenta muda penggiat antara lain: MallSampah, Clean Up, dan Gringgo (Grantees).
Coca-Cola pun terus berupaya dalam mewujudkan visi global perusahaan World Without Waste dengan bertanggung jawab untuk mengelola sampah yang diproduksi . "Harapannya di tahun 2030 kami bisa mengumpulkan dan mendaur ulang 100% botol kemasan atau sampah plastik yang kami produksi". Jelas bapak Triyono Prijosoesilo selaku Wakil Ketua Pelaksana, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI).
3 pilar utama dari Coca-Cola dalam mewujudkan komitmennya yaitu : Design, Collect dan Partner. Dari design ini adalah bagaimana upaya Coca-Cola untuk mendesain produk agar lebih mudah di daur ulang serta ingin mengurangi penggunaan kemasan plastik. Dalam 8 tahun terakhir Coca-Cola ternyata sudah berhasil mengurangi pemakaian bahan baku plastik virgin dalam jumlah besar yaitu 10.000 ton! Luar biasa banget salah satu langkah yang sudah diambil dan diterapkan dari Coca-Cola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari sisi Collect dan Partner , dengan melihat potensi anak muda di Indonesia yang sangat kreatif, karenanya CCFI melalui Plastic Reborn 2.0 memfasilitasi para anak muda startup penggiat sampah untuk membuat sesuatu yang nyata.
Dijelaskan oleh Ahmad Zakky Habibie selaku Direktur Eksekutif Ancora Foundation, dari Plastic Reborn 1.0 kita belajar kalau sampah setelah konsumsi ternyata masih bisa dipergunakan kembali jika kita bisa mengedukasi masyarakat sekitar.
”Ada beberapa macam anak muda yang memiliki gerakan menarik yang memiliki fokus tentang kepedulian atau bisnis ataupun teknologi untuk mendaur ulang sampah agar bisa dikembangkan serta dipergunakan kembali”, tambah Ahmad Zakky Habibie.
ADVERTISEMENT
Dari kolaborasi ini, telah muncul ide-ide serta inovasi sebagai wujud upaya menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan yang berorientasi pada penggunaan teknologi.
3 start up terpilih yaitu MallSampah, Clean Up, dan Gringgo (Grantees) sudah berhasil membuat teknologi yang sangat membantu untuk pengolahan sampah. Mulai dari membuat aplikasi yang dikembangkan di Android serta iOS serta mendapatkan banyak input dari beberapa perusahaan. Peluang kolaborasi ini membuka banyak jalan untuk mendukung pengembangan bisnis para start up.
Sebagai generasi muda, kita juga harus mulai dari diri sendiri mengenai kesadaran tentang sampah kemasan pasca konsumsi. Setelah memulai dari diri sendiri, kita juga bisa mengingatkan serta mengajak sekitar kita untuk merawat bumi dengan mendukung upaya mencari solusi untuk ekosistem pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang.
ADVERTISEMENT