Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cemburu, Mertua Lebih Perhatian ke Adik Ipar
22 Maret 2020 15:53 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meski kadang tak diakui, semua menantu pasti ingin disukai mertua . Ingin disayang, ingin dibanggakan. Bahkan bisa merasa cemburu saat mertua lebih perhatian ke menantu lain. Itulah yang dialami Dewi, seorang ibu asal Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
—
Dalam tiga tahun pertama pernikahan, hubunganku dengan mertua bisa dibilang baik-baik saja. Aku dan suami rutin berkunjung, mama dan papa mertua pun selalu ramah kepadaku. Mereka juga sangat perhatian kepada Zahra, anak pertamaku yang kini berusia 1 tahun.
Tapi aku merasa ada yang berubah sejak adik suamiku menikah. Sikap mertua tak lagi sama, terutama mama. Aku tak lagi jadi menantu satu-satunya.
Adik iparku menikah dengan perempuan asal Jawa Timur, sebut saja namanya Tina. Kuakui Tina cantik sekali. Badannya tinggi, kulitnya bersih. Yang paling membuatku iri adalah dia juga pintar mencuri hati mama mertuaku lewat tutur katanya.
Setiap mama menyuguhkan masakan, dia pasti memuji. Setiap mama memakai baju yang agak rapi, dia pasti juga memuji. Aku pun sering memuji mama, tapi tidak bisa seluwes dia. Mungkin memuji sudah jadi bakat Tina.
Sejak kehadiran Tina, sikap mama berubah kepadaku. Jadi lebih cuek, lebih dingin. Sedangkan kepada Tina, dia jadi sangat perhatian. Setiap Tina datang, selalu dipuji cantik. Aku jarang disekali diperlakukan begitu. Gimana aku tidak cemburu?
ADVERTISEMENT
Semisal kami semua berkunjung ke rumahnya, mama selalu menawari Tina makan duluan. Padahal aku dan suami datang lebih awal. Tina tidak pernah diminta tolong cuci piring. Sedangkan aku pernah diomeli gara-gara meninggalkan piring kotor di wastafel.
Tapi yang paling menyebalkan adalah saat Tina hamil. Aku ingat dulu saat aku hamil Zahra, mama mertua hanya memberi perhatian seperlunya. Dia beberapa kali menasihati agar aku tidak kecapekan dan tidur tepat waktu. Itu saja.
Lain lagi kepada Tina. Mama membelikan baju hamil hingga berbagai macam suplemen. Dia bahkan dua kali menemani Tina periksa ke dokter kandungan. Mama seperti sayang sekali kepada Tina.
Entah aku yang berlebihan atau bagaimana, aku benar-benar merasa sakit hati. Aku cemburu karena mama mertuaku tidak seperhatian itu padaku. Aku pernah buat salah apa? Seistimewa itu kah adik iparku sampai aku jadi invisible di depan mama?
Kata suami, aku yang baper. Mama dulu juga perhatian begitu ke aku, tapi aku yang tidak sadar. Malah dulu aku yang cuek. Kurasa suamiku berkata begitu untuk menghiburku saja.
ADVERTISEMENT
Karena terlanjur sakit hati, aku memutuskan untuk mengurangi frekuensi kunjungan ke rumah mertua. Daripada aku makin cemburu dan makan hati melihat mama dan Tina, lebih baik aku stay di rumah.
Cemburu itu memang menyakitkan, termasuk cemburu karena mertua. (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Dewi? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]