Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Diajak Touring, Ibu Mertua Malah Bawa Rice Cooker
29 April 2020 20:25 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada-ada saja kelakuan ibu mertua . Kadang ngeselin, kadang juga bisa kocak. Itulah yang dialami Dian. Ibu satu ini punya mertua unik yang bawa rice cooker saat diajak liburan. Simak ceritanya.
ADVERTISEMENT
—
Pada libur lebaran tahun lalu, suamiku mengajak keluarganya liburan bareng ke Bali. Idul Fitri tahun itu juga jadi lebaran pertamaku setelah menikah.
Agar aku dan mertua makin dekat, suamiku memilih touring naik mobil dari Surabaya ke Bali, daripada naik pesawat. Ada aku, suami, ayah dan ibu mertua, serta adik ipar yang ikut.
Dari perjalanan itu aku jadi tahu ibu mertuaku benar-benar kocak. Aku sering menahan ketawa sepanjang perjalanan.
Yang paling unik adalah dia membawa rice cooker ke dalam mobil! Dan nggak cuma itu, dia juga menyiapkan sayur lodeh lengkap dengan dadar jagung dan ayam goreng. Wadah makanan itu dimasukkan ke bagasi, campur dengan koper-koper kami.
Ayah mertua, adik ipar dan suamiku langsung mengomel melihat kelakukan ibu.
ADVERTISEMENT
“Bu, kita ini touring lho. Perjalanan jauh. Bukannya piknik. Masa bawa makanan gini?” tanya adik iparku.
“Aduh, kalian ini berisik banget. Justru karena jauh ibu siapin bekal buat kita makan di mobil. Biar nggak beli lagi,” jawabnya dengan percaya diri.
Di sini aku sudah berusaha keras menahan tawa. Apalagi aku sudah lihat nasi dalam rice cooker yang ibu bawa isinya hampir penuh. Ibu mertua seperti bawa bekal buat orang satu RT.
“Udah lah biarin, Dek. Udah kebiasaan Ibu gini,” kata suamiku menengahi.
Ooh, ternyata ini bukan pertama kali ibu mertua bawa bekal saat diajak jalan-jalan jauh. Ckck, benar-benar emak-emak rempong. Tapi aku yakin niat ibu mertua sebenarnya baik.
Kami akhirnya jadi berangkat dengan bekal makanan ibu mertua. Meski menyita space bagasi, kami mengalah daripada ribut.
ADVERTISEMENT
Sampai di rest area Probolinggo, ibu mertua membuka bekalnya. Masing-masing kami diberi piring plastik yang juga dibawa dari rumah. Dengan sabar, ibu mertua menuangkan nasi, sayur lodeh dan lauk ke piring kami.
Begitu kami mulai makan, adik ipar langsung melepeh suapan pertamanya. Begitu juga dengan yang lain.
“Bu, sayurnya sudah basi ini. Nggak enak!” kata adik ipar kesal.
Aku benar-benar ingin tertawa pada saat itu. Bayangkan saja, ibu mertua bawa sayur lodeh satu panci besar yang niatnya untuk tiga kali makan, tapi belum apa-apa sudah basi. Ya nggak heran sayur lodehnya kan bersantan!
Ternyata sayur lodeh itu sudah siap satu hari sebelum kami berangkat. Karena selama perjalanan nggak bisa dihangatkan, rasanya jadi berubah. Percuma dong repot-repot bawa bekal dari Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Ya mana Ibu tahu. Sayur lodehnya kan pesan dari tetangga, nggak masak sendiri. Tahu gitu Ibu pesan nggak pakai santan,” jelasnya.
Di saat suamiku, ayah dan adik iparku kesal, justru aku senyum-senyum menahan tawa. Perjalanan itu jadi nggak membosankan karena tingkah unik mertuaku.
Karena bekal makanan kami sudah tidak membangkitkan nafsu, kami akhirnya beli di rest area. Lauk dan nasi yang tersisa ibu berikan ke pengendara motor yang kami temui di jalan. Daripada dibuang, katanya. Kami hanya geleng-geleng kepala melihat dari dalam mobil.
Sungguh kocak ibu mertuaku. Aku jadi merasa beruntung punya ibu mertua seperti dia. (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Dian? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]
ADVERTISEMENT