Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kebiasaan Buruk Mertua Ambil Barang dari Rumahku
23 April 2020 15:48 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hubungan mertua dan menantu memang kompleks. Salah langkah sedikit, bisa jadi malapetaka. Seperti Fira misalnya, yang bingung cara menegur mertua yang sering mengambil barang dari rumah. Berikut kisahnya.
ADVERTISEMENT
—
Temanku pernah bilang jangan beli rumah yang terlalu dekat dengan mertua atau orang tua sendiri. Sebab kalau terlalu dekat, akan sulit membuat batasan meski sudah pisah rumah.
Aku menyesal dulu nggak menggubris nasihatnya. Suamikulah yang ingin beli rumah dekat dengan rumah orang tuanya. Alasannya sih, biar nggak repot kalau orang tuanya butuh bantuan.
Benar kata temanku. Sudah pisah rumah pun rasanya nggak ada privasi antara keluarga kami dan mertua. Ibu mertua sering sewaktu-waktu nongol, bahkan ketika dia masih pakai daster.
Nah, yang paling menggangguku adalah dia sering banget main ambil barang di rumah. Herannya, selalu barang baru yang diambil. Kalau menurutnya bagus, langsung deh dicomot dan dibawa ke rumahnya.
Pernah suatu kali aku beli food chopper biar nggak repot ngulek setiap butuh bumbu halus. Baru dikeluarkan dari kardus, aku pakai dua kali, tiba-tiba sudah raib dari dapurku.
ADVERTISEMENT
“Yang, food chopper-ku yang baru kemarin beli di mana ya?” Tanyaku kepada suami.
“Ooh baru aja tadi sore diambil Mama. Mau pinjam buat bikin soto katanya,” jawabnya santai.
Duh, kebiasaan deh. Akhirnya waktuku untuk memasak terpotong karena aku harus mengambil food chopper di rumah mertua. Meski cuma 3 menit jalan kaki, tetap saja merepotkan.
“Ma, food chopper-ku lagi dipakai nggak?”
“Nggak kok, tuh ambil aja di dapur. Tapi kalau udah selesai, balikin ke sini ya. Mama masih butuh,” jawab ibu mertua.
Lah, kok malah kayak aku yang pinjam? Sudah ambil tanpa izinku, sekarang malah nyuruh aku mengembalikan barangku sendiri. Benar-benar bikin kesal.
Sayangnya, bukan cuma sekali ibu mertua ambil barang di rumah tanpa izinku. Barang sering nggak ketemu ketika lagi butuh karena dipinjam ibu mertua. Mulai dari tas tangan, meja lipat, kipas angin, sampai botol kecap.
ADVERTISEMENT
Masih mending kalau ibu mertua ingat buat mengembalikan. Tapi yang ada, aku harus mengambil sendiri di rumahnya saat aku butuh. Bahkan nggak sedikit barang kami yang sudah diklaim hak miliknya.
Bukannya pelit, tapi bagaimana pun aku butuh privasi. Harus ada batasan di mana kami harus saling menghargai dan menghormati, termasuk dalam meminjam barang.
Tentu aku sudah pernah curhat soal ini kepada suami. Aku ingin dia menegur ibunya secara halus. Alih-alih mengiyakan, suamiku malah bilang aku pelit.
“Kamu ke ibu mertua sendiri perhitungan banget,” katanya. Jawabannya yang sudah kuduga, karena dia anak mama.
Bingung aku harus gimana lagi. Haruskah aku mengkonfrontasi ibu mertua tentang kebiasaan buruknya? (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Fira? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]
ADVERTISEMENT