Lebih Baik Mana, Tinggal dengan Mertua atau Orang Tua?

Mertua Oh Mertua
Curhatan, keluh kesah, dan kisah cinta tentang mertua. Banyak drama di antara kita.
Konten dari Pengguna
17 Maret 2020 18:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok: Giphy
zoom-in-whitePerbesar
Dok: Giphy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mertua sejatinya sama dengan orang tua kandung. Sama-sama ingin dekat dengan anak dan cucunya. Namun bagaimana kalau mertua dan orang tua sama-sama ingin tinggal dengan kita? Itulah yang dialami Wulan, ibu dari Solo yang sedang galau.
ADVERTISEMENT
Aku dan suami punya satu kesamaan yang akhir-akhir bikin kami galau. Baik aku dan suami adalah anak tunggal. Kami satu-satunya anak yang jadi tumpuan harapan, tempat bergantung ketika orang tua sudah renta.
Karena itulah aku dan suami sepakat membagi waktu dengan adil untuk orang tuanya dan orang tuaku. Weekend ini menginap di rumah orang tuaku, weekend depan menginap di rumah mertua. Jangan sampai ada yang merasa diabaikan.
ilustrasi interaksi dengan mertua. Foto: Shutterstock
Ya, ibuku memang masih membutuhkanku. Dia sering sendirian di rumah karena ayah bolak-balik dinas luar kota. Sedangkan ibu mertua pun tinggal sendirian, sebab suaminya sudah meninggal. Untungnya, kami semua masih satu kota.
Tapi yang bikin galau adalah akhir-akhir ini mertuaku sering sekali merayu kami untuk tinggal secara permanen di rumahnya. Selain karena kesepian, dia juga merasa tidak aman. Pernah suatu kali rumah ibu mertua hampir dimasuki maling. Belum berhasil masuk, maling itu sudah ketahuan warga.
ADVERTISEMENT
“Kalian tidur di sini aja ya sama Ibu? Nggak usah pulang. Barang-barang dibawa ke sini aja semua. Biar ibu ada temannya,” pintanya.
Sebenarnya aku juga tidak tega menolak. Ibu mertuaku baik banget, menganggapku seperti anak kandungnya. Dia juga tidak pernah mengkritik soal caraku mengasuh anak. Dia sederhana dan tidak banyak mau. Permintaannya sejauh ini cuma satu: agar kami mau tinggal bersamanya.
Dok: Giphy
Nah, masalahnya ada di ibuku. Dulu ibu juga tidak rela aku keluar dari rumahnya. Dia selalu ingin kami menetap di sana. Tapi sebaliknya, kami ingin hidup mandiri tanpa intervensi. Karena alasan itu, ibu akhirnya rela melepas kami.
Pasti ibu marah besar kalau akhirnya kami pindah ke rumah mertuaku. Seolah-olah aku lebih memilih ibu mertuaku daripada ibu sendiri. Dia pasti kecewa dan tersinggung. Inilah yang membuat aku bingung.
ADVERTISEMENT
Jadi aku harus pilih yang mana, tinggal dengan orang tua atau mertua?
Gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Wulan? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]