Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mertua Minta Dibelikan Kaftan Rp 2 Juta Untuk Lebaran
22 Mei 2020 9:32 WIB
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Punya ibu mertua yang banyak mau dan nggak ngerti kondisi? Kalau iya, berarti Anda senasib dengan Bonita, ibu satu anak asal Bekasi. Di tengah krisis karena pandemi, ibu mertuanya malah minta dibelikan kaftan harga selangit. Berikut kisahnya.
ADVERTISEMENT
—
Sudah dua kali ibu mertua menelepon suami menanyakan THR sudah cair atau belum. Ketika ditanya kenapa, selalu tidak menjawab. Cuma iseng nanya, katanya.
Giliran THR suami sudah cair, baru deh ibu mertua mengutarakan maksudnya. Dia minta dibelikan baju kaftan rancangan desainer lokal yang dilihatnya di Instagram. Cantik memang, desainnya terkesan mewah dan elegan. Tapi harganya hampir Rp 2 juta!
Ibu mertua memang nggak secara gamblang bilang minta dibelikan. Tapi dari kode-kodenya sih sudah jelas.
“Bagus ya kalau dipake buat Lebaran nanti,” komentar ibu saat mengirimkan foto kaftan itu ke WhatsApp suami.
Kalau kami punya rezeki berlebih sih boleh aja. Tapi mohon maaf, sekarang kan situasinya lagi nggak kondusif. Pandemi COVID-19 belum berakhir, bisa jadi krisis ekonomi akan menyusul.
Selain itu, kami juga sedang menyiapkan dana persalinan .
ADVERTISEMENT
Ya, aku tengah hamil 6 bulan. Jujur aja, tabungan kami mepet. Aku dan suami berencana menabung sebagian besar THR tahun ini untuk biaya persalinan dan keperluan pascalahiran. Jadi, mau nggak mau kami harus berhemat.
Nggak ada alokasi dana untuk beli kaftan Rp 2 juta. Aku dan suami pun nggak beli baju baru buat Lebaran tahun ini.
“Ibu kamu mau pakai kaftan itu ke mana sih? Kan lagi pandemi, harus di rumah terus walaupun Lebaran. Percuma beli kaftan mahal sekarang, keburu nggak muat,” komentarku di depan suami.
“Ya mana aku tahu. Ibu kan emang gitu, sering impulsif,” jawab suami.
Meski paham ibunya sering impulsive buying, suamiku nggak tega menolak. Alasannya, saat kecil dulu ibunya juga nggak pernah menolak permintaannya walaupun kondisi ekonomi lagi seret.
ADVERTISEMENT
Aku tetap nggak rela harus keluar uang sebanyak itu untuk kaftan yang dipakai jarang-jarang. Sebagai gantinya, aku cari kaftan yang desainnya mirip-mirip di Tokopedia dan Shopee. Tentu aku cari yang harganya jauh lebih miring.
Kaftan itu aku checkout dan langsung aku kirim ke alamat ibu mertua. Entah bagaimana reaksinya saat menerima paket itu. Yang jelas, ibu mertua nggak pernah protes ataupun berterima kasih terkait kaftan yang kami kirim.
Berarti masalah sudah selesai kan? (sam)
—
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Bonita? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua ? Kirim email aja! Ke: [email protected]