Konten dari Pengguna

Mertua Sudah Sepuh, Masih Diminta Ngurus Cucu

Mertua Oh Mertua
Curhatan, keluh kesah, dan kisah cinta tentang mertua. Banyak drama di antara kita.
28 Mei 2020 10:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mertua dan cucunya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mertua dan cucunya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapa yang sering menitipkan anak ke mertua? Atau bahkan setiap hari? Kasihan loh, mertua nggak bisa menikmati hari tua. Itulah yang jadi perhatian Riski, ibu yang sedang prihatin dengan kondisi mertuanya. Simak ceritanya.
ADVERTISEMENT
Suamiku adalah anak laki-laki satu-satunya dari tiga bersaudara. Kami sudah menikah selama lima tahun lebih. Kakak dan adik perempuannya juga sudah menikah, bahkan sudah dikaruniai anak.
Suamiku juga anak satu-satunya yang keluar dari rumah orang tuanya setelah menikah. Kakak dan adiknya masih tinggal bersama mertuaku. Entah sampai kapan, karena aku nggak melihat niat mereka untuk hidup mandiri.
Ya, kakak dan adik iparku bersama suami-suaminya seperti jadi parasit bagi mertuaku. Aku nggak asal ngomong.
Setiap hari mereka menitipkan anak-anaknya ke ibu mertua. Dua anak dari kakak ipar, satu anak dari adik ipar. Setiap hari, ayah dan ibu mertuaku repot mengurus 3 orang cucu.
Kasihan mereka. Padahal sudah sepuh, masih saja dititipi cucu. Umur ayah dan ibu mertua sudah hampir 65 tahun. Penglihatan ibu mertua juga sudah nggak bagus karena katarak. Sedangkan ayah mertua punya diabetes.
ADVERTISEMENT
Nggak cuma menjaga anak-anak balita, mertua juga harus mengurus rumah. Ibu mertua masih harus masak, karena kakak dan adik ipar jarang sekali mau bantu di dapur. Cuci piring bekas makanan sendiri saja ogah.
Bersih-bersih rumah pun dikerjakan sendiri oleh ayah mertua. Sebab, sejak dulu mereka nggak mau mempekerjakan ART. Entah ke mana menantu-menantu yang tinggal di sana. Sepertinya juga jarang membantu.
Kakak dan adik ipar serta suami-suaminya memperlakukan rumah mertua seperti kos-kosan. Berangkat pagi sekali buat ngantor, pulang malam banget untuk tidur. Nggak peduli dengan kondisi mertua.
Dok: Giphy
Kadang aku heran kok mereka tega? Apa sejak kecil selalu dimanja sampai jadi kayak gitu?
Tentu suamiku sudah pernah menegur saudara-saudaranya. Suamiku menyarankan agar anak-anak mereka dititipkan ke day care saja daripada ngerepotin mertua.
ADVERTISEMENT
“Ibu mau bantu aku kok. Lagi pula nitipin anak ke day care itu nggak bagus buat pengasuhannya. Mending diurus keluarga sendiri,” jawab adik ipar ngeyel.
“Itu udah jadi risiko kalau suami istri sama-sama kerja. Kalau diurus nenek sendiri, tapi ibunya pulang malam terus ya sama aja pengasuhannya nggak bagus!” Bentak suamiku.
Kalau sudah begini, biasanya akan jadi perang mulut panjang. Kakak ipar punya kebiasaan buruk lempar-lempar barang kalau sudah emosi. Seisi rumah jadi heboh.
Ibu mertua yang gagal menengahi biasanya masuk kamar lalu menangis. Aku dan suami makin kasihan dengan kondisinya.
Aku kadang heran kenapa ayah dan ibu mertua nggak bisa tegas ke dua anak perempuannya. Mungkin kalau suamiku yang bilang, mereka akan bodo amat. Tapi kalau orang tua sendiri yang mengusir, mereka bisa apa?
ADVERTISEMENT
Meski sudah nggak serumah, suamiku jadi anak yang paling diandalkan orang tuanya. Setiap mertua butuh ke rumah sakit, suamiku yang diminta tolong untuk mengantar. Sedangkan dua anak perempuan dan menantunya yang serumah entah kemana.
Jadi apa lagi yang bisa aku dan suami lakukan agar mertuaku bisa hidup lebih tenang di hari tuanya? (sam)
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Riski? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]