Sering Beri Uang ke Mertua, Suami Enggak Pernah Cerita

Mertua Oh Mertua
Curhatan, keluh kesah, dan kisah cinta tentang mertua. Banyak drama di antara kita.
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2020 15:34 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sering Beri Uang ke Mertua, Suami Enggak Pernah Cerita. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Sering Beri Uang ke Mertua, Suami Enggak Pernah Cerita. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Transparan soal keuangan wajib hukumnya dalam rumah tangga. Sayangnya, masih banyak suami-istri yang nggak saling terbuka, termasuk perihal memberi uang ke mertua. Hal ini dialami Tia, ibu berusia 28 tahun yang tengah mengandung anak kedua. Berikut ceritanya.
ADVERTISEMENT
--
Aku dan suami sudah menikah hampir 3 tahun lamanya. Anak kami juga sudah hampir dua, yang satu masih dalam kandungan. Sayangnya, suamiku belum sepenuhnya terbuka soal keuangan, terutama uang yang diberikan ke mertuaku.
Setiap bulan dia memberiku Rp 6 juta untuk operasional, mencakup uang belanja, arisan RT, hingga tagihan internet. Tapi sebenarnya gaji yang dia terima 4 kali lipatnya. Kemana sisanya? Aku nggak tahu jelas. Entah berapa yang masuk tabungan, berapa yang masuk ke kantong mertua.
Bukannya aku nggak bersyukur sudah diberi nafkah sekian. Tapi aku merasa seperti nggak dianggap sebagai istri. Nggak cukup penting untuk diajak cerita dan diskusi soal mengatur keuangan rumah tangga kami.
Seperti tiga bulan lalu misalnya. Suamiku dapat bonus Rp 10 juta karena prestasinya di kantor. Tanpa memberitahuku, dia langsung membelikan kulkas dua pintu baru untuk mertua yang berencana jual frozen food. Harganya hampir Rp 8 juta. Aku baru tahu setelah membaca history WhatsApp mereka.
Dok: Giphy
Tentu aku marah. Kenapa nggak tanya dulu ke aku? Kenapa nggak tanya kebutuhanku juga? Padahal perabot di rumah juga banyak yang perlu diganti.
ADVERTISEMENT
Suamiku memang anak laki-laki pertama. Sangat diandalkan oleh ayah ibunya. Selalu dibangga-banggakan karena dianggap sukses.
Aku juga baru tahu sebulan lalu bahwa suamiku janji ke ibunya akan membiayai kuliah adik bungsunya. Di sini aku sangat sakit hati. Sebab, setahun lalu aku meminta suamiku bantu biaya kuliah adikku, dia menolak. Katanya, biar saja adikku kuliah sambil kerja biar mandiri. Kok nggak adil gini?
Ya, ini sangat nggak adil. Masalahnya adalah suamiku melarangku bekerja. Menurutnya, gajinya saja sudah cukup, aku tinggal fokus mengurus anak dan rumah. Padahal aku ingin bekerja biar punya uang sendiri, bisa membantu keluargaku, dan punya sedikit kewenangan di rumah. Apalah daya, itu cuma mimpi belaka.
Dok: Giphy
Dua minggu lalu, aku tanya ke suami, berapa jumlah tabungan kami? Wajar dong aku tanya begitu mengingat aku akan lahiran nggak lama lagi. Kalau persalinan normal, aku sebenarnya nggak terlalu khawatir. Tapi bagaimana kalau caesar? Pasti biaya membengkak. Belum lagi biaya untuk tes ini-itu karena pandemi.
ADVERTISEMENT
Dia cuma menjawab “ada lah, nggak usah khawatir,”. Begitu terus jawabannya. Entah kenapa aku yakin ibu mertua malah lebih tahu daripada aku. Berapa jumlah tabungan anaknya, berapa jumlah uang belanjaku, berapa yang dihabiskan untuk senang-senang, dan lain-lain.
Apa aku emang sebodoh itu sampai suami sendiri nggak percaya sama aku? (sam)
--
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Tia? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]