Survei: 1 dari 20 Remaja Indonesia Punya Keinginan Bunuh Diri

17 Desember 2019 10:00 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:10 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunuh diri dari atas gedung. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri dari atas gedung. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) melalui Global School-based Student Health (GSHS) pada 2015 melaporkan, 1 dari 20 remaja di Indonesia punya keinginan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 5,9 persennya adalah remaja perempuan, dan 3,4 persennya adalah remaja laki-laki. Selain itu, salah satu penyebab keinginan bunuh diri ini yaitu perundungan atau bullying, yang mencapai 20,9 persen.
Bullying emang dapat menyebabkan gangguan mental, seperti depresi, kecemasan hingga keinginan bunuh diri. Karenanya, Rutgers WPF Indonesia sebagai organisasi nonprofit, meluncurkan platform SobatASK sejak 2015.
SobatASK menyediakan layanan konsultasi dan akses pengetahuan seputar Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dan kekerasan bagi remaja, khususnya yang berusia 12-24 tahun.
Amala Rahmah selaku Country Representative Rutgers WPF mengatakan, pihaknya percaya bahwa remaja memiliki kebutuhan tersendiri yang membedakannya dengan anak dan dewasa.
"Yang tak kalah penting, remaja adalah kelompok yang sangat heterogen. Seperti remaja di komunitas, difabel, ODHA (orang yang memiliki HIV/AIDS), ragam seksualitas, remaja jalanan, remaja lapas, remaja pesantren, hingga ibu muda," sebut dia, dari keterangan yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
ilustrasi cemas, stres atau depresi dapat menyebabkan bunuh diri Foto: Shutterstock
SobatASK berusaha memenuhi kebutuhan remaja melalui tiga cara: 'Akses, Servis, Ketahui'. Meliputi penyampaian informasi, pendidikan, layanan kesehatan, dan konseling online.
Harapannya, dapat meningkatkan kepribadian positif bagi remaja agar bisa mengurangi angka bunuh diri akibat bullying.
Enggak cuma itu, belum lama ini Rutgers WPF Indonesia juga sempat mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan bullying di Palang Merah Indonesia, Jakarta Timur.
Kegiatan yang diikuti oleh 400 orang anggota Palang Merah Remaja dari berbagai sekolah di Jakarta Timur ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman pentingnya kesehatan mental, dan pencegahan bullying, yang dapat menyebabkan bunuh diri.
---------------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan.
ADVERTISEMENT