Menabung, Solusi atau Awal Resesi?

Nathanael Ras
Seorang mahasiswa yang senang dengan dunia fotografi dan ekonomi.
Konten dari Pengguna
19 Desember 2022 13:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nathanael Ras tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi oleh penulis

Tahukah kamu menabung dapat sebabkan resesi?

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Resesi, inflasi, krisis ekonomi mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Kondisi geopolitik Kawasan Eropa Timur akhir-akhir ini tengah memanas akibat adanya konflik bersenjata antara Rusia & Ukraina. Sebagaimana konflik pada umumnya, konflik ini memiliki dampak buruk terhadap berbagai sektor tidak terkecuali perekonomian secara global. Inflasi, resesi, bahkan depresi ekonomi terjadi di berbagai belahan dunia tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai negara dengan perekonomian yang didominasi oleh konsumsi dalam negeri, Indonesia masih mampu bertahan bahkan surplus di tengah guncangan ekonomi global. Meskipun begitu Indonesia masih dihantui oleh ancaman resesi di tahun 2023 yang beberapa waktu kebelakang dikonfirmasi oleh Presiden Joko Widodo. Akibatnya banyak orang yang takut untuk mengeluarkan uang yang mereka miliki dan cenderung memilih untuk menabung. Sayangnya banyak yang belum menyadari bahwa menabung dapat menghambat pemulihan ekonomi indonesia bahkan menciptakan resesi pasca konflik Rusia & Ukraina.
ADVERTISEMENT

Menabung dapat menghambat pemulihan ekonomi.

Sebagai alat tukar uang diciptakan untuk dibelanjakan, ketika uang tersebut dibelanjakan uang akan berputar roda perekonomian. Semakin banyak uang yang berputar, semakin baik perekonomian sebuah negara. Dalam teori circular flow of income, beban pengeluaran yang ditanggung rumah tangga merupakan pendapatan bagi unit usaha. Pendapatan yang diterima unit usaha kemudian akan mengalir kembali ke rumah tangga dalam bentuk gaji atau upah. Adanya ancaman resesi pasca konflik Rusia-Ukraina belakangan ini membuat rumah tangga takut untuk membelanjakan uangnya dan cenderung memilih untuk menabung. Akibatnya pendapatan yang seharusnya digunakan oleh unit usaha untuk membayar pajak dan gaji karyawan akan berkurang bahkan menghilang.

Peran UMKM dalam ekonomi Indonesia.

Kestabilan ekonomi Indonesia beberapa waktu kebelakang tidak terlepas dari kesuksesan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menggerakan roda perekonomian nasional. Dengan populasi yang mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia, UMKM mampu menyumbang 97% dari total daya serap usaha tahun 2020. Sayangnya fluktuasi ekonomi yang terjadi pasca pandemi dan konflik Rusia-Ukraina kerap kali membuat UMKM dihantui oleh ancaman badai PHK. “Harga barang naik, yang beli gak ada” ucap Pak Dardiri salah satu penjual lontong kari di Kota Bandung tentang kondisi usahanya ketika diwawancarai penulis. Untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, unit usaha terpaksa melakukan efisiensi pengeluaran salah satunya dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Daya beli dan pendapatan masyarakat pun akan berkurang, berbanding terbalik dengan angka pengangguran yang terus meningkat pasca terjadinya PHK. Bukan tidak mungkin kondisi ini menjadi kian buruk jika rumah tangga mengurangi belanjanya dan lebih memilih untuk menyimpan uang yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT

Resesi?

Produk Domestik Bruto atau PDB tersusun dari konsumsi rumah tangga, pengeluaran unit usaha, pendapatan pajak, dan juga nilai net-export dari sebuah negara. Negara yang perekonomiannya baik akan menunjukan PDB yang bertumbuh dari tahun sebelumnya. Sebagai negara dengan perekonomian yang masih didominasi oleh perputaran dalam negeri, PDB Indonesia tentu masih bergantung pada konsumsi rumah tangga dan unit usaha dalam negeri. Sebanyak 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun PDB Indonesia pada tahun 2020 disumbang oleh UMKM. Jika masyarakat lebih memilih untuk menabung daripada membelanjakan uangnya, tentu angka PDB akan mengalami penurunan. Berkurangnya angka PDB kerap kali diiringi oleh meningkatnya angka pengangguran, jika hal ini dibiarkan terjadi lebih dari satu kuartal sebuah neagara akan dikatakan sedang mengalami resesi ekonomi.
ADVERTISEMENT

Ekonomi Gotong Royong

Sebagai bangsa Indonesia sudah seharusnya kita gotong royong untuk menggerakan roda ekonomi nasional. Menabung secara berlebihan karena rasa takut terhadap resesi hanya akan menghambat pemulihan ekonomi dan membuat resesi semakin nyata. Dengan ekonomi gotong royong, kita semua dapat membantu UMKM dalam menggenjot PDB nasional dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Gunakan uang sebijak mungkin, penuhi kebutuhan terlebih dahulu dengan berbelanja di UMKM terdekat. Bila perlu berinvestasilah kepada UMKM baik secara langsung atau melalui koperasi simpan pinjam. Ketika UMKM kuat, Indonesia pasti bisa pulih lebih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.