Jokowi: Kalau ada Komunis, Saya Gebuk Detik Itu Juga

3 Juni 2017 15:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
Presiden Joko Widodo geram dengan tuduhan miring yang beredar bahwa dirinya melindungi komunis. Jokowi menegaskan, saat ini di Indonesia tidak ada kebangkitan faham komunisme.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini banyak isu-isu bahwa PKI bangkit, komunis bangkit. Pertanyaannya, di mana? Di mana?," kata Jokowi di acara Tausyiah Ramadan, Universitas Muhammadiyah Malang Dome, Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6).
Jokowi mengatakan, dalam Tap MPR sudah dijelaskan bahwa faham komunisme sudah dilarang di Indonesia. Maka ia menegaskan, tidak ada komunisme yang kembali tumbuh di Indonesia.
"Bahwa komunis dilarang di negara kita Indonesia. Kalau ada tunjukkan kepada kita, kepada saya. Saya gebuk detik itu juga. Upaya hukumnya jelas kok, sudah dilarang," ujarnya.
"Apalagi sampai disorong-sorongkan ke saya seolah-olah saya melindungi. Ini supaya clear. Pada saat PKI dibubarkan, umur saya baru tiga tahun, karena enggak logis, ditarik orang tua saya," tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi yang berbicara di depan mahasiswa Muhammadiyah, meminta PP Muhammadiyah mengecek di kampung halamannya. Muhammadiyah memiliki perwakilan di Solo, sehingga menurut Jokowi, sangat mudah melacak orang tua hingga kakek-neneknya.
"Sebetulnya saya juga malas nanggapi. Tapi sekarang mumpung ada kesempatan saya ngomonglah. Karena ini kan forum besar. Karena kalau masih ada orang yang bermain kata-kata, menduga-duga, ngeceknya gampang sekali. Berita-berita di medsos sekarang kan gampang dibuat," tuturnya.