Ratusan Warga Gelar Aksi Bela Gubernur NTB, Minta Steven Diproses

17 April 2017 16:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zainul Majdi, Gubernur NTB. (Foto: Wikipedia)
Umpatan mahasiswa Indonesia Steven Hadisurya Sulistyo kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Zainul Majdi menimbulkan gejolak di Mataram. Masyarakat setempat tidak terima pemimpin mereka dilecehkan dengan kata-kata kotor dan SARA saat sedang mengantre di Bandara Changi, Singapura, pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Hari ini ratusan warga menggelar aksi membela Gubernur NTB. Warga yang berasal dari berbagai macam organisasi masyarakat berjalan kaki dari halaman parkir Masjid Islamic Centre melewati Jalan Langko, Mataram, hingga berujung di depan Mapolda NTB.
Dalam aksi tersebut, sejumlah perwakilan dari berbagai ormas Islam besar di NTB menyampaikan aspirasinya. Salah satunya disampaikan oleh Sekjen Pengurus Besar Nahdlathul Wathan (PBNW) TGH Hasanain.
TGH Hasanain menyampaikan harapan Gubernur NTB TGH Zainul Majdi yang diterimanya dalam bentuk pesan singkat.
"Saya berharap kepada semua pihak agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," kata Hasanain, membacakan pesan singkat Gubernur NTB itu, seperti dilansir Antara, Senin (17/4).
ADVERTISEMENT
Majelis Adat Sasak Minta Steven Diproses
Sementara itu, Majelis Adat Sasak yang diwakilkan dalam orasinya, juga menyampaikan pernyataan sikap yang menilai tutur kata Steven tidak hanya menyinggung orang nomor satu yang duduk di kursi pemerintahan NTB, namun juga dinilai sebagai perbuatan yang telah menciderai rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
Surat permohonan maaf Steven. (Foto: Dok. Istimewa)
Untuk itu, Majelis Adat Sasak beserta seluruh peserta aksi, meminta pihak aparat penegak hukum agar segera memproses Steven sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Karena jika persoalan ini tidak segera ditindaklanjuti, maka dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan pembangunan sosial dan demokrasi di Indonesia.
Terkait dengan aspirasi tersebut, sejumlah perwakilan massa aksi telah menyampaikannya dalam bentuk laporan kepada Kapolda NTB Brigjen Pol Firli.
ADVERTISEMENT
Rumah yang tertulis di KTP Steven (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Firli menyampaikan komitmennya untuk segera menindaklanjuti laporan ini hingga ke Mabes Polri.
"Laporannya sudah kami terima dan akan kami tindak lanjuti. Kami akan kawal, kami akan proses sesuai dengan aturan perundang-undangan," kata Firli.
Tidak Menghadiri Acara Jokowi
Karena ada demonstrasi di Mataram, Gubernur NTB yang akrab disapa Tuanku Guru Bajang (TGB) tidak menghadiri pertemuan Badan Koordinasi Mubalig Indonesia (Bakomubin) dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka hari ini.
Dalam sambutan awalnya, Ketua Umum Majelis Syuro Nasional Dedi Ismatullah, sebagai salah satu anggota Bakomubin menyampaikan bahwa tadinya Gubernur NTB TGH Zainul Majdi berkenan hadir. Namun karena ada demo di daerahnya maka gubernur yang juga dikenal sebagai ulama kharismatis itu berhalangan hadir.
ADVERTISEMENT
Jokowi Terima 23 Ulama di Istana Merdeka (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
"Di sini saya menyampaikan salam kepada Bapak Presiden dari Gubernur NTB. Beliau adalah majelis syuro kami. Tadinya sangat ingin ikut dengan kami tapi banyak demo di NTB. Jadi beliau harus menenteramkan," kata Mahrus Amin.