Konten dari Pengguna

Arti Ghibah, Dalil dan Cara Menghindarinya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
8 Juni 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ghibah. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ghibah. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Arti ghibah perlu dipahami. Hal ini penting agar kita sebagai umat Islam dapat menghindarinya.
ADVERTISEMENT
Dalam agama Islam, ghibah adalah sebuah istilah yang merujuk pada perbuatan menyebutkan atau mengungkapkan kekurangan atau aib seseorang di belakangnya, tanpa alasan yang benar atau kepentingan yang baik.
Lantas, bolehkah kita berghibah? Cari tahu jawabannya dengan menyimak informasi berikut ini

Apa Arti Ghibah?

Arti ghibah adalah menyebut keburukan seseorang ketika yang bersangkutan tidak hadir walau keburukan itu benar adanya selama yang bersangkutan tidak senang bila dibicarakan. Foto: Pexels.com
Ghibah dapat diartikan sebagai penghinaan atau pencemaran nama baik seseorang dengan menyebutkan kekurangan atau aibnya di hadapan orang lain.
Menurut M Quraish Shihab dalam buku Jawaban Adalah Cinta, arti ghibah adalah menyebut keburukan seseorang ketika yang bersangkutan tidak hadir walau keburukan itu benar adanya selama yang bersangkutan tidak senang bila dibicarakan.
Dalam konteks agama Islam, ghibah dianggap sebagai dosa besar dan dihindari oleh umat Muslim yang taat. Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Quran tentang larangan ghibah dan bahayanya.
ADVERTISEMENT

Dalil Hukum tentang Ghibah

Dalil hukum tentang ghibah dalam Islam dapat ditemukan dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah beberapa contoh dalil yang menjelaskan tentang larangan ghibah:

1. Al-Quran Surah Al-Hujurat (49:12):

"Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik (melakukannya)."
Ayat ini menekankan betapa mengerikannya perbuatan ghibah dengan perumpamaan memakan daging saudara yang sudah mati. Hal ini menegaskan pentingnya menjaga dan menghormati privasi orang lain serta melarang ghibah.

2. Hadis Riwayat Muslim

Dalam hadis tersebut, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
"Tahukah kalian tentang ghibah?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Rasulullah kemudian menjelaskan, "Mengatakan sesuatu tentang saudaramu yang dia tidak suka."
ADVERTISEMENT

Cara Menghindari Ghibah

Salah satu dampak ghibah adalah melukai perasaan orang lain. Foto: Pexels.com
Untuk menghindari ghibah dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim dapat mengambil langkah-langkah berikut:

1. Menjaga Lisan

Sebagai langkah pertama, penting untuk menjaga lisan dan tidak terlibat dalam pembicaraan yang berpotensi memicu ghibah. Hindarilah berkomentar negatif atau mengungkapkan kekurangan orang lain.

2. Memahami Dampak Ghibah

Mengetahui dampak negatif dari ghibah, seperti melukai perasaan orang lain, merusak hubungan, dan merusak kebaikan diri sendiri, akan membantu kita lebih berhati-hati dalam ucapan dan tindakan kita.

3. Menyadari Kebaikan Orang Lain

Fokuslah pada sisi positif dan kebaikan orang lain. Menghargai dan menghormati kualitas baik orang lain akan membantu kita mengurangi kecenderungan untuk berbicara negatif tentang mereka.

4. Beralih Pembicaraan

Jika terjebak dalam situasi di mana orang lain mulai berbicara ghibah, sebaiknya beralih pembicaraan ke topik yang lebih positif dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan hal ini, kita dapat membantu mengubah suasana menjadi lebih baik.

5. Menasihati dengan Hikmah

Jika kita benar-benar perlu membicarakan kekurangan seseorang untuk kepentingan yang baik, hendaknya dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan tujuan memperbaiki, bukan untuk merendahkan atau menghina.
Ghibah adalah perbuatan menyebutkan kekurangan atau aib seseorang di belakangnya tanpa alasan yang benar atau kepentingan yang baik. Islam mengajarkan larangan ghibah karena dapat melukai perasaan dan reputasi orang lain.
(SAI)