Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional yang Perlu Dipahami Nasabah
24 Mei 2023 17:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Bank Syariah. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1627207907/qe8s0w5ajpp2jaiylpry.jpg)
ADVERTISEMENT
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional penting dipahami calon nasabah sebelum menabung. Pasalnya, kedua jenis bank tersebut beroperasi dengan sistem yang berbeda. Sebelum mengenali perbedaannya, ketahui dulu apa yang dimaksud dengan bank konvensional dan bank syariah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau hukum Islam. Beberapa contoh bank syariah yang beroperasi di Indonesia, yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Muamalat, dan Bank Aladin Syariah.
Sementara itu, bank konvensional merupakan bank yang menjalankan aktivitasnya berlandaskan hukum formil negara. Dengan kata lain, aktivitas perbankan di bank konvensional mengacu pada kesepakatan nasional maupun internasional.
BCA, BNI, BRI, Mandiri, dan BTN merupakan contoh bank konvensional. Namun, ada pula bank konvensional yang menerapkan prinsip Islam pada beberapa produknya.
Simak berbagai perbedaan bank syariah dan bank konvensional secara lebih lengkap dalam uraian di bawah ini.
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Bank syariah dan bank konvensional memiliki sejumlah persamaan, di antaranya teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, dan syarat memperoleh pembiayaan. Keduanya juga memiliki perbedaan yang lebih menonjol. Apa saja perbedaan bank syariah dan bank konvensional?
ADVERTISEMENT
1. Tujuan
Mengutip jurnal Analisis Perbedaan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional tulisan Nanang Sobarna, tujuan utama bank syariah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Muslim secara adil.
Sedangkan, bank konvensional didirikan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan material sebesar-besarnya. Karena itu, sistem operasional bank konvensional dan produk yang dihasilkan cenderung berfokus untuk meraih laba tanpa melanggar hukum yang berlaku secara umum.
2. Prinsip yang Digunakan
Segala aktivitas bank syariah dilandaskan pada prinsip-prinsip hukum Islam yang mengacu pada Alquran dan As-Sunnah. Prinsip tersebut meliputi keadilan bagi masing-masing pihak, transparansi, serta bersifat universal tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun golongan masyarakat.
Di sisi lain, sebagaimana telah disebutkan, bank konvensional dijalankan sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional berdasarkan hukum formil di Indonesia. Prinsip ini berlaku umum dan tidak mengacu pada agama tertentu.
ADVERTISEMENT
3. Sistem Operasional
Selain prinsip, perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang paling mencolok adalah sistem operasional yang berlaku. Karena dilandaskan pada prinsip-prinsip syariah, seluruh aktivitas operasional bank syariah dilarang mengandung unsur-unsur yang hukumnya haram dalam Islam.
Dijelaskan dalam situs OJK, unsur-unsur tersebut di antaranya memperoleh keuntungan tanpa bekerja keras (maisir), pertaruhan (gharar), dan pertambahan atau kelebihan (bunga). Dalam konteks perbankan , bunga bank termasuk riba yang diharamkan.
Karena itu, bank syariah tidak menerapkan sistem bunga, melainkan bagi hasil. Pada sistem ini, lembaga keuangan dan nasabah akan membagi keuntungan dan menanggung risiko bersama-sama.
Skema bagi hasil pada bank syariah disebut dengan nisbah. Persentase nisbah ditentukan berdasarkan akad yang disepakati kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pihak bank menawarkan bagi hasil tabungan kepada nasabah dengan persentase 65:35. Artinya, nasabah akan mendapatkan porsi bagi hasil senilai 65%, sedangkan pihak bank mendapatkan 35%.
Berbeda dengan bank syariah, sistem bunga justru menjadi daya tarik utama bank konvensional. Bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Sederhananya, nasabah bisa mengambil keuntungan berupa kelebihan dana sebagai balasan karena dirinya menggunakan produk bank tersebut.
4. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana bank syariah dilaksanakan sesuai aturan Islam. Karena itu, uang nasabah tidak boleh dikelola maupun diinvestasikan pada bidang usaha yang bertentangan dengan syariat Islam. Sementara dana pada bank konvensional umumnya dapat dikelola secara bebas selama tidak melanggar undang-undang.
ADVERTISEMENT
5. Pengawas Kegiatan Perbankan
Perbankan syariah dan konvensional sama-sama diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pengawas tambahan. Bedanya, aktivitas perbankan syariah turut didampingi Dewan Pengawas Syariah (DPS), sedangkan bank konvensional diawasi oleh Dewan Komisaris.
Kelebihan dan Kekurangan dari Produk Bank Syariah
Ada berbagai kelebihan bank syariah jika dibandingkan dengan bank konvensional yang membuat masyarakat lebih memilih menggunakan bank tersebut. Namun, perbankan syariah juga memiliki sejumlah kekurangan yang membuatnya belum mampu bersaing dengan bank konvensional.
Berikut kelebihan dan kekurangan bank syariah dikutip dari buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Teori dan Aplikasi) tulisan Muhammad Kurniawan, S.E., M.E.Sy.
Kelebihan Bank Syariah
ADVERTISEMENT
Kekurangan Bank Syariah
(ADS)