Pesona Lengger Lanang dari Rumah Lengger Banyumas

Pristy Dwi Anggraeni
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
17 Mei 2022 21:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pristy Dwi Anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Banyumas merupakan wilayah budaya Banyumasan, yang terletak di bagian Jawa Tengah. Budaya atau kesenian yang terus berkembang hingga sekarang yaitu tarian Lengger. Lengger, berasal dari kata eling ngger. Lengger adalah kesenian asli yang berasal dari Banyumas berupa gerakan tari tradisional dan dimainkan oleh 2 sampai 4 orang penari, baik penari perempuan maupun laki-laki dengan mengenakan pakaian khas.
ADVERTISEMENT
Lengger khas dari Banyumasan yaitu berupa Lengger Lanang (Laki-laki), di Banyumas lebih dominan dengan Lengger Lanang dan akhirnya banyak yang salah presepsi terhadap Lengger Lanang. Lengger Lanang merupakan bagian dari masyarakat Banyumas dan turun-temurun.
Warisan dari mendiang, Mbok Dariah merupakan sang maestro yang sangat dihormati karena beliau seorang penari Lengger Lanang. Mbok Dariah tersebut merupakan laki-laki yang sangat totalitas demi kesenian Lengger ini hingga akhir hidupnya. Untuk menjadi Lengger Lanang pun prosesnya tidak mudah, Mbok Dariah harus mengikuti ritual khusus. Semua syarat tersebut ia jalankan agar ketika menari Mbok Dariah sangat menjiwai dan dapat diterima oleh masyarakat. Hingga saat ini peralataan ketika mbok dariah tampil pun masih disimpan di Rumah Lengger Banyumas, seperti kebaya yang ia pakai saat menari. Peralatan Lengger tersebut dimuseumkan di Rumah Lengger Banyumas.
ADVERTISEMENT
Lengger Lanang yang berasal dari Rumah Lengger Banyumas memiliki tampilan seperti perempuan ketika tampil menari. Tetapi presepsi dari orang-orang yang melihat Lengger Lanang tersebut salah, padahal hanya tampilannya saja ketika menari mereka seperti perempuan yang didandani dengan pakaian khas. Para Lengger Lanang sangat totalitas ketika tampil, tetapi pada saat sedang tidak tampil mereka seperti orang pada umumnya dengan wajah aslinya yang tampan. Persepsi orang-orang sangatlah berbeda, mereka hanya melihat namun tidak memahami. “Maka dari itu kita seharusnya tidak hanya melihat saja tetapi juga harus memahami”, ucap Mas Rianto sang maestro Lengger Lanang.
Mas Rianto merupakan sang maestro yang sangat berperan penting dalam kesenian Lengger Lanang, bahkan ia sampai membawa kesenian tersebut naik hingga ke luar negeri. Mas Rianto ini sudah pentas Lengger di beberapa negara, dan salah satunya di Jepang.
ADVERTISEMENT
Senin, 16 Mei 2022 Mas Rianto sempat tampil dan berbagi ilmu di Rumah Lengger Banyumas kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto dalam acara “Apresiasi Seni Budaya Banyumas”. Seperti yang Mas Rianto katakan, bahwa mengenai Lengger Lanang sudah pasti sangat berkaitan dengan feminisme dan maskulin. Tetapi penari Lengger Lanang tidak berhubungan dengan LGBT, hanya saja stigma negatif dari masyarakat yang memandang mereka para penari yang berpakaian dan berpenampilan selayaknya perempuan ketika hendak tampil. Seorang Lengger Lanang yang dipilih pun tidak sembarangan, mereka harus dianggap sudah bersih secara spiritual. Sebelum tampil menari, para Lengger Lanang harus mengikuti ritual khusus.