Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Alexander Graham Bell, Penemu Telepon Pertama
12 November 2024 22:53 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proses penemuan telepon ini bermula pada tahun 1871 dengan mulai mengerjakan telegraf harmonik hingga menjadi perangkat yang memungkinkan mengirim pesan dengan kabel.
Biografi Alexander Graham Bell
Alexander Graham Bell merupakan tokoh yang sangat menginspirasi banyak orang. Ia merupakan penemu telepon pertama kali. Biografi Alexander Graham Bell pun menarik untuk dibahas.
Alexander Graham Bell (lahir 3 Maret 1847, Edinburgh, Skotlandia dan meninggal 2 Agustus 1922, Beinn Bhreagh, Pulau Cape Breton, Nova Scotia, Kanada) adalah seorang penemu, ilmuwan, dan guru tuli kelahiran Skotlandia yang kemudian menjadi warga Amerika.
Dikutip dari buku Alexander Graham Bell karya Edwin S. Grosvenor (2016), nama "Alexander" diberikan Bell dari nama kakek dari pihak ayahnya, sementara nama tengah "Graham" ditambahkan ketika ia berusia 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Bell lahir dari pasangan Alexander Melville Bell dan Eliza Grace Symonds. Bell memiliki dua saudara laki-laki, yaitu Melville James Bell dan Edward Charles Bell, yang keduanya meninggal akibat TBC.
Ibunya hampir tuli, dan ayahnya mengajarkan elokusi kepada orang tuli, yang kemudian mempengaruhi pilihan karier Alexander sebagai guru untuk orang tuli.
Pada usia 11 tahun, ia masuk ke Royal High School di Edinburgh, tetapi ia tidak menyukai kurikulum wajibnya dan keluar pada usia 15 tahun tanpa lulus.
Awal Kehidupan Alexander Graham Bell
Pada tahun 1865, keluarga Bell pindah ke London. Bell lulus ujian masuk untuk University College London pada Juni 1868 dan mulai kuliah di sana pada musim gugur.
ADVERTISEMENT
Namun, ia tidak menyelesaikan studinya karena pada tahun 1870 keluarga Bell pindah lagi, kali ini berimigrasi ke Kanada setelah kematian adik laki-lakinya, Edward, pada tahun 1867, dan kakak laki-lakinya, Melville, pada tahun 1870 akibat TBC.
Keluarga tersebut menetap di Brantford, Ontario, tetapi pada April 1871 Bell pindah ke Boston, di mana ia mengajar di Boston School for Deaf Mutes.
Ia juga mengajar di Clarke School for the Deaf di Northampton, Massachusetts, dan di American School for the Deaf di Hartford, Connecticut.
Salah satu murid Bell adalah Mabel Hubbard, putri Gardiner Greene Hubbard, seorang pendiri Clarke School. Mabel menjadi tuli pada usia lima tahun akibat serangan demam berdarah yang hampir fatal.
ADVERTISEMENT
Bell mulai bekerja dengannya pada tahun 1873, saat Mabel berusia 15 tahun. Meskipun ada perbedaan usia 10 tahun, mereka jatuh cinta dan menikah pada 11 Juli 1877.
Mereka memiliki empat anak, yaitu Elsie (1878–1964), Marian (1880–1962), dan dua putra yang meninggal saat masih bayi.
Sambil mengejar profesinya sebagai pengajar, Bell juga mulai meneliti metode untuk mengirim beberapa pesan telegraf secara bersamaan melalui satu kabel, di mana fokus utama inovasi telegraf pada masa itu, yang akhirnya mengarah pada penemuan telepon.
Pada tahun 1868, Joseph Stearns telah menemukan duplex, sebuah sistem yang dapat mengirim dua pesan secara bersamaan melalui satu kabel.
Western Union Telegraph Company, perusahaan utama di industri tersebut, membeli hak atas duplex milik Stearns dan mempekerjakan penemu terkenal Thomas Edison untuk merancang sebanyak mungkin metode transmisi ganda untuk mencegah para pesaing menggunakan metode yang serupa.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan Edison mencapai puncaknya pada quadruplex, sebuah sistem yang mampu mengirim empat pesan telegraf secara bersamaan melalui satu kabel.
Para penemu kemudian mencari metode yang dapat mengirim lebih dari empat pesan, beberapa di antaranya, termasuk Bell dan pesaing terbesarnya, Elisha Gray, mengembangkan desain yang mampu membagi saluran telegraf menjadi 10 atau lebih kanal.
Pendidikan Alexander Graham Bell
Bell tidak menonjol dalam bidang akademik. Sejak kecil, ia belajar melalui homeschooling. Namun, sejak usia dini, Bell sudah terbiasa memecahkan masalah.
Saat berusia 12 tahun, ia menciptakan perangkat dayung berputar dan sikat kuku yang mampu memisahkan sekam dan biji gandum, sehingga membantu meningkatkan proses pertanian.
ADVERTISEMENT
Pada usia 16 tahun, Bell mulai mempelajari mekanisme berbicara. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Royal High School dan University of Edinburgh. Pada tahun 1870, ia bersama keluarganya pindah ke Kanada, dan setahun kemudian Bell menetap di Amerika Serikat.
Di sana, ia mengikuti jejak ayahnya mengajar anak-anak tuli. Pada tahun 1872, Bell mendirikan Sekolah Fisiologi Vokal dan Mekanika Bicara di Boston, tempat ia mengajar orang tuli untuk berbicara.
Pada usia 26 tahun, ia diangkat sebagai Profesor Fisiologi Vokal dan Elokusi di Boston University School of Oratory. Selama mengajar, Bell bertemu dengan Mabel Hubbard, seorang murid tuli.
Pada 11 Juli 1877, mereka menikah dan dikaruniai empat anak, termasuk dua putra yang meninggal saat bayi.
ADVERTISEMENT
Sejarah Penemuan Telepon
Pada tahun 1871, Bell sempat bekerja di kantor telegraf, sebuah perangkat yang mengirim pesan melalui kabel secara bersamaan. Teknologi ini didukung oleh sekelompok investor, sehingga Bell mulai mencari cara untuk mengirim suara manusia melalui kabel.
Pada tahun 1875, bersama rekannya Thomas Watson, Bell mulai mengembangkan cara untuk mengubah listrik menjadi suara. Saat itu, ilmuwan lain seperti Antonio Meucci dan Elisha Gray juga tengah mengerjakan teknologi serupa.
Namun, Bell lebih cepat mendaftarkan hak patennya pada 7 Maret 1876. Setelah menerima paten, ia melakukan panggilan pertama kepada Watson dengan kalimat yang kini terkenal, "Pak Watson, kemarilah. Saya membutuhkanmu."
Pada tahun 1877, perusahaan telepon Bell, yang kini dikenal sebagai AT&T, didirikan. Kemudian, pada tahun 1915, Bell melakukan panggilan telepon lintas benua pertama kepada Watson, dari New York ke San Francisco.
ADVERTISEMENT
Alexander Graham Bell menyempurnakan telegraf yang ditemukan oleh FB Morse pada tahun 1843.
Kelemahan telegraf adalah perlunya pengantar manual untuk pesan dari stasiun telegraf ke penerima pesan. Dengan menggabungkan teknologi telegraf dan perekam suara, Bell menciptakan prototipe telepon.
Pada telepon awal ini, gelombang suara dihasilkan oleh arus listrik dengan intensitas dan frekuensi yang berbeda. Perbedaan ini menciptakan getaran pada diafragma, yaitu lempengan besi tipis.
Getaran tersebut secara magnetis diteruskan melalui jaringan kabel ke diafragma di tempat lain, memungkinkan suara asli direplikasi di alat penerima sehingga orang di lokasi lain dapat mendengar suara tersebut.
Selain menemukan telepon, Alexander Graham Bell juga ada penemuan lainnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Kematian Alexander Graham Bell
Alexander Graham Bell meninggal pada 2 Agustus 1922 di rumahnya di Beinn Bhreagh, Cape Breton Island, Nova Scotia, Kanada.
Saat itu, Bell berusia 75 tahun dan telah mendedikasikan hidupnya untuk berbagai penemuan dan penelitian, terutama di bidang komunikasi. Penyebab kematiannya adalah komplikasi diabetes, yang semakin memburuk di masa tuanya.
Pada hari pemakamannya, sebagai penghormatan terakhir, seluruh telepon di Amerika Serikat berhenti beroperasi selama satu menit. Hal ini menandakan dampak luar biasa yang telah ditinggalkan Bell dalam sejarah komunikasi.
Bell dimakamkan di tanah miliknya di Beinn Bhreagh, di mana ia menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya bersama keluarganya dan melakukan banyak eksperimen ilmiah.
Baca Juga: Biografi Aristoteles, Bapak Ilmu Pengetahuan
ADVERTISEMENT
Itulah biografi Alexander Graham Bell yang tentunya menginspirasi. Meski ia tidak pandai dalam akademik, tetapi ia mampu menunjukkan bakatnya semaksimal mungkin. (Umi)