Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Louis Braille, Penemu Tulisan bagi Tunanetra
9 Agustus 2024 22:11 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kehidupan Louis Braille merupakan salah satu bukti nyata bahwa untuk mencapai kesuksesan, sebuah keterbatasan fisik bukanlah hal yang dapat dijadikan sebagai penghalang untuk. Semangatnya untuk belajar dan berkarya telah menginspirasi jutaan orang di dunia.
Apa Itu Huruf Braille
Dikutip dari buku Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Sulthon (2021), huruf Braille merupakan sebuah sistem penulisan yang diperuntukkan secara khusuh bagi para penyandang tunanetra ataupun orang-orang dengan daya penglihatan yang rendah.
Huruf tersebut berbentuk timbul yang dapat dibaca dengan cara diraba. Dengan begitu, para penyandang tunanetra masih bisa membaca huruf sesuai dengan simbol yang tertera.
Kondisi anak tunanetra tentunya tidak bisa melihat huruf awas. Dampaknya adalah mereka mengalami kesulitan dalam memperoleh sebuah informasi. Sehingga untuk mengatasinya diperlukan sebuah huruf yang dapat dipahami penyandang tunanetra, yakni huruf braille.
ADVERTISEMENT
Siapa Penemu Huruf Braille
Kini, sistem tersebut terus dikembangkan dan disempurnakan hingga dapat mengubah hidup jutaan tunanetra di seluruh dunia. Ia memberikan mereka akses yang sebelumnya sulit dijangkau ke pendidikan, literatur, dan informasi.
Dengan huruf Braille yang ditemukannya, para penyandang tunanetra dapat berbagai macam media, seperti membaca buku, majalah, label, dan dokumen lainnya secara mandiri. Bahkan, menggunakan alat-alat Braille mereka juga dapat menulis catatan, surat, dan karya tulis.
Baca Juga: Biografi Aristoteles, Bapak Ilmu Pengetahuan
Masa Kecil Louis Braille
Louis Braille merupakan salah satu tokoh pendidikan kelahiran 4 Januari 1809 di Coupvray, Prancis. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan dari pasangan Simon-René dan Monique Braille.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, kehidupannya sudah diwarnai dengan tantangan. Pada usia tiga tahun, ia mengalami sebuah kecelakaan saat secara tidak sengaja matanya tertusuk dengan alat pelubang kulit. Hal itu menyebabkan infeksi hingga kehilangan penglihatan sepenuhnya.
Meskipun memiliki keterbatasan tersebut, ia tetap memiliki semangat yang luar biasa untuk belajar dan berkarya. Dengan dukungan dari keluarga dan guru-gurunya, ia menggunakan indera perabanya untuk belajar bentuk huruf dan angka yang diajarkan oleh ayahnya.
Pada usia sepuluh tahun, Louis cukup beruntung karena mendapat beasiswa di Royal Institute for Blind Youth di Paris yang didirikan 34 tahun sebelumnya oleh Valentin Haüy. Di sana, ia belajar menggunakan huruf Latin yang dicetak timbul pada kertas tebal.
Sayangnya, sistem tersebut menurut Louis kurang efisien karena huruf-hurufnya sulit dibedakan dengan rabaan jari. Sehingga membuat keinginannya semakin besar untuk menemukan cara yang lebih baik dalam membaca dan menulis untuk para tunanetra.
ADVERTISEMENT
Penemuan Huruf Braille
Pada tahun 1821, saat bersekolah di Institut Nasional untuk Anak Buta di Paris, Louis diperkenalkan dengan sistem penulisan “sonography” yang dikembangkan oleh Kapten Charles Barbier. Sistem ini dengan kombinasi titik dan garis timbul untuk memberikan pesan rahasia.
Louis melihat sistem ini memiliki potensi besar dan mulai mempelajari lebih lanjut. Akhirnya, ia berhasil menyederhanakan sistem Barbier dan membuatnya lebih efektif untuk digunakan oleh orang-orang buta dengan ketekunan dan kreativitasnya yang tinggi.
Ia menghilangkan garis-garis dan hanya menggunakan enam titik untuk membentuk berbagai huruf, angka, dan simbol dalam sistem tersebut. Sistem tulisan baru inilah yang kemudian dikenal sebagai tulisan Braille.
Pada tahun 1829, Louis menerbitkan buku pertamanya yang menggunakan sistem Braille pada usianya yang ke-20 tahun. Buku ini berjudul “Method of Writing Words, Music, and Plain Songs by Means of Dots, for Use by the Blind and Arranged for Them”.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Penemu Dinamo, Sejarah, dan Perkembangannya
Wafatnya Louis Braille
Louis Braille meninggal dunia pada usia 43 tahun, pada tanggal 6 Januari 1852 di Paris, Prancis. Diketahui, hal itu akibat penyakit tuberkulosis. Meskipun hidupnya singkat, warisannya terus hidup dan berkembang hingga saat ini.
Kini, tulisan Braille telah menjadi standar internasional untuk komunikasi dan pendidikan bagi orang-orang buta. Bahkan, ia menambahkan simbol untuk matematika dan musik, sehingga semakin banyak yang dapat mengakses informasi dan pengetahuan.
Cara Membaca Huruf Braille
Huruf Braille adalah sistem yang menggunakan titik-titik timbul pada kertas yang dapat diraba dengan ujung jari. Setiap kombinasi titik memiliki arti yang berbeda, mewakili huruf, angka, tanda baca, dan bahkan simbol-simbol khusus. Adapun cara membaca huruf Braille adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai biografi Louis Braille, seorang penemu tulisan bagi tunanetra . (APR)
ADVERTISEMENT