Konten dari Pengguna

Biografi Herbert Spencer, Sang Bapak Darwinisme Sosial

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
27 Juli 2024 18:34 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak sedikit yang mempertanyakan terkait biografi Herbert Spencer. Ia merupakan seorang filsuf dan sosiolog terkemuka yang berasal Inggris. Namanya yang dikenal publik sebagai Bapak Darwinisme Sosial.
ADVERTISEMENT
Julukan ini didapatkan setelah ia berhasil menerapkan teori evolusi pada fenomena sosial sejak sebelum karya fenomenal Charles Darwin tentang evolusi biologi diterbitkan.
Selain itu, Herbert Spencer juga berhasil mengembangkan sistem filsafat dengan aspek-aspek utiliterisme Jeremy Bentham yang dapat berperan besar dalam pengembangan teori fungsionalisme dalam sosiologi. Lantas, bagaimana biografi lengkap dari Herbert Spencer? Simak penjelasan berikut ini.

Biografi Herbert Spencer

Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Pixabay
Herbert Spencer yang lahir pada 27 April 1820 dan meninggal dunia pada 8 Desember 1903 ini merupakan seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka.
Meskipun kebanyakan karyanya berisi tentang teori politik, ia lebih dikenal sebagai Bapak Darwinisme Sosial.
Spencer seringkali menganalisis banyak hal, terutama berkaitan dengan sistem evolusi. Ia berkontribusi secara penuh terhadap berbagai macam subjek, termasuk etnis, metafisika, agama, politik, retorik, biologi dan psikologi.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh Sosiologi dari Klasik Sampai Modern karya Arisandi (2015: 41), menurut pemikiran Spencer, objek sosiologi adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri. Termasuk pula asosiasi, masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.
Pada 1879, ia mencetuskan teori tentang Evolusi Sosial. Ia menerapkan secara analog (kesamaan fungsi) dengan teori evolusi karya Charles Darwin terhadap masyarakat manusia.
Ia meyakini bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri. Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.

Latar Belakang Herbert Spencer

Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/StockSnap
Herbert Spencer dilahirkan pada 27 April 1820 di kota Derby, Inggris. Ia terlahir dengan kondisi sembilan bersaudara. Namun, ia menjadi anak tunggal karena kematian saudara-saudaranya akibat ketidakmampuan bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Herbert Spencer dibesarkan dalam keluarga bangsawan Inggris yang termasuk nonkonformis. Pendidikan ditempuhnya secara klasik di rumahnya. Alasan pendidikannya diadakan di rumah adalah kondisi kesehatannya yang memburuk.
Di rumah, Herbert Spencer hanya belajar ilmu praktis dan keteknikan. Ia tidak mempelajari tentang seni dan humaniora.

Peran Herbert Spencer dalam Sosiologi

Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Tim Hill
Herbert Spencer merupakan salah satu pelopor sosiologi setelah istilah sosiologi pertama kali diperkenalkan oleh Auguste Comte. Ia mempelopori ilmu sosiologi di Inggris ketika Revolusi Industri mulai diadakan di negara ini pada pertengahan abad ke-19.
Teori-teori sosiologi dari Herbert Spencer memiliki pengaruh yang besar terhadap sosiologi Amerika awal, dibandingkan dengan Karl Marx, Max Weber, Emile Durkheim dan Auguste Comte.
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak karya yang tulisnya lebih mudah diterima oleh publik karena menggunakan bahasa Inggris yang dapat dimengerti pembaca. Keabsahan teori-teori sosiologi Herbert Spencer juga didukung oleh kondisi masyarakat yang tengah menjalani proses industrialisasi.
Spencer juga berupaya untuk memperkenalkan pendekatan baru sosiologi yaitu merekonsiliasi antara ilmu pengetahuan dengan agama dalam bukunya berjudul First Principle.
Mengutip dari buku Antropologi Sosial Budaya karya Sriyana (2020: 52), menurut Spencer, evolusi dalam prinsip yang pertama merupakan perubahan dari ketidakselarasan yang sama menuju ke sebuah keanekaragaman yang masuk akal.
Baginya, sosiologi adalah suatu studi evolusi dalam bentuk yang paling kompleks. Ia menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis dalam tiga jilid The Principles of Sociology.
Ia juga berpendapat bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai hakikat manusia secara inkoporatif dengan pendekatan makro yang berpusat pada manusia.
ADVERTISEMENT
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala gejala yang muncul dari perilaku manusia secara bersama-sama.
Pandangan-pandangan Spencer tentang sosiologi mendapat pengaruh biologi dalam arti luas. Pertumbuhan suatu disiplin ilmu sosiologi dan biologi telah menarik perhatian baru terhadap faktor-faktor biologis di dalam perilaku manusia.
Oleh para pendukungnya, sosiologi didefinisikan sebagai suatu studi sistematik mengenai dasar-dasar biologis dari perilaku manusia. Interaksi biologi dan kebudayaan dapat mempengaruhi perilaku manusia. Banyak ahli masyarakat abad pertengahan menganalogikan manusia dengan organisme.

Teori Herbert Spencer

Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Wes Oliver
Semasa hidupnya, Herbert Spencer menghasilkan banyak karya-karya di bidang filosofi dan sosiologi, seperti pendidikan, sains, industri kereta api, dan ledakan penduduk.
Pengertian sosiologi menurut Herbert Spencer adalah ilmu yang mengamati susunan dan proses sosial sebagai sebuah sistem.
ADVERTISEMENT
Pada 1851, Herbert Spencer menerbitkan buku pertamanya, Social Statics. Dalam buku tersebut, ia menerapkan teori evolusi pada fenomena sosial.
Dari buku itulah, peran Herbert Spencer dalam perkembangan ilmu sosiologi dimulai, yang kemudian mengantarkannya menjadi pelopor perspektif fungsionalis dalam sosiologi.
Pada dasarnya, teori yang dikemukakan Herbert Spencer dalam ilmu sosiologi serupa dengan teori evolusi biologi yang dipublikasikan oleh Charles Darwin.
Pendapat Herbert Spencer tentang masyarakat, serupa dengan penjelasan teori Darwin dalam seleksi alam.
Spencer menggambarkan bahwa masyarakat beradaptasi dengan lingkungan sosial untuk bertahan hidup dan berkembang.
Ia juga berpendapat, di dalam peristiwa tersebut terdapat hukum rimba yang berbunyi, "Yang terkuat yang akan menang" atau survival of the fittest, terhadap masyarakat.
Ia berpandangan bahwa orang yang cakap akan memenangkan perjuangan, sedangkan mereka yang lemah akan tersisih. Teori Herbert Spencer tentang perubahan sosial inilah yang kemudian dikenal dengan Darwinisme Sosial.
ADVERTISEMENT

Karya Herbert Spencer

Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Wes Oliver
Herbert Spencer menjadi tokoh pertama yang menggunakan istilah sosiologi di dalam buku. Ia telah membuat beberapa karya tulis.
Sebagian besar pemikiran Spencer tentang sosiologi ditulis dalam 10 buku (dua jilid biologi, dua jilid psikologi, tiga jilid sosiologi, dan dua jilid tentang moralitas) yang kemudian dikemas menjadi Programme of a System of Synthetic Philosophy (1862-1896).
Seperti, pada 1850, ia menerbtikan karyanya yang berjudul Sosial Statics. Kemudian pada 1862, ia menerbitkan First Principle. Lalu pada1873, ia menerbitkan The Study of Sociology.
Karya tulis dari Herbert Spencer yang berjudul Study of Sociology dan Principles of Sociology sangat berpengaruh di Amerika pada masa awal perkembangan ilmu sosiologi.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan karya monumental Spencer yang mendorong perkembangan sosiologi sebagai ilmu populer di masyarakat, terutama di Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Meski begitu, Spencer kurang mendapat sambutan di negeri sendiri.
Sebagian besar bukunya memuat seluruh teori evolusi universal, meliputi evolusi bilogi, psikologi, sosial, dan etika. Karya-karya tersebut mengukuhkannya sebagai penganut filsafat sintesis, yakni ilmu filsafat yang menggabungkan beberapa ilmu pengetahuan menjadi satu.
Berikut ini sejumlah karya utama Herbert Spencer semaca hidupnya, diantaranya:
ADVERTISEMENT
Bila dicermati dengan saksama, karya-karya Herbert Spencer senantiasa mendasarkan konsepsi bahwa seluruh alam, baik yang berwujud organis, nonorganis, maupun superorganis berevolusi karena dorongan kekuatan mutlak yang kemudian disebutnya sebagai evolusi universal.
Gambaran menyeluruh tentang evolusi universal umat manusia menunjukkan pada garis besar perkembangan masyarakat dan kebudayaan dari suatu bangsa di dunia sudah melalui tingkatan evolusi yang sama.

Akhir Hidup Herbert Spencer

Ilustrasi biografi Herbert Spencer. Foto: Pixabay/Dariusz Sankowski
Berkat karya-karyanya di bidang filosofi dan sosiologi, Herbert Spencer pernah dianggap sebagai filsuf terbesar pada masanya.
Bahkan banyak bukunya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan menjadi rujukan di seluruh dunia.
Sayangnya, memasuki 1880-an, kesehatan Herbert Spencer semakin menurun dan popularitasnya pun juga ikut menurun.
Kendati demikian, ia tetap menuangkan pemikiran-pemikirannya lewat beberapa tulisan. Alhasil pada 1902, Spencer menerima nominasi Penghargaan Nobel untuk sastra, tetapi tidak memenangkannya.
ADVERTISEMENT
Sekitar setahun kemudian, tepatnya pada 8 Desember 1903, Herbert Spencer dinyatakan meninggal dunia di usianya yang menginjak 83 tahun. Jenazahnya dikremasi dan abunya dikebumikan di seberang makam Karl Marx di Highgate Cemetery di London.
Demikian, itulah biografi Herbert Spencer yang terkenal sebagai Bapak Darwinisme Sosial. Ia berhasil membuat banyak karya yang membahas tentang ilmu sosiologi.(SUCI)