Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Biografi Umar Bin Abdul Aziz, Prestasi, dan Masa Kepemimpinannya
5 Februari 2025 21:03 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lahir pada tahun 682 M di Madinah, Umar bin Abdul Aziz berasal dari dinasti Umayyah dan memiliki hubungan darah dengan Umar bin Khattab.
Sejak muda, ia dikenal sebagai pribadi yang cerdas, religius, dan berintegritas tinggi. Setelah menempuh pendidikan di Madinah, ia dipercaya memegang berbagai jabatan penting, termasuk sebagai gubernur Hijaz.
Biografi Umar Bin Abdul Aziz
Biografi Umar bin Abdul Aziz mencatat perjalanan hidup seorang pemimpin yang dikenal karena kebijaksanaan dan keadilannya.
Umar bin Abdul Aziz (680–720 M), juga disebut Umar II, merupakan khalifah kedelapan dari Kekhalifahan Umayyah yang memerintah dari tahun 717 hingga wafatnya pada 720 M.
Dikutip dari laman kepri.kemenag.go.id, ia dikenal sebagai sosok reformis yang membawa perubahan besar dalam pemerintahan Umayyah, menjadikannya lebih efisien dan berlandaskan prinsip keadilan.
ADVERTISEMENT
Salah satu pencapaian pentingnya adalah menginisiasi pengumpulan hadis secara resmi serta mewajibkan pendidikan bagi seluruh masyarakat.
Selama kepemimpinannya yang singkat, Islam semakin diterima luas oleh masyarakat Persia dan Mesir.
Umar bin Abdul Aziz juga menarik pasukan Muslim dari beberapa wilayah seperti Konstantinopel, Asia Tengah, dan Septimania, meskipun di sisi lain Bani Umayyah tetap memperluas kekuasaannya di Semenanjung Iberia.
Kezuhudan dan kebijakan-kebijakan progresifnya membuat banyak Muslim menganggapnya sebagai mujaddid pertama dan, dalam pandangan beberapa ulama, sebagai khalifah kelima setelah Khulafaur Rasyidin.
Ia mendapat julukan "Umar II" karena kemiripan kepemimpinannya dengan Umar bin Khattab, kakek buyutnya dari pihak ibu. Warisannya sebagai pemimpin yang adil menjadikannya salah satu khalifah paling dihormati dalam sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Masa Kecil Umar Bin Abdul Aziz
Umar kemungkinan lahir di Madinah sekitar tahun 680. Ayahnya, Abdul Aziz bin Marwan, berasal dari keluarga kaya Bani Umayyah, sementara ibunya, Laila binti Ashim, adalah cucu dari Khalifah Umar bin Khattab.
Silsilahnya yang terhubung dengan Khalifah Umar menjadi fokus sejarawan untuk membedakan Umar dari penguasa Umayyah lainnya.
Saat kelahirannya, cabang Bani Umayyah lainnya, Sufyaniyah, memimpin Kekhalifahan dari Damaskus.
Setelah kematian Khalifah Yazid I dan penerusnya, Muawiyah II, pada 683 dan 684, kekuasaan Umayyah runtuh di seluruh Kekhalifahan, dan Bani Umayyah di Hijaz diusir oleh pendukung Abdullah bin Zubair.
Mereka berlindung di Suriah, di mana suku Arab setia mendukung dinasti tersebut. Marwan I, kakek Umar, akhirnya diakui sebagai khalifah di Suriah.
ADVERTISEMENT
Pada 685, Marwan menggulingkan gubernur Ibnu Zubair di Mesir dan mengangkat ayah Umar sebagai gubernur Mesir. Umar menghabiskan masa kecilnya di Mesir, terutama di Hulwan, yang menjadi pusat pemerintahan ayahnya.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Madinah yang direbut kembali oleh Bani Umayyah pada 692. Di Madinah, Umar menjalin hubungan dengan ulama, orang saleh, dan perawi hadis.
Setelah kematian ayahnya, Abdul Malik memanggil Umar ke Damaskus untuk menikah dengan putrinya, Fatimah. Umar juga memiliki dua istri lainnya, Ummu Syu’aib dan Lamis binti Ali, serta tujuh anak dari istri-istrinya dan tujuh anak dari selir.
Umar Bin Abdul Aziz Dipenjara
Setelah ayahnya wafat, Umar bin Abdul Aziz dipanggil ke Damaskus dan menikah dengan Fathimah, putri Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Setelah Abdul Malik meninggal, kekhalifahan diwariskan kepada putranya, Al-Walid bin Abdul Malik.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 86 H, Al-Walid mengangkat Umar sebagai Gubernur Madinah. Namun, pada tahun 93 H, Umar diberhentikan karena kebijakan yang diterapkannya bertentangan dengan kebijakan Al-Walid.
Khalifah Al-Walid juga berusaha menggulingkan saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik, dari posisi Putra Mahkota untuk menjadikan anaknya sebagai penggantinya.
Tetapi, Umar bin Abdul Aziz menolak rencana tersebut, yang membuatnya dipenjarakan dalam sel sempit dengan jendela tertutup.
Setelah tiga hari dalam penjara, Umar dibebaskan dalam keadaan yang menyedihkan. Pada akhirnya, Sulaiman bin Abdul Malik memberikan wasiat agar Umar bin Abdul Aziz menggantikannya sebagai khalifah.
Menolak Jadi Khalifah
Setelah Sulaiman bin Abdul Malik meninggal, Umar bin Abdul Aziz dibaiat sebagai khalifah sesuai dengan wasiatnya. Meskipun demikian, Umar tidak merasa nyaman dengan pengangkatannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian mengundang umat untuk berkumpul di masjid dan melaksanakan salat berjamaah, di mana ia menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap pembaiatannya sebagai khalifah.
Setelah memuji Allah dan bersalawat kepada Nabi, Umar dalam pidatonya mengatakan, “Wahai umat! Saya dipilih untuk memegang amanah ini tanpa adanya permintaan atau musyawarah dari saya atau kaum Muslimin.
Oleh karena itu, saya membatalkan baiat yang kalian berikan kepada saya. Pilihlah khalifah yang lebih sesuai dengan pilihan kalian.”
Namun, meskipun Umar menolak, orang-orang tetap memilihnya sebagai khalifah. Umar kemudian menyampaikan perintah pertama sebagai khalifah, yaitu untuk bertakwa kepada Allah, menjauhi dunia, dan lebih mencintai akhirat.
Selain itu, Umar menegaskan bahwa hanya mereka yang menaati Allah yang berhak untuk ditaati. Oleh sebab itu, ia meminta agar rakyatnya mau menaatinya selama ia tetap mengikuti jalan yang benar dan taat kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Masa Kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz
Setelah menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz merasa tertekan dengan hasil-hasil yang diperoleh melalui cara curang dalam keluarganya.
Putranya, Abdul Malik, yang saat itu berusia 17 tahun, mengingatkan ayahnya tentang kewajiban untuk mengembalikan hak yang telah dirampas secara tidak sah.
Umar merasa bahwa tubuhnya sudah sangat lelah dan berniat untuk beristirahat, namun ia menyadari pentingnya untuk segera menuntaskan hal tersebut.
Ia berjanji kepada putranya bahwa setelah salat Zuhur, ia akan mengambil tindakan untuk mengembalikan hak-hak tersebut.
Umar kemudian mengumpulkan para ulama dan ahli fikih untuk meminta pendapat mereka mengenai tindakan curang yang terjadi dalam keluarganya.
ADVERTISEMENT
Para ulama berpendapat bahwa kesalahan tersebut terjadi sebelum masa pemerintahannya, sehingga dosanya jatuh pada mereka yang merampas hak tersebut.
Meskipun demikian, jawaban ini tidak membuat Umar merasa puas. Ia merasa bahwa semua hasil yang diperoleh dengan cara curang harus dikembalikan kepada pemiliknya.
Umar akhirnya memutuskan untuk mengikuti pendapat putranya dan segera bertindak untuk mengembalikan hasil tindak kecurangan tersebut.
Keputusan ini menunjukkan komitmennya untuk menjalankan pemerintahan dengan keadilan dan kebenaran.
Prestasi Umar Bin Abdul Aziz
Masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz meskipun hanya berlangsung dua setengah tahun, berhasil membawa perubahan signifikan bagi rakyatnya.
Dalam bidang agama, ia mengembalikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup dan pemerintahan dengan menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai acuan utama.
ADVERTISEMENT
Umar juga melibatkan ulama besar dalam merencanakan kebijakan dan menerapkan hukum syariat Islam. Di bidang ilmu pengetahuan, ia memajukan pendidikan dengan memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariyah ke Antioke dan Harran.
Dalam bidang sosial dan politik, Umar menegakkan keadilan dan kebenaran dengan mengutus delegasi untuk mengawasi kinerja para gubernur, serta memecat mereka yang tidak memenuhi standar keadilan.
Di sektor ekonomi, ia menurunkan pajak untuk meringankan beban rakyat dan memperbaiki infrastruktur seperti irigasi dan jalan raya.
Selain itu, ia juga memberdayakan lahan pertanian dan memprioritaskan kesejahteraan fakir miskin serta anak yatim, sembari memberantas praktik kerja paksa.
Semua pencapaian ini menunjukkan komitmen Umar dalam memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi umat Islam selama masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Itulah biografi Umar Bin Abdul Aziz, semoga membantu dan bermanfaat. (KIKI)