Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Sutiyoso, Eks Gubernur DKI Jakarta
28 Oktober 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Profil Sutiyoso dikenal karena karyanya dalam pengenalan sistem TransJakarta, yaitu sistem bus rapid transit di Jakarta pada tahun 2000. Ia merupakan ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia tahun 2010 dan 2015.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, secara informal ia dikenal sebagai 'Bang Yos', yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta, selama periode politik yang penuh gejolak dari tahun 1997 hingga 2007.
Profil Sutiyoso
Profil Sutiyoso yang lengkap dengan gelarnya Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Sutiyoso, S.H. adalah seorang politikus Indonesia. Ia juga merupakan mantan jenderal yang menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara pada Juli 2015 hingga September 2016.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada periode 2004 hingga 2008.
Biodata Sutiyoso
Berikut ini informasi seputar biodatanya:
ADVERTISEMENT
Pendidikan Sutiyoso
Ia merupakan anak keenam dari delapan bersaudara pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini. Setelah ia tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Semarang pada 1963, ia sempat setahun kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus
Ia masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang kemudian lulus pada tahun 1968. Kemudian ia berpindah-pindah tugas di kesatuan militer.
Perjalanan Karier Sutiyoso
Kariernya dimulai pada 1988 hingga 1992 saat ia menjabat sebagai Asisten Personil, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus. Ia mulai terkenal saat terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia.
Pada saat itu ia menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994, posisinya sebagai panglima, kemudian merentangkan jalan menjadi seorang gubernur. Gaya kepemimpinannya banyak dinilai meniru mantan Gubernur Ali Sadikin.
ADVERTISEMENT
Pada periode pertama sebagai Gubernur DKI Jakarta (1997–2002) berlanjut pada periode kedua (2002-2007). Jabatan lain yang dipegang olehnya ialah Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2004–2008.
Ia juga terpilih sebagai Ketua Umum ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia ) untuk masa bakti 2006–2011 secara aklamasi.
Sebagai Gubernur, pada 15 Januari 2004, ia meluncurkan sistem angkutan umum bernama TransJakarta atau populer disebut Busway sebagai bagian dari sistem transportasi baru kota.
Setelah sukses dengan Koridor I, pengangkutan ini dikembangkan ke koridor-koridor berikutnya. Ia juga mencetuskan mengembangkan sistem transportasi modern yang melibatkan subway dan monorel.
Kemudian peluncuran Koridor II dilakukan pada 15 Januari 2006 bersamaan dengan Koridor III dengan rutenya Kawasan Harmoni hingga Terminal Kalideres (Jakarta Barat). Koridor II sendiri menempuh rute Terminal Pulo Gadung hingga Kawasan Harmoni (Jakarta Pusat).
ADVERTISEMENT
Pada 22 Desember 2006, ia mencoba jalur Busway Koridor IV-VII yang pengoperasiannya dilaksanakan pada 27 Januari 2007.
Pada 27 Januari 2007, ia meluncurkan armada Transjakarta untuk Koridor IV, V, VI, dan VII. Acara peluncuran ini dipusatkan di Komplek Taman Impian Jaya Ancol. Kemudian dihadiri pejabat-pejabat negara dari pusat maupun daerah.
Pada 17 Januari 2007, ia juga mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2007 tentang peniadaan semua ternak unggas di permukiman. Ia memberi batas waktu bagi warga Jakarta untuk menyingkirkan unggasnya dari lingkungan tempat tinggal pada tanggal 31 Januari 2007.
Hingga masa jabatannya berakhir, janjinya untuk mengurangi macet dan banjir di Jakarta tidak dapat dipenuhi. Hal ini tentu masih menjadi pekerjaan rumah bagi gubernur Jakarta selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Penghargaan Sutiyoso
Pada 15 Desember 2006, ia menerima penghargaan 2006 Asian Air Quality Management Champion Award. Penghargaan ini diterima dari Clear Air Initiative for Asian Cities (CAI), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Pemerintah DI Yogyakarta.
Hal ini diterimanya atas prestasinya membangun Bus Rapid Transit (BRT) terbesar di Asia melalui Busway.
Kemudian dibarengi Penerbitan Perda No. 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Kemudian ia mendapat gelar pahlawan pengelolaan kualitas udara di Asia, yang diberikan dengan pertimbangan berhasil dalam mengembangkan angkutan umum TransJakarta (busway) yang berhasil mengurangi emisi gas kendaraan bermotor di Jakarta.
Pembentukan fasilitas umum busway ini meniru sistem Bus Rapid Transportation (BRT) di Bogota (Kolombia) dan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang mempunyai Peraturan Daerah tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Perda No 2/2005).
ADVERTISEMENT
Penghargaan serupa pun diberikan kepada Direktur Jenderal Pengendalian Polusi Departemen Lingkungan Hidup Thailand Supat Wangsongwatana, seorang pengamat senior Lingkungan Hidup Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia Sara Stenhammar, dan seorang hakim di Lahore (Pakistan) Hamid Ali Shah.
Riwayat Jabatan Sutiyoso
Berikut ini riwayat jabatan yang pernah diembannya:
Pama Puspassus TNI AD
Wakil Komandan Grup 3 Kopassus (1986-1987)
Asisten Personil Danjen Kopassus (1987-1989)
Asisten Operasi Danjen Kopassus (1989-1991)
Asisten Operasi Kaskostrad (1991-1992)
Danrem 061/Surya Kencana (1993-1994)
Wadanjen Kopassus (1992-1993)
Kepala Staf Kodam Jaya (1994-1996)
Panglima Kodam Jaya (1996-1997)
Demikian profil Sutiyoso, yang dilengkapi dengan karier dan perjalanan kepemimpinannya. Dengan terobosannya yang memukau tentang sistem transportasi umum, ia layak menjadi tokoh yang menginspirasi kepedulian lingkungan.(Zen)
ADVERTISEMENT