Konten dari Pengguna

Alasan Pendekatan Berebasis Aset Dipandang Lebih Baik dari Berbasis Kekurangan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
11 Oktober 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu sebab pendekatan berbasis aset dipandang lebih baik dibandingkan pendekatan berbasis kekurangan adalah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Emmanuel
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu sebab pendekatan berbasis aset dipandang lebih baik dibandingkan pendekatan berbasis kekurangan adalah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Emmanuel
ADVERTISEMENT
Pendekatan berbasis aset dianggap lebih lebih baik daripada pendekatan berbasis kekurangan karena fokusnya pada potensi, kekuatan, dan sumber daya yang ada.
ADVERTISEMENT
Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) lebih efektif dibandingkan pendekatan berbasis kekurangan (deficit-based approach) dalam berbagai bidang, seperti pengembangan komunitas, pendidikan, dan manajemen sumber daya manusia.

Pendekatan Berebasis Aset Dipandang Lebih Baik dari Berbasis Kekurangan

Salah satu sebab pendekatan berbasis aset dipandang lebih baik dibandingkan pendekatan berbasis kekurangan adalah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Unseen
Salah satu alasan mengapa pendekatan berbasis aset dianggap lebih baik daripada pendekatan berbasis kekurangan adalah karena pendekatan ini menekankan potensi, kekuatan, dan sumber daya yang dimiliki oleh individu atau komunitas.
Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih positif, memberdayakan, dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Pendekatan berbasis aset menganggap bahwa setiap individu, kelompok, atau komunitas memiliki kekuatan unik.
Hal ini dapat dioptimalkan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, pendekatan ini lebih fokus pada apa yang dapat dilakukan atau dicapai oleh seseorang dengan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya yang ada.
ADVERTISEMENT
Contohnya, dalam pengembangan komunitas, pendekatan berbasis aset memetakan potensi-potensi lokal. Misalnya keterampilan warganya, jaringan sosial, dan infrastruktur yang sudah ada, untuk menciptakan perubahan yang positif.
Pendekatan ini mendorong individu untuk lebih percaya diri dan proaktif dalam berkontribusi terhadap perbaikan komunitasnya. Sebaliknya, pendekatan berbasis kekurangan lebih berfokus pada apa yang tidak dimiliki oleh seseorang atau komunitas.
Meskipun pendekatan ini juga bertujuan untuk membantu, ia sering kali menyebabkan perasaan tidak berdaya dan ketergantungan pada bantuan eksternal. Menyoroti kekurangan bisa menyebabkan individu atau komunitas merasa terpinggirkan atau tidak bisa memperbaiki.
Sebagai contoh, dalam bidang pendidikan, pendekatan berbasis kekurangan mungkin akan lebih menyoroti kesulitan belajar siswa. Tanpa memperhatikan minat atau potensi siswa yang dapat dikembangkan untuk mendukung proses belajar.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan mengapa pendekatan berbasis aset lebih unggul adalah karena pendekatan ini membangun rasa memiliki dan tanggung jawab di kalangan individu atau komunitas. Alih-alih menunggu solusi dari luar, kalangan tersebut diajak untuk terlibat.
Serta menerapkan solusi dari dalam dirinya sendiri. Dikutip dari The Power of ABCD, Gede Benny (2023: 4), hal ini juga mendorong kolaborasi antaranggota komunitas dan memperkuat jaringan sosial yang ada.
Hasil akhirnya adalah peningkatan ketahanan, kapasitas, dan kemandirian jangka panjang, yang sulit dicapai dengan pendekatan berbasis kekurangan. Selain itu, pendekatan berbasis aset menciptakan perubahan yang lebih berkelanjutan.
Ketika seseorang atau komunitas diberdayakan untuk menggunakan kekuatannya, orang tersebut akan lebih termotivasi dan bersemangat. Tujuannya untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan yang muncul.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan pendekatan berbasis kekurangan yang sering kali hanya menawarkan solusi sementara dan tidak mengatasi akar masalah. Dengan demikian, pendekatan berbasis aset menghasilkan dampak yang lebih mendalam dan tahan lama.
Salah satu sebab pendekatan berbasis aset dipandang lebih baik dibandingkan pendekatan berbasis kekurangan adalah pendekatan berbasis aset lebih menekankan pada potensi, kekuatan, dan sumber daya dalam masyarakat. (Msr)