Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apa Saja Peran Masyarakat dalam Penyelesaian Konflik? Ini Jawabannya
25 November 2023 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan salah satu hal yang bisa terjadi kapan saja. Peran masyarakat dalam penyelesaian konflik sangat dibutuhkan, mulai dari untuk menyelesaikan konflik individu maupun konflik antar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Konflik umumnya dapat terjadi karena adanya beberapa hal. Seperti, perbedaan antar individu maupun kelompok. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan, ras, ideologi, budaya, dan perbedaan.
Upaya Penyelesaian Konflik
Penyelesaian konflik disebut juga sebagai resolusi konflik. Sebelum mengetahui apa peran masyarakat dalam penyelesaian konflik, akan lebih baik memahami apa saja upaya dalam penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat.
Mengutip buku Aktif dan Kreatif Belajar Ilmu Sosiologi, Mir’atul Farikhah, dkk (2022:79), resolusi konflik merupakan bentuk penyelesaian konflik dengan tujuan meredakan konflik antar pihak yang sedang bertikai. Berikut upaya-upaya penyelesaian konflik di Masyarakat.
1. Kompromi
Kompromi adalah bentuk bentuk penyelesaian konflik di mana pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya.
2. Arbitrasi
Arbitrasi adalah cara menyelesaikan konflik melalui pihak ketiga sebagai penengah yang dipilih oleh kedua pihak yang bertikai. Pihak ketiga memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan sehingga pihak yang bertikai mematuhi hasil keputusan pihak ketiga.
ADVERTISEMENT
3. Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihak.
4. Mediasi
Mediasi adalah penyelesaian suatu konflik dengan mengundang pihak ketiga yang netral dan berfungsi sebagai penasihat dan keputusannya tidak mengikat pada pihak yang bertikai.
5. Konversi
Konversi adalah penyelesaian konflik apabila satu di antara pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
6. Konsiliasi
Konsiliasi adalah penyelesaian konflik dengan jalan mempertemukan pihak-pihak yang bertentangan dalam sebuah perundingan untuk memperoleh kesepakatan bersama.
7. Segregasi
Segregasi adalah upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
Peran Masyarakat dalam Penyelesaian Konflik
Peran masyarakat dalam penyelesaian konflik sangat penting. Terutama untuk konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Berdasarkan dengan upaya-upaya penyelesaian konflik yang ada, peran masyarakat dalam penyelesaian konflik dapat berupa:
ADVERTISEMENT
1. Mediator
Masyarakat dapat berperan sebagai mediator antara pihak yang terlibat konflik. Masyarakat dapat membantu memfasilitasi pembicaraan dan melakukan mediasi untuk mencapai solusi yang dapat diterima semua pihak.
2. Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran
Masyarakat dapat berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang sumber konflik, dampaknya, serta cara-cara penyelesaiannya. Edukasi ini dapat membentuk sikap yang lebih bijak terhadap perbedaan dan mendorong pemahaman lintas kelompok.
3. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat yang diberdayakan memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik dan memainkan peran aktif dalam mencari solusi. Pemberdayaan melibatkan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya kepada masyarakat.
4. Advokasi Penyelesaian Konflik
Masyarakat dapat menjadi suara yang mendukung penyelesaian konflik dan menentang kekerasan. Melalui kampanye perdamaian, demonstrasi, dan kegiatan advokasi lainnya, masyarakat dapat menekankan pentingnya penyelesaian konflik tanpa kekerasan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai peran masyarakat dalam penyelesaian konflik. Konflik adalah hal yang sebaiknya dihindari, karena dengan konflik dapat menyebabkan berbagai hal yang tidak diinginkan, bahkan dapat menyebabkan bayak orang kehilangan nyawa. (BAI)