Kemenag Panggil First Travel karena Jemaah Umrah Tak Kunjung Berangkat

21 April 2017 11:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kantor First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Calon jemaah umrah berkali-kali mendatangi biro perjalanan umrah First Travel. Mereka memprotes pihak First Travel yang tak kunjung memberangkatkan mereka ke Tanah Suci. Protes yang dilayangkan pun juga telah viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama akhirnya memanggil pihak First Travel untuk mengklarifikasi masalah penundaan keberangkatan jemaah umrah.
Dalam keterangan tertulis yang dikutip kumparan (kumparan.com) dari situs resmi Kemenag, pihak First Travel dalam pemanggilan itu diwakili oleh direkturnya, Andika, beserta jajarannya. Sementara pihak Kemenag diwakili oleh Direktur Umrah dan Haji Khusus Muhajirin Yanis dan Kasubdit PIHK Iwan Dartiwan serta Plh Kasi Pengawasan Zakaria Ansori. Pertemuan itu dilakukan pada tanggal 18 April lalu.
Kantor First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
"Kami panggil First Travel untuk mengklarifikasi berbagai hal yang berkembang di lapangan, terutama terkait adanya sekitar 270 jemaah yang tertunda keberangkatannya. Juga melakukan cross check atas data yang ditemukan di lapangan untuk mengetahui penyebab sesungguhnya," ujar Muhajirin Yanis saat ditemui usai pertemuan dengan First Travel.
ADVERTISEMENT
Muhajirin juga menanyakan masalah penjadwalan ulang keberangkatan sejumlah jemaah umrah First Travel. Dia mengaku mendapat banyak keluhan tentang adanya sejumlah jemaah yang mengalami penundaan pemberangkatan. Ada juga jemaah yang mengadu terkait urutan keberangkatan. Meski mendaftar lebih dahulu, mereka mengaku ada jemaah lain yang mendaftar belakangan malah didahulukan.
"Ada temuan di lapangan, jemaah yang seharusnya berangkat belakangan, didahulukan. Jemaah yang seharusnya berangkat lebih awal mengetahui itu sehingga mereka bereaksi dan menuntut ada kepastian keberangkatan," ujarnya.
Terkait hal ini, Muhajirin telah meminta kepada pihak First Travel untuk segera memberikan jadwal keberangkatan yang pasti kepada jemaah. Selain itu, mereka juga diminta untuk segera mendata ulang jemaah yang mendaftar promo sejak tahun 2015 dan hingga saat ini belum mendapatkan jadwal keberangkatan atau sudah mendapat jadwal tapi masih tertunda.
ADVERTISEMENT
Kwitansi pelunasaan biaya Umrah First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kwitansi pelunasaan biaya Umrah First Travel. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
"Mereka berkomitmen untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan keberangkatannya. Apa yang telah menjadi kesepakatan bersama, pihak Kemenag akan terus memantau dan mendalami apakah ini betul-betul dilaksanakan," tambahnya.
Direktur Utama First Travel Andika mengaku saat ini pihaknya tetap fokus untuk terus melayani jemaah. Menurutnya, anggapan dan penilaian yang saat ini berkembang di luar mengenai First Travel menjadi vitamin untuk terus melayani jemaah.
"Kita tetap melakukan kegiatan untuk melayani jemaah sampai semuanya selesai," ujarnya.
Kesempatan bertemu pihak Kemenag, kata Andika, juga menjadi sarana menjalin komunikasi yang baik sekaligus meng-clear-kan segala perspektif yang beredar di luar. "Semua sudah kita jelaskan dan semoga ini menjadi terjalinnya (komunikasi) lebih baik," tutup Andika.
ADVERTISEMENT