Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dampak Perubahan Sosial yang Mengakibatkan Masalah Sosial
13 Oktober 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat sering kali membawa dampak signifikan, termasuk memunculkan berbagai masalah sosial yang kompleks. Fenomena tersebut dinamakan perubahan sosial.
ADVERTISEMENT
Perubahan sosial merupakan proses dinamis yang terjadi di dalam masyarakat seiring waktu, baik disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
Namun, perubahan ini tidak selalu membawa dampak positif, justru sering kali menimbulkan masalah sosial baru yang mempengaruhi stabilitas masyarakat.
Dampak Perubahan Sosial terhadap Struktur Masyarakat
Perubahan sosial mengakibatkan masalah sosial yang dimulai dengan perubahan besar dalam struktur masyarakat.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan e-journal.stp-ipi.ac.id, perubahan sosial secara umum diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur dalam masyarakat.
Perubahan ini mempengaruhi nilai-nilai, norma, dan cara hidup yang dianut oleh berbagai kelompok sosial, serta menciptakan ketidakstabilan di banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Perubahan sosial mengakibatkan masalah sosial yang dimulai dengan munculnya kesenjangan antara kelompok yang cepat beradaptasi dengan perubahan dan kelompok yang tertinggal.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa memicu konflik, ketegangan, ketimpangan ekonomi, perubahan nilai dan norma, urbanisasi, dan disintegrasi keluarga yang berpotensi merusak stabilitas masyarakat.
1. Perubahan Nilai dan Norma
Salah satu dampak perubahan yang paling signifikan adalah perubahan nilai dan norma dalam masyarakat. Nilai-nilai tradisional yang telah mengakar kuat selama berabad-abad bisa tergeser oleh nilai-nilai baru yang muncul akibat modernisasi atau globalisasi.
Misalnya, hubungan antara individu dengan komunitasnya yang dahulu erat kini sering kali menjadi renggang karena gaya hidup yang lebih individualistis.
Perubahan nilai ini tidak hanya mempengaruhi pola perilaku masyarakat, tetapi juga menciptakan kebingungan dalam menjalankan kehidupan sosial sehari-hari.
Ketika nilai-nilai lama tidak lagi relevan dan nilai baru belum sepenuhnya diterima, timbul masalah sosial seperti disintegrasi sosial dan konflik antar kelompok masyarakat yang memiliki pandangan berbeda.
ADVERTISEMENT
Perubahan dalam konteks ini sering kali menimbulkan ketegangan dan perpecahan di antara kelompok-kelompok yang ada.
2. Ketimpangan Ekonomi
Perubahan ini juga berdampak pada munculnya ketimpangan ekonomi di dalam masyarakat. Proses industrialisasi dan globalisasi.
Misalnya, mempercepat pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa, yang membuat sebagian kelompok masyarakat tertinggal dalam hal ekonomi.
Masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan atau keterampilan baru seringkali kesulitan beradaptasi dengan perubahan ini. Dampaknya, kesenjangan ekonomi semakin melebar antara kelompok kaya dan miskin.
Hal ini tidak hanya menimbulkan kecemburuan sosial, tetapi juga memperburuk masalah kemiskinan dan pengangguran.
Ketimpangan ekonomi yang terjadi akibat perubahan dapat menyebabkan kerawanan sosial, di mana kelompok yang tertinggal merasa diabaikan dan marah terhadap sistem yang tidak berpihak kepada mereka.
ADVERTISEMENT
3. Urbanisasi dan Masalah Perkotaan
Salah satu perubahan yang paling nyata adalah urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan.
Urbanisasi ini sering kali dipicu oleh harapan akan kehidupan yang lebih baik di kota, dengan akses yang lebih mudah terhadap pekerjaan. Namun, pertumbuhan kota yang tidak terkendali menyebabkan berbagai masalah sosial baru.
Tingginya jumlah penduduk di kota sering kali tidak diimbangi dengan infrastruktur yang memadai, sehingga menyebabkan kemacetan, perumahan kumuh, dan tingginya tingkat kriminalitas.
4. Perubahan dan Disintegrasi Keluarga
Perubahan yang cepat juga memengaruhi struktur keluarga. Dalam banyak masyarakat, peran keluarga sebagai unit dasar dari masyarakat mulai mengalami pergeseran.
Modernisasi dan perubahan peran gender dalam keluarga dapat menyebabkan disintegrasi keluarga, di mana keluarga kehilangan fungsi utamanya dalam mendidik, mendukung, dan mengawasi anggotanya.
ADVERTISEMENT
Ketika keluarga tidak lagi berfungsi secara optimal, masalah sosial seperti kenakalan remaja, perceraian, dan kurangnya perhatian terhadap anak-anak menjadi semakin nyata.
Perubahan ini sering kali memicu masalah sosial yang lebih luas, karena keluarga adalah elemen dasar dari stabilitas sosial. Perubahan yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan berbagai masalah sosial yang berdampak signifikan pada masyarakat.
Dari perubahan nilai dan norma hingga ketimpangan ekonomi dan masalah perkotaan, semua ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan perubahan sosial yang efektif.