Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Bak di Film Action, Mobil KPK Nyalip Lalu Berhenti di Depan Mobil Pemberi Suap
22 Oktober 2021 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) dalam kasus suap pemberian izin Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit PT Adimulia Agrolestari, ternyata dilihat warga, Senin (19/10/2021) lalu.
ADVERTISEMENT
Walau melihat aksi OTT tersebut, warga yang melihat saat itu tidak sedikitpun menyangka sejumlah mobil mencegat Senior Manager PT Adimulia Agrolestari, Paino, merupakan anggota KPK.
Namun, belum diketahui apakah General Manager (GM) PT Adimulia Agrolestari, Sudarso, ikut diamankan waktu Paino dicegat oleh KPK. Karena memang warga tersebut hanya kenal dengan Paino.
Paino saat itu diduga menggunakan mobil 4x4 warna putih. Saat akan melintas memasuki jalan jalur dua menuju kantor Bupati Kuansing, tepatnya di pertigaan atau di seberang jalan depan cucian NF, tiba-tiba ada beberapa mobil mencegatnya dengan melintangkan mobil mereka.
Warga melihat Paino turun dari mobil dan sibuk memegang handphonenya. Ia diduga tengah menghubungi seseorang. Saat itu, tim diduga dari KPK sudah mengepung mobil ditumpanginya.
ADVERTISEMENT
Selasar Riau juga sudah mencoba mencari kebenaran informasi OTT KPK tersebut.
Seorang pemilik warung berada di seberang jalan, membenarkan ada beberapa mobil sempat berhenti, Senin siang itu.
"Iya, kejadiannya Senin kemarin sekitar lepas Zuhur," kata pemilik warung, Bakhtiar, Jumat (22/10/2021).
Namun, ia tidak menyangka itu adalah anggota KPK. "Ada sekitar 5 mobil kemarin itu berhenti di situ. Satu sepertinya Hilux warna putih, satu lagi Fortuner dan tiga lagi Toyota Innova," katanya.
"Kita tidak tahu kalau itu KPK," lanjutnya.
Tempat Paino dicegat Senin siang itu oleh KPK memang tidak jauh dari rumah kediaman pribadi Bupati Kuansing, Andi Putra. Jaraknya dari tempat dicegat mungkin tidak sampai 500 meter.
Dari kronologis OTT Senin lalu, awalnya KPK menerima informasi dari masyarakat Bupati Andi Putra akan menerima hadiah berupa uang terkait permohonan atau perpanjangan HGU.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penyelidikan, PT Adimulia Agrolestari sedang mengurus perpanjangan sertifikat HGU, butuh surat persetujuan dari Andi Putra sebagai Bupati Kuansing.
Pada 18 Oktober 2021, sekitar jam 11.00 WIB, tim KPK mendapatkan informasi GM PT Adimulia Agrolestari, Sudarso dan Senior Manager, Paino, diduga telah membawa uang Rp 200 juta untuk diserahkan ke Andi Putra di rumah pribadinya di Kuansing.
Sekitar 15 menit kemudian Sudarso dan Paino keluar dari rumah tersebut. Beberapa saat kemudian, tim KPK langsung mengamankan Sudarso, Paino, Yuda dan Juang di Kuansing.
Setelah memastikan telah ada penyerahan uang kepada Andi Putra, beberapa saat kemudian tim KPK berupaya turut pula mengamankan Bupati Kuansing. Namun tidak ditemukan, sehingga tim KPK melakukan pencarian.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, diperoleh informasi Andi Putra berada di Pekanbaru. Tim kemudian mendatangi rumah pribadi Andi di Pekanbaru, namun tidak berada ditempat.
Tim lalu meminta keluarga Aandi untuk menghubunginya agar kooperatif dan datang menemui tim KPK yang berada di Mapolda Riau.
Setelah itu, sekitar pukul 22.45 WIB, Andi Putra, Hendri Kurniadi (Sopir pribadi), Andri Meiriki (staf umum bagian persuratan Bupati), dan Deli Iswanto (Sopir Bupati) mendatangi Mapolda Riau.
Selanjutnya tim KPK meminta keterangan kepada pihak-pihak dimaksud.
Dalam kegiatan tangkap tangan ini KPK menemukan bukti petunjuk penyerahan uang Rp 500 juta, uang tunai dalam bentuk rupiah dengan jumlah total Rp 80,9 juta, mata uang asing sekitar SGD1.680 dan serta HP Iphone XR.