Harimau Sumatera Terjerat Perangkap di Konsesi PT RAPP

Konten Media Partner
2 April 2020 22:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TIM BBSKDA Riau dibantu PT RAPP mengobati harimau sumatera yang terjerat di sekitar areal konsesi perusahaan tersebut sebelum dievakuasi ke Dhamasraya, Sumatera Barat.
zoom-in-whitePerbesar
TIM BBSKDA Riau dibantu PT RAPP mengobati harimau sumatera yang terjerat di sekitar areal konsesi perusahaan tersebut sebelum dievakuasi ke Dhamasraya, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Asri Auzar meminta seluruh perusahaan yang ada di Riau untuk berkomitmen dalan menjaga kelestarian binatang langka yang ada di provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ia sampaikan menyusul adanya harimau sumatera terjerat dalam areal konsesi PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) beberapa hari lalu.
"Seluruh yang punya hak konsesi, baik HTI maupun Perkebunan, wajib menjaga fauna langka. Kalau ada kejadian seperti ini perusahaan harus bertanggungjawab," kata Ketua DPD Demokrat Riau ini, Kamis, 2 April 2020.
Harimau Sumatera terjerat perangkap bukan kali ini terjadi di areal sekitar konsesi dimiliki PT RAPP. Sebelumnya, setahun silam, 27 Maret 2019, seekor harimau jantan juga terjerat.
Harimau tersebut terjerat perangkap terbuat dari tali sling yang dipasang di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) PT Gemilang Cipta Nusantara, anak perusahaan APRIL Group, induk perusahaan kayu dan bubur kertas terbesar di Indonesia, RAPP.
ADVERTISEMENT
Kedepannya, ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, semua perusahaan harus berkomitmen menjaga fauna langka sesuai dengan SK dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Dimana lanjutnya, perusahaan harus memberikan porsi lahan untuk dijadikan habitat binatang langka. Sebab, jika binatang diberi tempat hidup ia tidak akan masuk ke pemukiman warga.
"Jadi kalau misalnya dia punya hak konsesi sekian hekter, beri lahan untuk binatang ini. Jangan dihabiskan semua," tuturnya.
Namun kondisi sekarang ini, jelas Asri, banyak perusahaan yang bukannya menyediakan lahan untuk habitat harimau namun malah membabat hutan untuk dijadikan lahan perusahaan.
"Di Duri itu contohnya, suaka margasatwanya sudah hancur hutannya, gajah-gajah pun merusak perkebunan masyarakat, karena perlintasannya sudah jadi kebun oleh perusahaan. Ini yang banyak kami temui," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan persnya, Communications Manager Budhi Firmansyah PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengatakan, Tim dari Departemen Lingkungan dan Konservasi telah melaporkan penemuan seekor Harimau Sumatera terjerat di sempadan Sungai Sangar oleh pekerja di lapangan, Sabtu, 28 Maret 2020, kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Sabtu Malam itu juga, Tim BBKSDA tiba di Estate Meranti dan berkoordinasi bersama Tim Departemen Konservasi dan Lingkungan RAPP untuk mempersiapkan rencana penanganan dan evakuasi Harimau Sumatera tersebut.
Esok harinya, Minggu, 29 Maret 2020, Tim gabungan BBKSDA dan RAPP berangkat menuju lokasi Harimau terjerat. Setiba di lokasi, tim segera melakukan evakuasi harimau tersebut.
"Mengingat perlu dilakukan perawatan terhadap luka diderita harimau dan observasi selanjutnya, binatang berkelamin betina tersebut langsung diberangkatkan menuju Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PRHSD) di Sumatera Barat, " katanya.
ADVERTISEMENT
RAPP sangat berterimakasih atas respon cepat tim BBKSDA Riau atas laporan disampaikan.
Perusahaan juga prihatin dan menyayangkan bahwa masih ada oknum atau kelompok tak bertanggung jawab melakukan tindakan yang dilarang dan melanggar hukum tersebut.
"Perusahaan senantiasa bekerjasama dengan pihak berwajib agar pelakunya dapat ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai undang-undang yang berlaku," ujarnya.
Guna perlindungan terhadap satwa di sekitar operasional perusahaan, RAPP selalu berusaha meningkatkan kemampuan personil Tim Penanggulangan Konflik Satwa Liar (TPK SL) yang telah dibentuk perusahaan dengan memberikan Pelatihan Mitigasi Konflik Manusia dan Satwa Liar.