Konten dari Pengguna

Cara Fermentasi Rumput untuk Pakan Ternak agar Lebih Bergizi

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
7 Desember 2024 12:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Fermentasi Rumput untuk Pakan Ternak, Foto: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Fermentasi Rumput untuk Pakan Ternak, Foto: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi rumput untuk pakan ternak adalah solusi inovatif dalam menyediakan pakan berkualitas tinggi bagi hewan ternak.
ADVERTISEMENT
Teknik fermentasi tidak hanya membantu meningkatkan nilai gizi rumput, tetapi juga memperpanjang masa simpan pakan, sehingga cocok digunakan saat pasokan hijauan segar berkurang.
Mengutip situs pertanian.kulonprogokab.go.id, Pakan olahan (fermentasi) memiliki banyak manfaat dan keunggulan, salah satunya adalah mengurangi bau kotoran dan kencing (kotoran dan kencing lebih sedikit, karena pakan tercerna dengan baik).

Cara Fermentasi Rumput untuk Pakan Ternak

Ilustrasi Cara Fermentasi Rumput untuk Pakan Ternak, Foto: Pexels/Digital Buggu
Metode fermentasi rumput memerlukan perhatian terhadap jenis rumput yang digunakan, teknik persiapan, dan waktu fermentasi. Berikut adalah cara fermentasi rumput untuk pakan ternak:

1. Persiapan Bahan dan Alat

Langkah pertama dalam fermentasi rumput adalah menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan. Bahan utamanya adalah rumput segar yang berkualitas baik, seperti rumput gajah, odot, atau jenis hijauan lain yang sering digunakan untuk pakan ternak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peternak memerlukan starter fermentasi, seperti EM4 (Effective Microorganisms) atau MOL (Mikroorganisme Lokal), yang akan membantu proses fermentasi.
Sumber karbohidrat seperti dedak atau molase juga penting untuk mendukung aktivitas mikroorganisme.
Sebagai alat, gunakan karung plastik, tong kedap udara, atau silo untuk tempat fermentasi. Dengan bahan dan alat yang lengkap, proses fermentasi dapat berjalan dengan optimal dan menghasilkan pakan berkualitas tinggi.

2. Proses Pencacahan Rumput

Setelah bahan tersedia, langkah berikutnya adalah mencacah rumput menjadi potongan kecil dengan panjang sekitar 5–10 cm. Proses pencacahan bertujuan untuk mempermudah mikroorganisme dalam mencerna serat rumput selama fermentasi.
Rumput yang dicacah juga memudahkan dalam pencampuran bahan fermentasi sehingga prosesnya lebih merata. peternak bisa menggunakan alat pencacah manual atau mesin pencacah (chopper) untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Proses pencacahan ini juga membantu meningkatkan efisiensi penggunaan ruang di dalam wadah fermentasi.

3. Persiapan Larutan Fermentasi

Larutan fermentasi disiapkan dengan mencampurkan starter seperti EM4 dan molase ke dalam air bersih. Starter ini mengandung mikroorganisme aktif yang akan membantu mengawetkan rumput sekaligus meningkatkan kualitas nutrisinya.
Campurkan sekitar 5 ml EM4 dan 50–100 ml molase ke dalam 1 liter air, lalu aduk hingga merata. Biarkan larutan ini selama 10–15 menit untuk mengaktifkan mikroorganisme sebelum dicampurkan ke rumput.
Larutan fermentasi ini memainkan peran penting dalam menciptakan kondisi ideal untuk proses fermentasi yang berhasil.

4. Pencampuran Bahan

Setelah larutan fermentasi siap, campurkan larutan tersebut ke rumput yang telah dicacah. Aduk hingga semua bagian rumput terlapisi secara merata.
Pastikan kadar kelembapannya cukup, tidak terlalu kering tetapi juga tidak terlalu basah, karena kelembapan yang berlebihan dapat menyebabkan fermentasi gagal.
ADVERTISEMENT
Jika diperlukan, tambahkan dedak sebagai sumber energi tambahan untuk mikroorganisme. Pencampuran yang merata akan memastikan bahwa fermentasi berlangsung secara konsisten di seluruh bagian rumput.

5. Proses Pengemasan

Rumput yang telah dicampur dengan larutan fermentasi kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik, tong, atau silo kedap udara. Proses ini dilakukan dengan cara menekan rumput hingga padat untuk menghilangkan udara yang terperangkap di dalamnya.
Udara yang tersisa dapat menghambat fermentasi karena mikroorganisme membutuhkan kondisi anaerob (tanpa oksigen) untuk bekerja dengan baik, maka tutup rapat wadah fermentasi agar tidak ada udara yang masuk.
Pastikan penutup wadah benar-benar kedap udara, karena keberadaan oksigen dapat menyebabkan pembusukan atau fermentasi yang tidak diinginkan.
Tahap ini sangat penting untuk memastikan proses fermentasi berjalan lancar dan menghasilkan pakan yang berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT

6. Proses Fermentasi

Setelah rumput dikemas dengan rapat, simpan wadah fermentasi di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung. Biarkan fermentasi berlangsung selama 3–7 hari, tergantung pada kondisi suhu dan jenis starter yang digunakan.
Selama proses ini, mikroorganisme seperti bakteri asam laktat akan bekerja mengurai serat kasar pada rumput dan meningkatkan kandungan nutrisi. Suhu yang ideal untuk fermentasi biasanya berkisar antara 25–35°C.
Dalam periode ini, pastikan untuk tidak membuka wadah fermentasi agar kondisi anaerob tetap terjaga.

7. Pemeriksaan Hasil Fermentasi

Setelah fermentasi selesai, buka wadah untuk memeriksa hasilnya. Rumput fermentasi memiliki ciri-ciri seperti aroma asam yang mirip tape, warna hijau yang masih alami dengan sedikit perubahan menjadi kecokelatan, serta tekstur yang tidak berlendir atau busuk.
ADVERTISEMENT
Jika hasilnya sesuai dengan kriteria ini, rumput fermentasi siap digunakan sebagai pakan ternak. Namun, jika terdapat bau busuk atau pembusukan, sebaiknya tidak diberikan kepada ternak karena dapat membahayakan kesehatan ternak.

8. Penyimpanan dan Pemberian kepada Ternak

Rumput fermentasi yang tidak langsung digunakan dapat disimpan kembali di dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitasnya. Rumput ini dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bulan jika disimpan dengan benar.
Saat akan diberikan kepada ternak, ambil secukupnya dan sajikan langsung tanpa perlu dicampur dengan bahan lain. Rumput fermentasi sangat disukai ternak karena rasanya yang lebih enak dan aromanya yang khas.
Pemberian pakan fermentasi ini dapat meningkatkan produksi susu, pertumbuhan daging, serta kesehatan ternak secara keseluruhan.
Cara fermentasi rumput untuk pakan ternak tidak hanya mendukung efisiensi biaya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi produktivitas ternak. (Fikah)
ADVERTISEMENT