Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Panen Gaharu yang Praktis
21 Oktober 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara panen gaharu yang tepat berpengaruh terhadap hasil panen yang semakin optimal. Lantas, bagaimana cara panen yang tepat?
ADVERTISEMENT
Mengutip laman rri.co.id, Pohon gaharu (Aquilaria malaccensis) adalah pohon asli hutan hujan Asia Tenggara. Tanaman tersebut dapat dijumpai di Indonesia, Iran, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan beberapa negara lainnya.
Gaharu merupakan tanaman tropis yang memiliki banyak manfaat, terutama pada bagian gubal. Komposisi kimia dalam gubal gaharu memberikan manfaat tersendiri, antara lain sebagai bahan parfum, obat batuk, anti bakteri, anti jamur, dan insektisida.
Cara Panen Gaharu
Terdapat beberapa cara panen gaharu, yaitu dengan cara berkala (saat pohon masih hidup) dan panen sekali tebang (saat pohon sudah mati).
Proses memanen berkala dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Hal tesebut artinya ketika mendadak memerlukan uang, pekebun dapat memanen kemedangan. Berikut adalah panen gaharu dengan cara berkala.
ADVERTISEMENT
1. Ambil Kerikan
Langkah pertama, ambil contoh kerikan. Jika terjadi perubahan warna pada jaringan pohon dari putih menjadi cokelat atau kehitaman, indikasi inokulasi berhasil.
2. Bakar Kerikan yang Sudah Kering
Setelah kerikan itu kering, lakukan pembakaran. Jika aroma wangi menguar dari pembakaran, artinya kemedangan (kayu gaharu dengan kandungan damar wangi) telah terbentuk sehingga tanaman dapat dipanen.
Panen kemedangan di cabang pohon yang diinokulasi, bukan di batang utama. Diinokulasi adalah proses memasukkan mikroorganisme ke dalam tanaman atau bahan lain untuk meningkatkan pertumbuhan, serapan nutrisi, atau kualitasnya.
Hal ini bertujuan agar di masa berikutnya masih tetap dapat memperoleh hasil, sekaligus pohon bertahan lebih lama, sehingga dapat memanen ulang.
Panen resin gaharu bisa dilakukan sekitar dua tahun setelah pohon disuntik bibit gubal gaharu, atau saat pohon berusia sembilan tahun. Pohon gaharu yang tidak disuntik akan menghasilkan resin secara alami jika mengalami luka, dahannya patah, atau roboh.
ADVERTISEMENT
Selain resin, bagian lain dari pohon gaharu juga bisa dimanfaatkan, seperti:
Demikian penjelasan tata cara panen gaharu yang bisa dicoba oleh petani.
Baca juga: Cara Panen Ginseng yang Bisa Dicoba Petani