Alphonso Davies: Sudah Sehebat Apa Pemain Muda Bayern asal Kanada Ini?

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
13 November 2019 18:50 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sepak bola. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepak bola. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Rasanya, nyaris tidak pernah kedengaran ada talenta sepak bola asal Kanada yang bermain untuk klub-klub lima liga top Eropa. Dua yang paling terkenal adalah De Guzman bersaudara: Jonathan de Guzman dan Julian de Guzman.
ADVERTISEMENT
Julian sekarang sudah pensiun. Namun dulu, dia pernah membela klub Bundesliga, Hannover 96; dan klub La Liga Spanyol, Deportivo La Coruna.
Jonathan yang enam tahun lebih muda kini masih main di Eintracht Frankfurt. Sebelumnya, dia sempat main di Feyenoord (Eredivisie), Real Mallorca (La Liga), Villarreal (La Liga), Swansea City (Premier League), Napoli (Serie A), dan Chievo Verona (Serie A).
Sekarang, Kanada punya talenta baru. Namanya Alphonso Davies yang kini bermain untuk raksasa Jerman, Bayern Muenchen.
Alphonso Davies, pemain Bayern Muenchen. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Sebetulnya, Davies ini bukan orang Kanada tulen. Ia lahir sebuah kamp pengungsian bagi para penyintas Perang Sipil Liberia Kedua yang terletak di Buduburam, Ghana.
Ketika berusia lima tahun, barulah Davies dibawa orang tuanya untuk hijrah ke Kanada, tepatnya di Windsor, Ontario. Itulah yang membuatnya bisa bermain untuk Timnas Kanada.
ADVERTISEMENT
Pesepak bola kelahiran 2 November 2000 itu awalnya bergabung dengan klub MLS, Vancouver Whitecaps, pada tahun 2015. Pada 25 Juli 2018, tercapai kesepakatan antara Whitecaps dengan Bayern, di mana raksasa Bavaria rela merogoh kocek sebesar 22 juta dolar AS untuk mendaratkannya ke Allianz Arena.
Asal tahu saja, uang sebesar itu merupakan rekor transfer di MLS. Meski begitu, transfernya baru rampung pada Januari 2019. Sebab, saat Juli 2018, Davies belum genap berusia 18 tahun.
Di sisa musim lalu, dia turun laga sebanyak enam kali di Bundesliga dan mencetak satu gol. Kalau musim ini, sebagus apa dia?
Aksi Alphonso Davies di laga lawan Olympiacos. Foto: REUTERS/Michael Dalder
Pada musim 2019/20, Davies sudah turun laga sebanyak 10 kali serta mencetak masing-masing satu gol dan satu asis. Khusus untuk gol dan asis itu diciptakannya di Bundesliga.
ADVERTISEMENT
Davies bisa dibilang sebagai pesepak bola yang cukup versatile untuk bermain di sayap. Sejauh ini, dia sudah dimainkan di tiga posisi berbeda: Bek kiri (enam kali), winger kiri (dua kali), dan winger kanan (dua kali).
Lantas, apa keunggulan dari Davies? Menurut catatan WhoScored (hanya dilihat dari performanya di Bundesliga dan Liga Champions), dia telah membukukan dribel sukses 2,7 per laga --terbaik ketiga di skuat Bayern.
Davies juga telah mencatatkan 1,1 umpan kunci per laga --terbaik kedelapan. Yang paling impresif adalah jumlah tekel suksesnya yang mencapai 2,9 per laga --paling baik di skuat Bayern. Selain itu, dia adalah pemain Bayern --setelah Lewandowski-- yang paling andal melakukan blok.
Well, tampaknya Davies ini lebih menonjol untuk aspek bertahannya. Sementara itu, pemain yang direkomendasikan oleh Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic, ini harus memperbaiki kemampuan umpan dan tembakan akuratnya ketika ditempatkan sebagai winger.
ADVERTISEMENT
Pelatih interim Bayern, Hans-Dieter Flick, menyebut Davies punya keunggulan dari sisi kecepatan dan aspek bertahannya. "Dia punya kecepatan luar biasa," ujarnya, dilansir situs resmi Bundesliga.
"Dia banyak berlari ke depan dan hal yang paling mengesankan saya adalah ketika dia mengandalkan tubuhnya untuk mempertahankan bola (saat duel)," lanjut pria 54 tahun itu.
Di sisi lain, Presiden Bayern, Uli Hoenes, percaya Davies bisa berkembang menjadi pemain hebat. "Dia akan menjadi kelas dunia," katanya dalam wawancara dengan Sport1.
Davies masih muda. Pada 2 November lalu, dia baru merayakan ulang tahunnya yang ke-19. Skuat Bayern diisi oleh pemain-pemain sektor sayap yang andal, sebut saja Serge Gnabry, Kingsley Coman, David Alaba, hingga Ivan Perisic.
ADVERTISEMENT
Harusnya, sih, Davies bisa menimba ilmu dari mereka, ya. Jika malah bersantai-santai, bukan tidak mungkin dia bisa tersingkir dari skuat Die Roten.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.