Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lawan Match Fixing dengan Gol Bunuh Diri, Salah atau Benar?
12 September 2021 7:56 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 28 September 2021 16:37 WIB
Tulisan dari Taufiq Sudjana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pertandingan sepak bola, tidak jarang ada pemain yang melakukan gol bunuh diri. Dengan tanpa sengaja karena hendak membuang bola supaya tidak mengarah ke gawang. Namun sialnya bola malah justru melesak ke gawang yang dijaga kawan setimnya.
ADVERTISEMENT
Hal yang mengejutkan baru-baru ini adalah gol bunuh diri yang sengaja dilakukan. Kabar ini datang dari Ghana Premier League. Turnamen sepak bola di Ghana menjadi viral gara-gara seorang pemain dengan sengaja mencetak gol ke gawang sendiri. Peristiwa ini terjadi pada laga terakhir turnamen di negara tersebut.
Tidak tanggung, gol yang Hashim Musah ciptakan sebanyak 2 kali. Bek tengah Inter Allies itu membuat skor timnya tertinggal jauh dari lawannya, Ashantigold.
Saat pertandingan memasuki 12 menit akhir, Musah masih duduk di bangku cadangan. Skor timnya kalah 0-5. Ia minta kepada pelatih untuk diturunkan bermain. Pelatih pun mengizinkan ia bermain. Dan, terjadilah 2 gol bunuh diri itu dengan sengaja dilakukan oleh Musah. Sehingga skor akhir mereka kalah 0-7 dari Ashantigold.
ADVERTISEMENT
Alasan Musah dengan 2 gol bunuh dirinya itu pun membuat kaget seluruh pecinta sepak bola. Seperti yang dilansir dari Ghana Soccernet (19/07/2021), Musah mengatakan bahwa ia berupaya untuk merusak bursa taruhan. Menurutnya, ada yang mengatur skor pertandingan.
Pihak manajemen klub menyangkal keterlibatan pengaturan skor yang dikatakan Musah. Bahkan Asosiasi Sepakbola Ghana mengumumkan akan melakukan investigasi atas terjadinya insiden tersebut. Mereka mengatakan gol bunuh diri yang sengaja dilakukan itu mencederai filosofi fair play.
Namun ternyata banyak kalangan yang memuji dan berdecak kagum dengan eksekusi Musah tersebut. Hashmin Musah sengaja membuat dua gol bunuh diri demi gagalkan match fixing.
Bagaimana di Indonesia?
Kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2019 tercatat ada 15 gol bunuh diri. 3 di antaranya tercipta dari pemain Persib.
ADVERTISEMENT
Mengapa harus dibahas? Sebab salah satu gol bunuh diri Persib itu terjadi saat berhadapan dengan Bali United (28/11/2019), yang akhirnya menjadi juara musim 2019.
Supardi Nasir, Sang Kapten Persib Bandung yang melesakkan gol bunuh diri itu. Gol bunuh diri Supardi itu membuka jalan mulus Bali United menuju puncak klasemen Liga 1. Poin penuh diraih Bali United. Hingga akhir musim, Bali United mengukuhkan timnya sebagai Juara Liga 1 Indonesia musim 2019.
Tidak hanya Supardi yang melakukan gol bunuh diri. Pemain Persib lainnya yang tercatat ada 2 orang, yakni Nick Kuipers ketika Persib melawan Madura United (Sabtu, 05/10/2019) dan Ahmad Jufriyanto saat Persib menjamu Persela Lamongan (Selasa, 03/12/2019).
Ketiga gol bunuh diri pemain Persib itu menjadi gol bunuh diri terbanyak selama musim 2019. Membuat tim dengan julukan Maung Bandung ini harus puas di posisi 6 klasemen Liga 1 Indonesia.
ADVERTISEMENT
Apakah itu Kesengajaan?
Dalam beberapa tayangan ulang rekaman video pertandingan, gol-gol bunuh diri yang tercipta tidak menunjukkan sebuah kesengajaan. Ulasan-ulasan dari para pengamat sepak bola pun tidak ada yang mengatakan dengan sengaja gol bunuh diri mereka ciptakan. Supardi sendiri yang mendapat hujatan para suporter menyatakan bahwa gol itu tidak sengaja ia lakukan.
Namun begitu, tetap kita harus selalu memegang teguh semangat fair play. Apalagi para pemain, pelatih, ofisial dan manajemen tim perlu terus menjunjung tinggi semangat fair play permainan ini.
Fair play adalah ruh dari sebuah pertandingan. Bahkan International Fair Play Committee (Komisi Fair Play Internasional) menyebut bahwa fair play adalah konsep kompleks yang terdiri dan mewujudkan sejumlah nilai fundamental yang tidak hanya integral dengan olahraga tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Semoga saja ketiga pemain Persib yang musim 2019 lalu membuat gol bunuh diri memang benar tanpa kesengajaan. Terutama Supardi, Sang Kapten Maung Bandung yang “menyumbang” gol untuk kemenangan Bali United. Sehingga Bali United merajai Liga 1 Indonesia musim 2019 lalu pun mudah-mudahan bukan hasil rekayasa dan upaya konspirasi menempatkan mereka di puncak klasemen.
Liga 1 Indonesia musim 2021/2022 sudah bergulir sejak 27 Agustus lalu. Malam tadi Supardi, dkk berhasil menaklukkan Persita Tangerang dengan skor 2-1.
Memasuki pekan kedua musim 2021, mari kita dukung persepakbolaan nasional. Semoga dengan fair play dalam dunia olahraga kita dapat terus junjung tinggi. Bahkan menular menjadi budaya bangsa Indonesia. Sebuah semangat bukan hanya mengejar kemenangan semata, karena terkadang hal ini dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Mari kita sambut permainan indah dalam kompetisi yang sehat.
ADVERTISEMENT
Kuis kumparan: "ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Kuis kumparan: "ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"
Kuis kumparan: "ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU"